Diagnosa Retardasi Mental Klasifikasi Retardasi Mental

2.2.2. Diagnosa Retardasi Mental

Retardasi mental ialah kelainan fungsi intelektual yang subnormal, terjadi pada masa perkembangan dan berhubungan dengan satu atau lebih gangguan dari 1. Maturasi, 2. Proses belajar, 3. Penyesuaian diri secara sosial. Kelainan ini dapat merupakan suatu gejala yang berhubungan dengan banyak penyebab, akan tetapi dapat pula dianggap sebagai suatu disease entity Latief et al, 2007. Diagnosis didasarkan atas: a. Riwayat perkembangan terlambat dapat disertai atau tanpa kelainan jasmani, atau akibat kerusakan otak yang dapat terjadi mulai saat anak dilahirkan atau mula-mula berkembang normal lalu terhambat akibat kelainan yang mengganggu otak. b. Observasi klinis mengenai fungsi sekarang, termasuk prestasi dalam pelajaran, keterampilan motorik dan kematangan emosional dan sosial. c. Pemeriksaan psikologis. WHO memakai pembagian atas dasar IQ, yaitu boderline IQ 68-85, mild IQ 53-67, moderate IQ 36-51, severe IQ 20-35, profound IQ kurang dari 20. Sebenarnya IQ bukan satu-satunya patokan untuk diagnosis atau penentuan beratnya kelainan. Pemeriksaan ini hanya berguna dalam menolong klinis atau petunjuk terhadap kapasitas adaptif tingkah laku penderita. Retardasi mental dapat juga dilihat dari sudut Latief et al, 2007: a. Tanpa gangguan tingkah laku. Universitas Sumatera Utara b. Dengan gangguan tingkah laku sebagai akibat langsung kerusakan organik dalam otak. c. Dengan gangguan tingkah laku reaktif yang merupakan akibat tindakan keluarga dan masyarakat yang menolak anak, sehingga gangguan tingkah laku yang terjadi merupakan akibat defensif dari perasaan frustasi, ketakutan dan kegelisahan didalam diri anak. Dalam banyak hal anak lebih dilumpuhkan karena gangguan emosional daripada retardasi mentalnya. d. Dengan psikosis.

