Multilateral Hukum Kebiasaan Internasional

yang mengatakan bahwa, “international custom, as evidence of a general practice, accepted as law .” Sumber hukum udara internasional juga dapat berupa multilateral maupun bilateral.

1. Multilateral

Sumber hukum udara internasional yang bersifat multilateral adalah berupa hasil konvensi-konvensi internasional yang bersifat multilateral dan bilateral yang diadakan negara-negara sepanjang sejarah yang ditandatangani dan diratifikasi oleh negara-negara yang menerima hasil konvensi tersebut. 2. Bilateral Sumber hukum udara internasional yang bersifat bilateral adalah merupakan perjanjian yang dilakukan dua negara untuk kepentingan masing- masing negara dan dalam hal ini, didalam bidang yang menyangkut udara. Saat ini Indonesia telah mempunyai perjanjian angkutan udara timbal balik dengan setidaknya 67 negara yang dapat digunakan tidak hanya sebagai sumber hukum udara nasional, tetapi juga sumber hukum udara internasional.

3. Hukum Kebiasaan Internasional

Menurut Pasal 38 1 Piagam Mahkamah Internasional, hukum kebiasaan internasional juga merupakan salah satu sumber hukum internasional. Dalam hukum udara internasional juga dikenal adanya hukum udara kebiasaan internasional. Namun demikian, peran hukum kebiasaan internasional tersebut semakin berkurang dengan adanya konvensi internasional, mengingat hukum kebiasaan internasional kurang menjamin adanya kepastian hukum. Pasal 1 Konvensi Paris 1919 merupakan salah satu hukum kebiasaan internasional dalam hukum udara internasional. Namun Universitas Sumatera Utara demikian, pasal tersebut diakomodasi didalam Konvensi Havana 1928 dan Pasal 1 Konvensi Chicago 1944. Dalam perkembangan teknologi, tindakan suatu negara dapat merupakan hukum kebiasaan internasional tanpa adanya kurun waktu tertentu. Hal ini telah dilakukan oleh Amerika Serikat dengan menetapkan Air Defence Identification Zone ADIZ. Tindakan Amerika Serikat tersebut diikuti oleh Kanada dengan menentukan Canadian Air Defence Identification Zone CADIZ yang kemudian diikuti oleh negara- negara lain. Didalam hukum laut internasional juga dikenal adanya hukum kebiasaan sebagai salah satu sumber hukum.

4. Prinsip-prinsip Hukum Umum