18
dipindahkan dari ruang pembekuan hampa udara, maka bahan pustaka itu akan mengering dan selanjutnya ditempatkan dalam
ruang kelembaban tinggi untuk proses penyesuaian dengan kondisi iklim dan lingkungan, membutuhkan waktu sebulan
dalam proses pengeringan tersebut;
2 Vacuum Drying
Merupakan sarana untuk memproses kertas-kertas basah yang tidak ditempatkan dalam sebuah ruangan yang memungkinkan
munculnya cairanembun. Metode ini sebenarnya tidak dianjurkan mengingat lebih rentan terhadap kerusakan fisik;
3 Freezing
Dalam proses pembekuan, kertas yang basah dimasukkan ke ruangan yang bersuhu di bawah titik beku dan dibiarkan
membeku dalam beberapa lama. Pada suhu di bawah titik beku, jamur tidak akan tumbuh. Cara pembekuan ini digunakan untuk
mengurangi bahaya kerusakan akibat adanya partikel es;
4 Air Drying
Pengeringan udara hanya dapat dilakukan dalam kondisi lingkungan
yang stabil
sehingga mampu
mencegah pertumbuhan lumut. Lingkungan yang ideal untuk pengeringan
udara ini adalah 10-12 derajat celcius dan kelembaban relatif antara 25-35.
Pada prinsipnya dalam melakukan dan menetapkan metode perlindungan yang menggunakan media kertas perlu diantisipasi tidak hanya ketika setelah
terjadinya bencana, tetapi juga mengantisipasi sebelum terjadinya bencana. Kegiatan ini dimaksudkan agar tidak mengalami kehancuran dan kemusnahan
yang lebih fatal lagi.
2.1.9.5 Metode Pemulihan terhadap Media Non Kertas
Selain pemulihan terhadap media kertas, hal yang juga tidak kalah pentingnya melakukan pemulihan terhadap media non kertas. Sitepu dkk 2009,
20 menyatakan bentuk-bentuk metode pemulihan itu seperti: 1
Foto, slide, mikrofismicrofilm Mikrofilm, mikrofis, atau slide berwarna tidak boleh dibekukan
kecuali jika dapat dikeringkan secara profesional ditangani oleh ahli konservasi dan menggunakan alat yang sesuai. Jika
bahan-bahan tersebut harus dibekukan, harus dilakukan secepat
Universitas Sumatera Utara
19
mungkin. Segel film negatif hitam putih dan yang tercetak dalam tas polyethylene tempatkan dalam kotak non logam.
Kemudian, rendam dalam air bersih dan sejuk sampai bahan tersebut dikirim. Bahan-bahan tersebut dapat ditinggalkan
dalam kondisi ini selama lebih dari 3 hari sebelum proses emulsi yang akan memisahkan bahan tersebut dari lapisan film
bagian belakang. Untuk pembersihan dan pengeringan, bahan- bahan dapat ditangani oleh perusahaan yang menyediakan
pelayanan tersebut dalam waktu 48 jam. Bahan-bahan tersebut sebaiknya dikirim ke laboratorium dalam air dingin, untuk
perjalanan yang membutuhkan waktu beberapa jam sebaiknya ditambahkan es ke dalam air untuk menjaga air agar tetap
dingin;
2 Rekaman gramofon phonograph records
Keluarkan piringan hitam dari jaketnya yang basah atau rusak. Selalu pegang piringan pada pinggirnya. Usap piringan secara
perlahan dengan kain yang lembut dan letakkan pada sebuah rak untuk mengeringkannya di dalam ruangan yang tidak
berdebu. Jika piringan berlumpur, cuci dengan air bersih secara perlahan dalam suhu kamar atau sejuk tanpa tambahan sabun.
Keringkan dengan diangin-anginkan, jangan gunakan handuk kertas. Jaga agar label-label piringan tidak hilang atau rusak;
3 Pita kaset audio dan video audio and video tapes
Bilas tanah dan lumpur pada pita kaset, keringkan dalam waktu 48 jam jika kotak kertas dan label basah. Selain itu, bahan-
bahan ini dapat kering setelah beberapa hari. Jangan dibekukan dan jangan menyentuh media magnet dengan tangan telanjang.
Tangani gulungan terbuka pada bagian tengah pita kaset, kemudian
kering-anginkan. Setelah
dapat dioperasikan
kembali, jika memungkinkan maka gandakan dan jagalah agar label tidak hilang atau rusak;
4 Disket floppy disks
Hindari menyentuh permukaan magnetik disket. Jaga agar tetap kering dan susun segera secara vertikal dalam kotak plastik
atau kayu dan kering-anginkan secepat mungkin.
2.2. Manajemen Keadaan Darurat
Emergency atau keadaan daurat merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian organisasi yang terjadi dengan tidak terduga, di mana
diharapkan pegawai melakukan tindakan untuk menyelamatkan asset organisasi serta menjaga kegiatan organisasi agar dapat terus berjalan. Ira Penn, dkk yang
Universitas Sumatera Utara