Analisis Deskriptif Analisis Model Penawaran

Outlook Komoditas Daging Sapi 2015» Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 9

BAB III. KERAGAAN DAGING SAPI DALAM NEGERI

Pemenuhan daging nasional selama ini diperoleh dari pemotongan sapi potong, ayam potong, kambing, serta domba. Salah satunya adalah pemenuhan daging dari sapi potong Seperti telah di ketahui daging sapi merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, serta merupakan komoditas ekonomi yang mempunyai nilai yang sangat strategis. Untuk melihat uraian daging sapi, berikut diuraikan keragaan pemenuhan daging sapi dalam negeri

3.1. Perkembangan Populasi dan Produksi

Perkembangan mengenai populasi sapi potong dan produksi daging sapi diuraikan sebagai berikut:

3.1.1. Populasi Sapi Potong

Secara umum, perkembangan populasi sapi potong di Indonesia baik di Jawa maupun luar Jawa selama periode tahun 1984 – 2015 meningkat 1,89 Lampiran 3.1. dan Gambar 3.1.. Pada periode lima tahun terakhir 2011-2015 perkembangan populasi sapi potong meningkat hampir dua kali dari pertumbuhan populasi tahun sebelumnya yaitu rata-rata sebesar 3,53. Hal ini karena pada adanya pembinaan dan program pembangunan peternakan tahun 2009-2014 sehingga berdampak pada peningkatan populasi sapi potong. Pada tahun 1984 jumlah populasi sapi potong di Indonesia tercatat sebanyak 9,24 juta ekor, meningkat menjadi 11,94 juta ekor pada tahun 1997. Namun populasi tersebut dari tahun ke tahun terus menurun sampai dengan tahun 2001. Pada tahun 2002 dan tahun 2003 terjadi peningkatan populasi sapi dan penurunan yang cukup signifikan yaitu naik 10,60 dan turun 7,02. Sejak tahun 2004 hingga tahun 2015 perkembangan populasi sapi potong mengalami kenaikan secara bertahap dari 10,53 juta ekor menjadi 15,49 juta ekor, walaupun sempat turun sebesar 3,29 juta ekor di tahun 2013. » Outlook Komoditas Daging Sapi 2015 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 10 Selama periode 1984 – 2015 pertumbuhan populasi tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 16,09, sedangkan penurunan populasi yang cukup besar terjadi pada tahun 2013 sebesar 20,62, hal ini karena pada tahun 2013 terjadi pengurangan angka kuota impor sapi sehubungan adanya program pencanangan swasembada sapi nasional. Berkurangnya populasi sapi potong lokal berakibat harga daging sapi naik mencapai Rp.90.401kg atau naik 17,52 dari tahun sebelumnya.Harga daging sapi berangsur-angsur naik hingga tahun 2015 mencapai Rp.104.328kg. Walaupun ketersediaan sapi potong telah mengalami kenaikan 16,09 di tahun 2014 dan naik kembali 5,21 di tahun 2015, namun harga masih tinggi. Populasi sapi potong di Indonesia sebagian besar berasal dari luar Jawa. Persentase rata-rata jumlah populasi sapi potong di luar Jawa tahun 2015 adalah sebesar 56,21, selebihnya adalah sapi potong dari pulau Jawa. Pada periode 1984-2015, pertumbuhan populasi sapi potong di Jawa lebih tinggi dari pada di luar Jawa yaitu 2,24, sedangkan di luar Jawa hanya 1,78 Pada periode 2011 – 2015 rata-rata pertumbuhan populasi sapi potong di Jawa sebesar 4,07 per tahun dan di luar Jawa 3,50 pertahun. Lampiran 3.1.. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 1 9 8 4 1 9 8 6 1 9 8 8 1 9 9 1 9 9 2 1 9 9 4 1 9 9 6 1 9 9 8 2 2 2 2 4 2 6 2 8 2 1 2 1 2 2 1 4 Juta ekor Indonesia Jawa Luar Jawa Gambar 3.1. Perkembangan Populasi Sapi Potong di Indonesia, Tahun 1984 – 2015