Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
13 Gambar 3.3. Sentra Populasi Daging Sapi di Indonesia, 2011
– 2015
3.3. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia
Produksi daging sapi dari 10 provinsi memberikan kontribusi hingga 75,58 Gambar 3.4. Dari gambaran tersebut terlihat bahwa sentra produksi daging sapi
Indonesia terdapat di 3 tiga provinsi di pulau Jawa. Sentra produksi daging sapi di Indonesia tersebut adalah Jawa Timur merupakan yang tertinggi dengan
kontribusi 21,09 atau rata-rata 104.399 ribu ton, kemudian Jawa Barat dengan kontribusi 14,75 atau rata-rata 73.039 ribu ton dan Jawa Tengah dengan
kontribusi 12,02 atau rata-rata 59.525 ribu ton. Posisi ke-4 sebagai sentra produksi daging sapi adalah Banten dengan kontribusi 7,08, selanjutnya
Sumatera Barat dan Sumatera Utara, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Lampung dengan kisaran kontribusi 2,44 sampai 4,72. Untuk
Provinsi DKI, meskipun populasi sapi potong sangat kecil, namun produksi cukup tinggi, hal ini karena DKI merupakan daerah konsumen sehingga banyak
pemotongan sapi. Konsumsi daging sapi di DKI sangat tinggi khususnya untuk konsumsi rumah tangga dan non rumah tangga seperti hotel, restaurant dan
sebagainya Lampiran 3.4..
» Outlook Komoditas Daging Sapi 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
14 Gambar 3.4. Sentra Produksi Daging Sapi di Indonesia,
Tahun 2011 - 2015
3.4. Konsumsi Daging Sapi di Indonesia
Jumlah daging sapi yang harus tersedia ditentukan oleh kebutuhan konsumsi daging sapi secara nasional, disisi lain kebutuhan konsumsi daging sapi
ditentukan oleh jumlah penduduk dan konsumsi daging sapi per kapita. Disamping itu kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya protein hewani makin
meningkat, sehingga kebutuhan daging sapi nasional akan semakin meningkat Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2014
Tabel 3.1., konsumsi daging sapi Indonesia sebesar 2.08 kgkapitatahun, angka ini tergolong kecil dibandingkan dengan konsumsi negara maju. Masyarakat
Indonesia umumnya hanya makan daging sapi bila ada perayaan atau hari-hari besar keagamaan. Walaupun demikian Indonesia belum bisa menjadi negara
swasembada daging sapi, untuk mencukupi permintaan daging sapi terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, masih banyak diperoleh dari impor.
Outlook Komoditas Daging Sapi 2015»
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
15
Sumber : Susenas, BPS Keterangan : Data diinterpolasi, Pusdatin
Total konsumsi : penjumlahan konsumsi daging sapi segar, olahan dan awetan
Tabel 3.1. Perkembangan Konsumsi Daging Sapi di Indonesia Tahun 1993 - 2014
Tahun Konsumsi Daging Sapi
kgkapitatahun Pertubuhan
1993 0,704
1994 1,265
79,71 1995
2,273 79,71
1996 4,086
79,71 1997
2,890 -29,27
1998 2,044
-29,27 1999
1,446 -29,27
2000 1,525
5,47 2001
1,608 5,47
2002 1,270
-21,01 2003
1,870 47,24
2004 2,120
13,37 2005
1,870 -11,79
2006 1,910
2,14 2007
2,240 17,28
2008 2,300
2,68 2009
2,360 2,61
2010 2,480
5,08 2011
2,600 4,84
2012 2,290
-11,92 2013
2,280 -0,44
2014 2,360
3,51
Rata-Rata 2,08
10,28
Perkembangan tingkat konsumsi daging sapi per kapita masyarakat Indonesia dari tahun 1993 hingga tahun 2014 berfluktuasi dan cenderung naik,
Gambar 3.5.. Pada tahun 1993 tingkat konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia adalah sebesar 0,704 kgkapitatahun
naik menjadi 2.36 kgkapitatahun pada tahun 2014.