mengukur atau memanipulasi variabel tersebut Cozby, 2009. Adapun definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Universal-Diverse Orientation
UDO merefleksikan sikap kesadaran dan penerimaan pada adanya kesamaan maupun perbedaan di antara manusia. UDO pada partisipan penelitian
akan diukur dengan menggunakan skala yang didaptasi dari Miville-Guzman Universality-Diversity Scale MGUDS oleh Miville dkk 1999. Skala ini akan
menggambarkan level UDO partisipan dengan melihat dimensi kognitif, perilaku, dan afektif dari persepsi atas keberagaman.
Secara lebih terperinci ketiga aspek tersebut akan dilihat sebagai berikut: a.
Komponen perilaku disebut dengan Diversity of Contacts Individu secara aktif berinteraksi dalam lingkungan yang plural. Individu
dengan skor tinggi akan sedapat mungkin melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang memungkinkannya berinteraksi dengan orang lain yang beragam suku dan
budaya. Ia memiliki banyak teman dari beragam latar belakang. Sedangkan individu dengan skor rendah akan memilih berkelompok dengan mereka yang
memiliki kesamaan suku atau agama dengan dirinya saja. b.
Komponen kognitif disebut dengan Relativistic Appreciation Individu mampu merekognisi, memberi nilai, dan menerima persamaan
dan perbedaan yang ada antara manusia. Individu yang memiliki skor tinggi di komponen ini akan memiliki penilaian bahwa keberagaman budaya memiliki
dampak positif pada perkembangan diri secara personal dan dalam kelompok.
Sementara individu yang menunjukkan skor rendah akan menilai bahwa keberagaman akan semakin memberi dampak negatif pada dinamika kelompok.
c. Komponen afektif disebut dengan Comfort with Difference
Individu merasa terhubung dengan manusia lain karena adanya pengalaman yang sama sebagai manusia. Individu yang memiliki skor tinggi di
komponen ini merasa dirinya terhubung dengan manusia lain meskipun berbeda suku, agama, maupun daerah. Ia mampu berempati pada ketidakberuntungan yang
dialami kelompok-kelompok lain. Sementara itu, individu yang berskor rendah akan menunjukkan ketidakpedulian pada hal-hal yang terjadi di luar kelompok
suku atau agamanya. Skor dari ketiga aspek di atas akan diakumulasi menjadi total skor UDO
dimana skor yang semakin tinggi berarti individu semakin menyadari dan mau menerima keberagaman sementara skor rendah berarti individu tidak menerima
keberagaman yang ada di sekitarnya.
2. Self Construal