37
4.3.3 Faktor Kerusakan Bahan Pustaka
Banyak faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan pustaka, kerusakan tersebut dapat berasal dari beberapa faktor seperti manusia, binatang pengerat,
cahaya matahari, serta kandungan asam. Hal ini sesuai dengan kutipan wawancara dengan informan seperti berikut ini:
Pertanyaan: Faktor apa saja yang mempengaruhi kerusakan koleksi? I
1:
“Faktor yang pertama yaitu faktor internal atau yang berasal dari koleksi itu sendiri dan faktor eksternal yang umumnya berasal dari pengunjung yang
melakukan tindakan merusak koleksi seperti merobek bagian-bagian penting dari sebuah buku
” I
2:
“yang mempengaruhi kerusakan koleksi yaitu kondisi fisik buku itu sendiri seperti usia koleksi, dan juga dipengaruhi oleh pengunjung yang datang ke
sini. Banyaknya pengunjung yang tidak bertanggung jawab akan kondisi koleksi hanya untuk kepentingan sendiri
” I
3:
“faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan koleksi ada banyak, seperti kandungan asam dalam kertas, tinta, perekatnya, ada yang dimakan
serangga, cahaya, debu, dan karena faktor bencana alam seperti gempa 30 September 2009 yang lalu
” I
4:
“faktor-faktornya seperti kandungan asam dalam kertas, tinta, perekatnya. Kalau yang dari luar koleksi dipengaruhi oleh perubahan suhu, aktivitas
mikroorganisme seperti serangga, dan juga disebabkan oleh manusia ”
Dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa faktor penyebab kerusakan bahan pustaka terdiri dari dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor
Universitas Sumatera Utara
38
internal yaitu kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh faktor buku itu sendiri, yaitu bahan kertas, tinta cetak, perekat dan lain-lain. Faktor eksternal
dapat diakibatkan oleh manusia, bencana alam, serta binatang pengerat.
4.3.4 Metode Pemulihan
Kegiatan pemulihan koleksi pasca gempa merupakan hal yang wajib dilakukan, karena dengan melakukan proses pemulihan maka koleksi yang rusak
akan dapat menjadi baik kembali meskipun tidak sepenuhnya utuh. Hal ini sesuai
dengan pernyataan informan seperti berikut:
Pertanyaan: Metode-metode apa saja yang dilakukan untuk pemulihan koleksi pasca terjadi bencana gempa bumi?
I
1:
“pemulihan yang kami lakukan terhadap koleksi hanya sekitar 30, pihak perpustakaan lebih memfokuskan pada pembangunan kembali gedung yang
telah hancur. Saat ini gedung Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat terdiri dari empat lantai. Ruangan pada lantai pertama,
kedua, dan ketiga difungsikan untuk berbagai macam kegiatan layanan dan administrasi perpustakaan, sedangkan ruangan pada lantai empat
difungsikan sebagai aula. Selain itu, gedung perpustakaan sudah memiliki fasilitas pendukung bagi sumber daya manusia untuk menyelamatkan diri
pada saat gempa. Fasilitas tersebut berupa tempat berlindung atau shelter yang terdapat pada bagian atas gedung, pintu keluar di sisi kiri dan kanan
gedung, serta tangga yang dapat difungsikan sebagai akses keluar pada saat kondisi darurat”
Universitas Sumatera Utara
39
I
2:
“metode pemulihan yang kami lakukan yaitu, pertama mengidentifikasi kondisi koleksi, setelah itu mengelompokkan kondisi dalam 3 bagian rusak ringan,
rusak sedang, dan rusak berat, dan selanjutnya melakukan perbaikan sesuai tingkat kerusakan”
I
3:
“kita melakukan kegiatan pemulihan sesuai dengan tingkat kerusakan koleksi, setelah itu kita melakukan perbaikan secara sendiri dan ada juga yang
melibatkan pihak lain yaitu Universitas Andalas Padang karena faktor minimnya fasilitas”
I
4:
“adapun kegiatan pemulihan yang saya ketahui yaitu kerja sama dengan pihak Universitas Andalas terkhusus untuk koleksi naskah kuno
” Dari hasil wawancara mengenai metode pemulihan, maka dapat disimpulkan
bahwa metode yang dilakukan yaitu pertama mengidentifikasi kondisi koleksi, kemudian mengelompokkan koleksi berdasarkan tingkat kerusakan ringan, sedang
dan berat. Adapun kegiatan pemulihan ini melibatkan pihak lain karena faktor minimnya fasilitas yang dimiliki. Selain pemulihan terhadap koleksi, pihak
perpustakaan juga melakukan pemulihan terhadap pembangunan gedung perpustakaan agar kegiatan bisa tetap berjalan.
4.3.5 Kendala dalam Pemulihan Koleksi