2.2.3. Klasifikasi Retardasi Mental

Klasifikasi retardasi mental menurut PPDGJ-III dalam Maslim, 2013 ada 4 tingkatan yaitu: ringan, sedang, berat dan sangat berat: 1. Retardasi mental ringan Anak retardasi mental ringan ditentukan dengan menggunakan tes IQ baku yang tepat, maka IQ berkisar antara 50 – 69. Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai ringkat, dan masalah kemampuan berbicara yang mempengaruhi pekembangan kemandirian dapat menetap sampai dewasa. Walaupun mengalami keterlambatan dalam kemampuan bahasa tetapi sebagian besar dapat mencapai kemampuan berbicara untuk keperluan sehari-hari. Kebayakan juga dapt mandiri penuh dalam merawat diri sendri dan mencapai keterampilan praktis dan keterampilan rumah tangga, walaupun tingkat perkembangannya agak lambat daripada normal. Kesulitan utama biasanya tampak dalam pekerjaan sekolah yang bersifat akademik, dan banyak masalah Universitas Sumatera Utara khusus dalam membaca dan menulis. Keadaan lain yang menyertai seperti autisme, gangguan perkembangan lain, epilepsi, gangguan tingkah laku, atau disabilitas fisik dapat ditemukan dalam berbagai proporsi. Bila terdapat gangguan demikian, maka harus diberi kode diagnosis sendiri. 2. Retardasi mental sedang Anak retardasi mental sedang memiliki IQ biasanya berada dalam rentang 35 – 49. Umumnya ada profil kesenjangan discrepancy dari kemampuan, beberapa dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam keterampilan visuo-spasial dari pada tugas-tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang lainnya sangat canggung namun dapat mengadakan interaksi sosial dan percakapan sederhana. Tingkat perkembangan bahasa anak retardasi mental bervariasi mulai dari dapat mengikuti percakapan sederhana sampai ada juga yang hanya dapat berkomunikasi seadanya untuk kebutuhan dasar mereka. Autisme masa kanak atau gangguan perkembangan pervasif lainnya terdapat pada sebagian kecil kasus, dan mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan tipe penatalaksanaan yang dibutuhkan. Epilepsi, disabilitas neurologik dan fisik juga lazim ditemukan meskipun kebanyakan penyandang retardasi mental sedang mampu berjalan tanpa bantuan. Kadang-kadang terdapat gangguan jiwa lain, tetapi karena tingkat perkembangan bahasanya yang terbatas sehingga sulit menegakkan diagnosis dan harus tergantung dari informasi yang diperoleh dari orang lain yang mengenalnya. Universitas Sumatera Utara 3. Retardasi mental berat IQ anak retardasi mental berat biasanya berada dalam rentang 20 sampai 34. Pada umumnya mirip dengan retardasi mental sedang dalam hal : 1. Gambaran klinis, 2. Terdapat etiologi organik dan Kondisi yang menyertainya 3.Tingkat prestasi yang rendah. Kebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita gangguan motorik yang mencolok atau defisit lain yang menyertainya, menunjukkan adanya kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang bermakna secara klinis dari susunan saraf pusat. 4. Retardasi mental sangat berat IQ retardasi mental sangat berat biasanya dibawah 20. Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, paling banter mengerti perintah dasar dan mengajukan permohonan sederhana. Keterampilan visuo-spasial yang paling dasar dan sederhana tentang memilih dan mencocokan mungkin yang tepat penderita mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah tangga. Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat yang mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsi dan hendaya daya lihat dan daya dengar. Sering pada gangguan perkembangan pervasif dalam bentuk sangat berat khususnya autisme yang tidak khas atypical autism, terutama pada penderita yang dapat bergerak. Lumbantobing 2006 mengatakan bahwa ada pakar yang mengklasifikasi retardasi mental atas 2 kelompok, yaitu: 1 retardasi mental patologik, yang gangguan mentalnya berat dan 2. retardasi mental subkultural, fisiologik atau familial, yang gangguan mentalnya kurang berat . Universitas Sumatera Utara Seorang pedagog dalam mengklasifikasikan anak tunagrahita didasarkan pada penilaian program pendidikan yang disajikan pada anak. Dari penilaian tersebut dapat dikelompokkan menjadi anak tunagrahita mampu didik, anak retardasi mental tunagrahita mampu latih dan anak tunagrahita mampu rawat. 1. Anak retardasi mental tunagrahita mampu didik Anak retardasi mental mampu didik adalah anak retardasi mental yang tidak mampu mengikuti pada program sekolah biasa, tetapi ia masih memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pendidikan walaupun hasilnya tidak maksimal. Kemampuan yang dikembangkan pada anak retardasi mental mampu didik antara lain 1. Membaca, menulis, mengeja dan berhitung. 2. Menyesuaikan diri dan tidak mengagantungkan diri pada orang lain 3. Keterampilan yang sederhana untuk kepentingan kerja dikemudian hari. Kesimpulannya, anak retardasi mental mampu didik berarti anak retardasi mental yang dapat dididik secara minimal dalam bidang-bidang akademis, sosial dan pekerjaan 2. Anak retardasi mental tunagrahita mampu latih Anak retardasi mental mampu latih adalah anak retardasi mental yang memiliki kecerdasan sedemikian rendahnya sehingga tidak mungkin untuk mengikuti program yang diperuntukkan bagi anak retardasi mental mampu didik. Oleh karena itu, beberapa kemampuan anak retardasi mental mampu latih yang perlu diberdayakana, yaitu 1.belajar Mengurus diri sendiri , misalnya : makan, pakaian, tidur, atau mandi sendiri, 2. Belajar menyesuaiakan di lingkungan rumah atau Universitas Sumatera Utara sekitarnya 3. Mempelajari kegunaan ekonomi di rumah, dibengkel kerja sheltered workshop, atau di lembaga khusus. Kesimpulannya, anak retardasi mental mampu latih berarti anak retardasi mental yang hanya dapat dilatih untuk mengurus diri sendiri melalui aktivitas kehidupan sehari-hari, serta melakukan fungsi sosial kemasyarakatan menurut kemampuannya. 3. Anak retardasi mental tunagrahita mampu rawat idiot Anak retardasi mental mampu rawat idiot adalah anak retardasi mental yang memiliki kecerdasan sangat rendah sehingga ia tidak mampu mengurus diri sendiri atau sosialisasi. Untuk mengurus kebutuhan diri sendiri sangat membutuhkan orang lain. Dengan kata lain, anak retardasi mental mampu rawat adalah anak retardasi mental yang membutuhkan perawatan sepenuhnya sepanjang hidupnya, karena ia tidak mampu terus hidup tanpa bantuan orang lain Patton, 1991 dalam Mohammad, 2006

2.3. Konsep Perilaku Adaptif