Kesimpulan Tinjauan Yuridis Hukum Udara Internasional Dalam Kasus Jatuhnya Pesawat Tempur Rusia Akibat Penembakan Turki

100 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari skripsi ini adalah: 1. Hukum udara internasional yang merupakan bagian dari hukum internasional berdasarkan Konvensi Chicago 1944 adalah merupakan pengaturan yang mengatur tidak hanya terbatas pada ruang udara semata, tetapi juga mengatur mengenai berbagai hal menyangkut pesawat, terutama pesawat udara sipil dan juga mengatur berbagai hal mengenai penerbangan tersebut. Mengatur mengenai hubungan antar negara dalam hal ruang udara dan juga penerbangan dan juga mengatur mengenai organisasi internasional yang berhubungan dengan bidang penerbangan. 2. Mengenai kedudukan wilayah negara menurut hukum internasional sangatlah penting dan berdasarkan pada Konvensi Montevideo adalah merupakan salah satu unsur penting dari berdirinya suatu negara secara sah. Negara adalah merupakan subjek dari hukum internasional dan adalah pemeran terpenting dari hukum internasional. Tanpa adanya wilayah, maka tidak akan ada suatu negara. Wilayah negara adalah merupakan wujud dari kedaulatan akan suatu negara, dimana wilayah suatu negara tersebut memiliki perbatasan-perbatasan dengan wilayah daripada negara lain, dimana yurisdiksi suatu negara akan dimulai dan berakhir di wilayahnya sendiri. Negara memiliki kedaulatan penuh akan wilayahnya dan hal tersebut diakui oleh hukum internasional. Universitas Sumatera Utara 3. Mengenai tinjauan yuridis hukum udara internasional dalam kasus jatuhnya pesawat tempur Rusia akibat penembakan Turki digunakan Pasal 30 Konvensi Paris 1919 mengenai klasifikasi pesawat udara, dimana disebutkan mengenai pesawat udara negara dimana termasuk di dalam kategori tersebut adalah pesawat udara militer yang dilanjutkan oleh Pasal 31 Konvensi Paris 1919 dimana dinyatakan mengenai penjelasan akan pesawat apa yang disebut pesawat militer, dimana setiap pesawat udara yang diterbangkan oleh personil militer dan untuk tujuan milter adalah merupakan pesawat udara militer, dimana di dalam Pasal 3 Konvensi Chicago dinyatakan bahwa pesawat udara militer adalah merupakan pesawat udara negara. Kemudian ditemukan juga pengaturan bahwa pesawat udara negara, termasuk di dalamnya pesawat udara militer tidak diperbolehkan untuk terbang melintasi wilayah udara negara lain tanpa adanya izin atau persetujuan terlebih dahulu. Kemudian berdasarkan Pasal 1 Konvensi Chicago 1944 dimana dinyatakan mengenai kedaulatan negara secara penuh dan eksklusif atas ruang atau wilayah udara negaranya, Turki memiliki hak secara penuh atas ruang atau wilayah udaranya dan secara eksklusif berhak untuk menjalankan atau menerapkan yurisdiksinya di wilayah atau ruang udaranya. Maka dari itu, berdasarkan pengaturan tersebut maka perbuatan Turki untuk menembak jatuh pesawat tempur Rusia yang berdasarkan pada rules of engagement mereka adalah benar. Universitas Sumatera Utara

B. Saran