55
Gambar 3.5. Bagan Alir Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus
3.6 Pemotongan atau Pencacahan Botol Plastik Jenis PET
Pada penelitian ini dilakukan pemotongan atau pencacahan botol plastik jenis PET secara manual. Bagian yang diambil untuk peneliatian adalah bagian
tengah botol, sedangkan bagian kepala dan alas botol tidak digunakan karena bertekstur keras sehingga akan susah bercampur dengan pasir, abu batu maupun
semen. Hasil cacahan botol yang digunakan berukuran antara 1 mili meter hingga 1 cm. Adapun alat dan bahan serta langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai
berikut: 1.
Alat dan Bahan: a.
Botol Plastik Jenis PET b.
Gunting 2.
Prosedur pengerjaan: a.
Bersihkan botol-botol plastik dari sisa-sisa kotoran; b.
Gunting bagian kepala dan alas botol dan keringkan;
Oven agregat setelah dicuci sampai berat tetap
Timbang agregat B
Selesai Hitung kadar lumpur agregat
Universitas Sumatera Utara
56 c.
Bagian tengah botol yang telah kering lalu digunting manual dengan ukuran 1 mili sampai 1 cm;
3.7 Pembuatan Benda Uji 3.7.1
Benda Uji Batako
a. Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan benda uji batako: 1
Ayakan, untuk mengayak pasir dengan ukuran 4,8 mm. 2
Timbangan, untuk menimbang kebutuhan bahan yang dipergunakan dalam pembuatan benda uji.
3 Ember, untuk tempat menampung kebutuhan air yang dipergunakan
sebagai pencampuran bahan-bahan pembuat batako. 4
Sendok spesi, untuk mencampur dan memasukkan adonan adukan kedalam cetakan.
5 Molen, untuk mengaduk campuran batako.
6 Batang perojok untuk memadatkan adukan didalam cetakan.
7 Cetakan, terbuat dari pelat besi berbentuk balok dengan ukuran
cetakan adalah 400 mm x 200 mm x 100 mm.
b. Prosedur Pembuatan benda uji batako: 1
Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan. 2
Timbang semen, pasir, cacahan botol PET dan abu batu dengan perbandingan 1 pc : 7 ps. Penambahan cacahan botol PET dimulai dari
Universitas Sumatera Utara
57 0, 10, 15 dan 20 dari berat pasir dengan mengurangi jumlah
pasir awal. 3
Campurkan bahan dengan perbandingan menjadi 1 pc : 7 ps tanpa penambahan cacahan botol PET dan abu batu , untuk campuran
selanjutnya dengan penambahan cacahan botol PET dimulai dari 10, 15 dan 20 dan abu batu 15. Aduk semua bahan sampai rata.
4 Adonan batako yang sudah dicampur hingga rata ditambah air
secukupnya sampai tercapai campuran setengah basah lengas tanah yang merata. Secara sederhana, keadaan ini dapat diketahui dengan
cara: Campuran yang telah merata dikepal dengan telapak tangan. Kemudian dijatuhkan dari ketinggian lebih kurang lebih kurang 1,2
meter kepermukaan tanah keras. Bila campuran sudah baik, 23 bagian tetap mengumpul dan 13 lainnya tersebar Utomo, 2010.
5 Masukkan adonan batako kedalam cetakan setinggi 23 bagian
cetakan, kemudian dipadatkan dengan cara ditumbuk sampai benar- benar padat dengan alat pemadat.
6 Setelah 24 jam buka, lepas cetakan dengan hati-hati dan letakan adonan batako ditempat yang teduh, tidak terkena cahaya matahari
langsung dan terlindung dari hujan.
3.7.2 Benda Uji Silinder
a. Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan benda uji silinder: 1
Ayakan, untuk mengayak pasir dengan ukuran 4,8 mm.
Universitas Sumatera Utara
58 2
Timbangan, untuk menimbang kebutuhan bahan yang dipergunakan dalam pembuatan benda uji.
3 Ember, untuk tempat menampung kebutuhan air yang dipergunakan
sebagai pencampuran bahan-bahan pembuat batako. 4
Sendok spesi, untuk mencampur dan memasukkan adonan adukan kedalam cetakan.
5 Molen untuk mengaduk campuran batako.
6 Batang perojok untuk memadatkan adukan didalam cetakan.
7 Cetakan, terbuat dari besi berbentuk silinder dengan ukuran 15 x 30
cm. b. Prosedur Pembuatan benda Silinder:
1 Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan.
2 Timbang semen, pasir, cacahan botol PET dan abu batu dengan
perbandingan 1 pc : 7 ps. Penambahan cacahan botol plastik dimulai dari 0, 10, 15 dan 20 dari berat semen dengan mengurangi
jumlah pasir awal. 3
Campurkan bahan dengan perbandingan menjadi 1 pc : 7 ps tanpa penambahan abu batu dan cacahan botol plastik, untuk campuran
selanjutnya dengan penambahan abu batu 15 dan cacahan botol plastik dimulai dari 10, 15 dan 20. Aduk semua bahan sampai
rata. 4
Adonan batako yang sudah dicampur hingga rata ditambah air secukupnya sampai tercapai campuran setengah basah lengas tanah
Universitas Sumatera Utara
59 yang merata. Secara sederhana, keadaan ini dapat diketahui dengan
cara: Campuran yang telah merata dikepal dengan telapak tangan. Kemudian dijatuhkan dari ketinggian lebih kurang lebih kurang 1,2
meter kepermukaan tanah keras. Bila campuran sudah baik, 23 bagian tetap mengumpul dan 13 lainnya tersebar Utomo, 2010.
5 Masukkan adonan batako kedalam cetakan silinder setinggi 23 bagian
cetakan, kemudian dipadatkan dengan cara ditumbuk sampai benar- benar padat dengan alat pemadat.
6 Setelah 24 jam buka, lepas cetakan dengan hati-hati dan letakan
adonan batako ditempat yang teduh, tidak terkena cahaya matahari langsung dan terlindung dari hujan.
3.8 Perawatan Benda Uji 3.8.1