Analisis Model Permintaan Kelayakan Model

» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 10 Selama periode 1984 – 2015 pertumbuhan populasi tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 16,09, sedangkan penurunan populasi yang cukup besar terjadi pada tahun 2013 sebesar 20,62, hal ini karena pada tahun 2013 terjadi pengurangan angka kuota impor sapi sehubungan adanya program pencanangan swasembada sapi nasional. Berkurangnya populasi sapi potong lokal berakibat harga daging sapi naik mencapai Rp.90.401kg atau naik 17,52 dari tahun sebelumnya.Harga daging sapi berangsur-angsur naik hingga tahun 2015 mencapai Rp.104.328kg. Walaupun ketersediaan sapi potong telah mengalami kenaikan 16,09 di tahun 2014 dan naik kembali 5,21 di tahun 2015, namun harga masih tinggi. Populasi sapi potong di Indonesia sebagian besar berasal dari luar Jawa. Persentase rata-rata jumlah populasi sapi potong di luar Jawa tahun 2015 adalah sebesar 56,21, selebihnya adalah sapi potong dari pulau Jawa. Pada periode 1984-2015, pertumbuhan populasi sapi potong di Jawa lebih tinggi dari pada di luar Jawa yaitu 2,24, sedangkan di luar Jawa hanya 1,78 Pada periode 2011 – 2015 rata-rata pertumbuhan populasi sapi potong di Jawa sebesar 4,07 per tahun dan di luar Jawa 3,50 pertahun. Lampiran 3.1.. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 1 9 8 4 1 9 8 6 1 9 8 8 1 9 9 1 9 9 2 1 9 9 4 1 9 9 6 1 9 9 8 2 2 2 2 4 2 6 2 8 2 1 2 1 2 2 1 4 Juta ekor Indonesia Jawa Luar Jawa Gambar 3.1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Indonesia, Tahun 1984 – 2015 Outlook Komoditas Daging Sapi 2015» Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11

3.1.2. Produksi Daging Sapi

Perkembangan produksi daging sapi di Indonesia pada periode tahun 1984 – 2015 secara umum memiliki pola yang sama baik di Jawa maupun luar Jawa, yaitu cenderung meningkat Gambar 3.2.. Selama periode tersebut, produksi daging sapi di Indonesia meningkat rata-rata sebesar 2,68 per tahun. Perkembangan produksi di Jawa sebesar 2,41 dan di luar Jawa 4,44 per tahun. Produksi daging sapi di Indonesia pada tahun 1984 tercatat sebesar 248,48 ribu ton meningkat menjadi 523,93 ribu ton pada tahun 2015. Produksi daging sapi di Jawa pada tahun 1984 adalah 151,58 ribu ton, meningkat menjadi 301,35 ribu ton pada tahun 2015, sedangkan produksi daging di luar Jawa adalah 96,90 ribu ton meningkat menjadi 222.58 ribu ton pada tahun 2015. Perkembangan produksi daging sapi lima tahun terakhir cenderung menurun, hal ini ada kaitannya dengan kenaikan harga daging sapi yang semakin tinggi. Meskipun harga daging sapi masih tinggi prediksi produksi daging sapi pertahun naik sebesar 5,28. Meskipun populasi sapi potong di luar Jawa lebih banyak dibandingkan dengan di Jawa namun produksi daging sapi di Jawa lebih tinggi dibandingkan di luar Jawa. Pada tahun 1984 tercatat produksi daging sapi di Jawa sebesar 151,58 ribu ton atau 61,00 dari total produksi daging sapi di Indonesia, kemudian pada tahun 2015 meningkat menjadi 301,35 ribu ton atau 59,51 dari total produksi daging sapi di Indonesia.Namun demikian tingginya pemotongan di Jawa tidak terlepas dari peran suplay sapi dari luar Jawa. Lampiran 3.2. » Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 12 100 200 300 400 500 600 1 9 8 4 1 9 8 6 1 9 8 8 1 9 9 1 9 9 2 1 9 9 4 1 9 9 6 1 9 9 8 2 2 2 2 4 2 6 2 8 2 1 2 1 2 2 1 4 Indonesia 000 Ton Jawa 000 Ton Luar Jawa 000 Ton 000 Ton Gambar 3.2. Perkembangan Produksi Daging Sapi di Indonesia, Tahun 1984 – 2015

3.2. Sentra Populasi Sapi Potong di Indonesia

Berdasarkan data rata-rata populasi sapi potong tahun 2011-2015, terlihat bahwa 10 provinsi memberikan kontribusi hingga 78,97 dari total populasi daging sapi potong di Indonesia. Gambar 3.3 memperlihatkan sentra populasi sapi potong Indonesia terdapat di 3 tiga provinsi di pulau Jawa. Sentra populasi sapi potong di Indonesia terbesar adalah di Jawa Timur dengan kontribusi 29,47 atau rata-rata 4.344,61 ribu ekor, selanjutnya Jawa Tengah dengan kontribusi 11,82 atau rata-rata 1.741,95 ribu ekor dan Sulawesi Selatan dengan kontribusi 7,63 atau rata-rata 1.124,32 ribu ekor. Sentra populasi sapi lainnya adalah NTB, NTT, Lampung, Sumatera Utara, Bali, Aceh dan Jawa Barat, dengan kisaran kontribusi 2,85 sampai 5,85 Lampiran 3.3.. Outlook Komoditas Daging Sapi 2015» Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13 Gambar 3.3. Sentra Populasi Daging Sapi di Indonesia, 2011 – 2015

3.3. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia

Produksi daging sapi dari 10 provinsi memberikan kontribusi hingga 75,58 Gambar 3.4. Dari gambaran tersebut terlihat bahwa sentra produksi daging sapi Indonesia terdapat di 3 tiga provinsi di pulau Jawa. Sentra produksi daging sapi di Indonesia tersebut adalah Jawa Timur merupakan yang tertinggi dengan kontribusi 21,09 atau rata-rata 104.399 ribu ton, kemudian Jawa Barat dengan kontribusi 14,75 atau rata-rata 73.039 ribu ton dan Jawa Tengah dengan kontribusi 12,02 atau rata-rata 59.525 ribu ton. Posisi ke-4 sebagai sentra produksi daging sapi adalah Banten dengan kontribusi 7,08, selanjutnya Sumatera Barat dan Sumatera Utara, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Lampung dengan kisaran kontribusi 2,44 sampai 4,72. Untuk Provinsi DKI, meskipun populasi sapi potong sangat kecil, namun produksi cukup tinggi, hal ini karena DKI merupakan daerah konsumen sehingga banyak pemotongan sapi. Konsumsi daging sapi di DKI sangat tinggi khususnya untuk konsumsi rumah tangga dan non rumah tangga seperti hotel, restaurant dan sebagainya Lampiran 3.4..