Karakteristik Spiritualitas Konsep Spiritualitas

orang lain dan dengan lingkungan. Terdapat hubungan yang terus menerus antara dua dimensi tersebut.

2.1.1. Karakteristik Spiritualitas

Terdapat beberapa karakteristik spiritualitas yang meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan alam, hubungan dengan orang lain dan hubungan dengan Tuhan. a. Hubungan dengan diri sendiri. Maksudnya adalah kekuatan dari dalam diri dan atau self reliance. Hal ini meliputi pengetahuan diri yakni siapa diri, apa yang dilakukan, dan sikap percaya pada diri sendiri, percaya pada kehidupan atau masa depan, ketenangan pikiran, harmoni atau keselarasan dengan diri sendiri. Kekuatan yang timbul dari diri seseorang membantunya menyadari makna dan tujuan hidupnya, sebagai pengalaman yang positif, kepuasaan hidup, optimis terhadap masa depan, tujuan hidup yang semakin jelas Kozier, Erb, Blais Wilkinson, 1995. b. Hubungan dengan alam Harmoni yang mengambarkan hubungan seseorang dengan alam yang meliputi minat dan ketertarikan terhadap tanaman, pohon, margasatwa dan iklim, kesenangan dan keinginan menikmati pemandangan alam, melakukan meditasi, yoga, retret serta melindungi alam Kozier, Erb, Blais Wilkinson, 1995. Universitas Sumatera Utara c. Hubungan dengan orang lain Meliputi cinta kasih, harapan dan motivasi, keadaaan yang harmonis dan tidak harmonis dengan orang lain. Keadaan yang harmonis atau suportif mencakup berbagai waktu, pengetahuan dan dukungan secara timbal balik, mengasuh anak, orang tua dan orang sakit, menyakini kehidupan dan kematian mengunjungi dan melayat dan lain-lain. Sedangkan keadaan yang tidak harmonis mencakup konflik dengan orang lain dan resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dalam waktu lama dengan friksi dan keterbatasan asosiasi kozier, Erb,Blais Wilkinson, 1995. Hubungan dengan orang lain lahir dari kebutuhan akan keadilan dan kebaikan, menghargai kelemahan dan kepekaan orang lain, rasa takut akan kesepian, keinginan dihargai dan diperhatikan, dan lain sebagainya. Dengan demikian apabila seseorang mengalami kekurangan ataupun mengalami stress maka orang lain dapat memberi bantuan psikologis dan sosial Charm Charm, 2000. d. Hubungan dengan Ketuhanan Meliputi agama dan tidak agamais yang terdiri dari berdoa, meditasi, perlengkapan keagamaan, menyatu dengan alam dan partipasi dalam kegiatan agama kozier, Erb,Blais Wilkinson, 1995. Berbeda dari kozier, Erb, Blais Wilkinson 1995 Dyson dalam young 2007 mengartikan bahwa lingkunganalam adalah segala sesuatu yang berada disekitar diri seseorang. Universitas Sumatera Utara Dyson dalam young dan Koopsen 2007 menjelaskan Tiga faktor yang berhubungan dengan spiritualitas, yaitu : a. Diri sendiri Jiwa seseorang dan daya jiwa merupakan hal yang fundamental dalam eksplorasi atau penyelidikan spiritualitas b. Sesama Hubungan seseorang dengan sesama sama pentingnya dengan diri sendiri. Kebutuhan untuk menjadi anggota masyarakat dan saling ketergantungan telah lama diakui sebagai bagian pokok pengalaman manusiawi c. Tuhan Pemahanan tentang Tuhan dan hubungan manusia dengan Tuhan secara tradisional dipahami dalam kerangka hidup keagamaan. Akan tetapi, dewasa ini telah dikembangkan secara lebih luas dan tidak terbatas. Tuhan dipahami sebagai daya yang menyatukan, prinsip hidup atau hakikat hidup. Kodrat Tuhan mungkin mengambil berbagai macam bentuk dan mempunyai makna yang berbeda bagi satu orang dengan yang lain. Manusia mengalami Tuhan dalam banyak cara seperti dalam suatu hubungan, alam, musik, seni, dan hewan peliharaan. Young dan Koopsen 2007 juga menjelaskan bahwa proses penuaan adalah suatu langkah yang penting dalam perjalanan spiritual dan pertumbuhan spiritual seseorang. Orang-orang yang memiliki spiritualitas berjuang mentransendensikan beberapa perubahan dan berusaha mencapai pemahaman yang lebih tinggi tentang hidup mereka dan maknanya. Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Spiritulitas