Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data

26 3. Verifikasi Data Tahapan selanjutnya adalah verifikasi dari kegiatan sebelumnya dan dilanjutkan ke penarikan kesimpulan. Pada tahap ini peneliti akan melakukan proses menginterprestasi data-data yang telah dikumpulkan dengan metode wawancara serta observasi sambil melakukan pencocokan terhadap kesimpulan yang akan dibuat.

3.7 Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode triangulasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan meminta penjelasan lebih lanjut. Adapun teknik triangulasi yang digunakan adalah: 1. Triangulasi Data Menggunakan berbagai sumber data seperti hasil wawancara, hasil observasi dan dokumen pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. 2. Triangulasi Teori Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut. Universitas Sumatera Utara 27 3. Triangulasi Metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan. Universitas Sumatera Utara 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dibentuk sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 pada tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, dimana sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 dijelaskan bahwa Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang Perpustakaan dan Kearsipan, dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya berada di bawah tanggung jawab Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah teknis di bidang perpustakaan dan kearsipan, seperti: a perumusan kebijakan teknis pemerintah provinsi di bidang perpustakaan dan kearsipan; b pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah provinsi di bidang perpustakaan dan kearsipan; c pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang perpustakaan dan kearsipan. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dipimpin oleh seorang Kepala Badan yaitu Bapak Drs. Alwis, untuk administrasi perkantoran dan kearsipan beralamatkan di Jalan Pramuka V No. 2 Khatib Sulaiman dan perpustakaan di Jalan Diponegoro No. 4 Belakang Tangsi. Universitas Sumatera Utara 29

4.2 Karakteristik Informan