Hasil Utama Penelitian ANALISA DAN PEMBAHASAN

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada penelitian ini digunakan metode Glejser untuk menguji heteroskedastisitas data. Uji Glejser pada dasarnya dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya Sudarmanto, 2013. Nilai absolut residual diperoleh dengan cara menghitung nilai residual melalui penghitungan regresi antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika hasil nilai probabilitasnya memiliki nilai signifikansi nilai alphanya 0,05, maka model tidak mengalami heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 14. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig. Alpha Keterangan Interdependent self construal 0.130 0.05 Tidak terjadi heteroskedastisitas Independent self construal 0.115 0.05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

C. Hasil Utama Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi variabel-variabel yang menjadi prediktor UDO sebagai kompetensi yang diperlukan mahasiswa dalam lingkungan yang multikultur seperti kota Medan khususnya dan Indonesia pada umumnya. Dua variabel bebas yang dibahas adalah self contrual dan kontak. Variabel self construal terdiri atas interdependent dan independent self construal dimana interdependent self construal diprediksi akan lebih berkontribusi secara signifikan terhadap nilai UDO. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kovarians ANCOVA. ANCOVA merupakan gabungan dari konsep ANOVA dan analisis regresi dengan tujuan untuk melihat bagaimana pengaruh perlakuan terhadap variabel tergantung dengan mengontrol variabel lain yang kuantitatif. Pada penelitian ini, akan dilihat bagaimana pengaruh self construal pada UDO, pengaruh kontak terhadap UDO, serta pengaruh kedua variabel ini bersama- sama terhadap UDO. Setelah dilakukan analisis kovarians pada data penelitian maka ditemukan untuk variabel interdependent self construal pada F 1,193 = 7.675 nilai p = 0.006. Nilai siginifikansi 0.05 ini berarti H ditolak. Artinya, pada tingkat kepercayaan 95, ada hubungan linear antara interdependent self construal dan UDO dengan menghilangkan pengaruh dari variabel kontak terlebih dahulu. Kemdian pada variabel independent self construal ditemukan nilai F1, 193 = 1.084 pada p = 0.299. Nilai signifikasi 0.05 menunjukkan bahwa independent self construal tidak berpengaruh secara signifikan pada UDO ketika variabel kontak dikontrol. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh perbedaan kontak terhadap nilai UDO. Pengujian ini dilakukan dengan menghilangkan pengaruh variabel self construal dari model. Dari hasil pengolahan data terlihat bahwa pada F 1, 193 = 47.662 nilai p = 0.000. Nilai signifikansi ini jauh di bawah 0.05 sehingga H ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tanpa pengaruh vaiabel self construal, ada pengaruh perbedaan kontak terhadap nilai UDO dengan tingkat kepercayaan 95. Untuk mengetahui pengaruh self construal dan kontak terhadap nilai UDO secara simultan dapat dilihat dari angka signifikansi pada bagian Corrected Model. Nilai signifikansi pada Corrected Model adalah sebesar 0.000 0.05 sehingga pada tingkat kepercayaan 95 dapat disimpulkan bahwa secara simultan self construal dan kontak berpengaruh terhadap nilai UDO. Hasil ini membuktikan hipotesis penelitian bahwa self construal dan kontak dapat menjadi prediktor bagi UDO. Lebih jauh lagi, tipe self contrual yang berperan secara signifikan sebagai prediktor UDO adalah tipe interdependent self construal.

D. Hasil Analisa Tambahan