2.1.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Spiritulitas
Diantara banyak faktor yang mempengaruhi spiritualitas seseorang , faktor – faktor yang paling penting adalah pertimbangan tahap perkembangan, keluarga
etnik dan budaya, agama dan pengalaman hidup Taylor, Lilis LeMone, 1997 dalam Hamid, 2009.
1. Pertimbangan tahap perkembangan Oleh karena spiritualitas berhubungan dengan kekuasaan nonmaterial,
seseorang harus memiliki beberapa kemampuan berfikir abstrak sebelum mulai mengerti spiritualitas dan menggali suatu hubungan dengan Tuhan Yang Maha
Kuasa. Hal ini bukan berarti bahwa spiritualitas tidak memiliki makna bagi seseorang. David heller 1985 menemukan bahwa individu mempunyai persepsi
tentang Tuhan dan bentuk doa yang berbeda menurut usia, jenis kelamin, agama dan kepribadian individu Taylor, Lilis LeMone, 1997 dalam Hamid, 2009.
Tema utama yang diuraikan tentang Tuhan mencakup gambaran Tuhan yang bekerja melalui kedekatan dengan manusia dan saling keterikatan dengan
kehidupan, mempercayai bahwa Tuhan terlibat dalam perubahan dan pertumbuhan diri serta transformasi yang membuat dunia tetap segar, hidup dan
berarti, meyakini Tuhan mempunyai kekuatan dan selanjutnya merasa cemas dalam menghadapi kekuasaan Tuhan. pengalaman hidup biasanya mempengaruhi
dan menyempurnakan spiritualitas seseorang. Dengan bertambahnya usia, individu cenderung berfikir tentang kehidupan setelah kematian mendorong
Universitas Sumatera Utara
beberapa individu untuk memeriksa dan membenarkan kembali keyakinan spiritualnya Taylor, Lilis LeMone, 1997 dalam Hamid, 2009.
2. Keluarga Keluarga memainkan peranan penting dalam perkembangan spiritualitas
individu. Tidak begitu banyak yang diajarkan keluarga tentang Tuhan dan agama tapi lebih dari itu individu belajar tentang Tuhan, kehidupan dan diri sendiri dari
tingkah laku keluarganya. Karena keluarga adalah dunia pertama individu memiliki pengalaman , pandangan terhadap dunia diwarnai oleh pengalaman
dengan keluarganya Taylor, Lilis LeMone, 1997 dalam Hamid, 2009. 3. Etnik dan budaya
Tradisi agama berbeda antara setiap kelompok etnik dan budaya. Ada beberapa yang jelas antara tradisi spiritual barat dan timur. Budaya dan agama
seseorang memiliki banyak aturan yang menjadi dasar pendekatan agama yaitu melakukan sesuatu, menjadi seseorang atau menjalani cobaan untuk keselarasan
Taylor, Lilis LeMone, 1997 dalam Hamid, 2009. Pada umumnya seseorang akan mengikuti tradisi agama dan spiritual
keluarga. Individu belajar pentingnya menjalankan kegiatan keagamaan. Perlu diperhatikan, apapun tradisi agama atau sistem kepercayaan yang dianut individu,
tetap saja pengalaman spiritualitas unik bagi setiap individu Hamid, 2009.
Universitas Sumatera Utara
4. Agama Beberapa karakteristik agama umum antara lain sebagai dasar otoritas dan
sumber kekuatan, suatu bagian dari kitab suci atau ayat-ayat suci, antara kode etik yang membatasi benar dan salah, suatu psikologi dan identitas sehingga melekat
erat pada suatu kelompok dan dunia yang dibatasi oleh agama, cita-cita atau penghargaan serta beberapa ide tentang kematian Murray and Zentner, 1989
dalam Taylor, Lilis LeMone, 1997. 5. Pengalaman hidup
Pengalaman hidup baik positif maupun yang negatif mempengaruhi spiritualitas seseorang, dan sebaiknya dipengaruhi oleh bagaimana seseorang
mengartikan secara spiritualitas kejadian atau pengalaman tersebut. Begitu pula pengalaman hidup yang menyenangkan dapat menimbulkan orang merasa
bersyukur dan ada pula yang merasa tidak perlu bersyukur Taylor, Lilis LeMone, 1997.
2.1.3. Kompetensi yang didapat dari Spiritualitas yang berkembang