Perawatan Benda Uji .1 Pengujian Benda Uji .1

59 yang merata. Secara sederhana, keadaan ini dapat diketahui dengan cara: Campuran yang telah merata dikepal dengan telapak tangan. Kemudian dijatuhkan dari ketinggian lebih kurang lebih kurang 1,2 meter kepermukaan tanah keras. Bila campuran sudah baik, 23 bagian tetap mengumpul dan 13 lainnya tersebar Utomo, 2010. 5 Masukkan adonan batako kedalam cetakan silinder setinggi 23 bagian cetakan, kemudian dipadatkan dengan cara ditumbuk sampai benar- benar padat dengan alat pemadat. 6 Setelah 24 jam buka, lepas cetakan dengan hati-hati dan letakan adonan batako ditempat yang teduh, tidak terkena cahaya matahari langsung dan terlindung dari hujan. 3.8 Perawatan Benda Uji 3.8.1 Benda Uji Batako Perawatan batako yang baik, yaitu sesuai dengan langkah-langkah berikut: a. Hindarkan batako dari sinar matahari langsung dan air hujan agar pengikatan adonan sesuai yang diharapkan. b. Perawatan batako selama 28 hari yaitu dengan menyiram dengan air setiap pagi dan sore hari.

3.8.2 Benda Uji Silinder

Sama dengan perawatan beton, perawatan ini dilakukan setelah benda uji mencapai final setting mengeras. Perawatan ini dilakukan agar proses Universitas Sumatera Utara 60 hidrasi selanjutnya tidak mengalami gangguan. Jika hal ini terjadi, beton akan mengalami keretakan karena kehilangan air yang begitu cepat Mulyono, 2003. Pada penelitian ini, perawatan benda uji silinder dilakukan dengan cara merendam benda uji di bak perendaman khusus di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 3.9 Pengujian Benda Uji 3.9.1 Pengujian Visual a. Peralatan yang diperlukan pada pemeriksaan tampak luar: Penggaris siku dipergunakan untuk memeriksa kesikuan pada tiap- tiap sudut dan kedataran permukaan bidang dari batako pejal. Selebihnya pemeriksaan tampak luar dilakukan dengan menggunakan alat indra, seperti pemeriksaan pada ketajaman dan kekuatan rusuk-rusuk batako tidak mudah dirapihkan dengan kekuatan jari-jari tangan. b. Peralatan yang diperlukan pada pemeriksaan ukuran: Kaliper atau mistar sorong, dipergunakan untuk mengukur dimensi batako. Kaliper yang dipergunakan sampai dengan ketelitian 0,01 mm. c. Prosedur Pengujian: Setelah masa perawatan selama 28 hari, batako yang diuji harus dalam keadaan kering. Tahapan yang harus dilakukan yaitu: 1 Bersihkan permukaan benda uji batako dari berbagai kotoran yang menempel. Universitas Sumatera Utara 61 2 Ukur panjang, lebar dan tebal benda uji. 3 Pengamatan permukaan benda uji meliputi: keadaan permukaan, kerapatan dan keadaan sudut-sudutnya. Bagan pengujian visual sebagai berikut : Gambar 3.6. Bagan Alir Pengujian Visual

3.9.2 Pengujian Penyerapan Air

a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian penyerapan air: 1 Wadah berisi air untuk merendam benda uji hingga batako jenuh air. 2 Kain lap dipergunakan untuk menyeka permukaan batako dari kelebihan air setelah di rendam. 3 Timbangan dipergunakan untuk menimbang batako dalam keadaan jenuh air dan kering oven. Timbangan yang dipergunakan dengan kapasitas 60 kg dengan ketelitian 0,1 gr. Mulai Bersihkan batako dari semua kotoran Ukuran panjang, lebar dan tebal batako Amati permukaan dan keadaan batako Selesai Universitas Sumatera Utara 62 4 Oven dipergunakan untuk mengeringkan batako akan kandungan air setelah direndam. Oven yang dipergunakan dilengkapi pengatur suhu, dengan suhu antara 105 o C sampai dengan 110 o C. b. Prosedur Pengujian: Batako yang akan diuji penyerapan airnya harus dalam keadaan kering. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengujian ini adalah: 1 Batako dibersihkan dari bahan-bahan lain yang menempel. 2 Batako dimasukan kedalam oven selama 24 jamsehari, sehingga didapati batako dalam kering oven. 3 Timbang batako, sehingga didapat berat batako dalam keadaan kering oven. 4 Rendam batako selama 24 jam sehari atau hingga batako sudah keadaan jenuh. 5 Timbang batako, sehingga didapati berat batako dalam keadaan jenuh. Setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, penyerapan air dapat dihitung dengan persamaan rumus 2.1. Bagan pengujian penyerapan air seperti pada Gambar 3.7. Bagan Alir Pengujian Penyerapan Air. Universitas Sumatera Utara 63 Gambar 3.7. Bagan Alir Pengujian Penyerapan Air

3.9.3 Pengujian Kuat Tekan

a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian kuat tekan: 1 Wadah berisi air sebagai tempat merendam batako. 2 Kain lap dipergunakan untuk menyeka permukaan batako dari kelebihan air setelah direndam. 3 Timbangan dipergunakan untuk menimbang batako dalam keadaan jenuh air dan kering oven. Timbangan yang dipergunakan dengan kapasitas 60 kg dengan ketelitian 0,1 gr. 4 Mistar sorong dipergunakan untuk mengukur luas bidang tekan. Mistar sorong dipergunakan sampai dengan ketelitian 0,01 mm. Selesai Masukan batako kedalam oven selama 24 jam Bersihkan batako dari semua kotoran Keluarkan batako dari oven Timbang batako sehingga didapat berat kering oven Rendam batako selama 24 jamsehari Timbang batako sehingga didapati berat jenuh b Keluarkan batako kemudian keringkan permukaan batako Mulai Universitas Sumatera Utara 64 5 Alat uji yang digunakan adalah mesin uji kuat tekan beton compression machine. b. Prosedur Pengujian: 1 Benda uji dikeluarkan dari bak perendaman, lalu dijemur selama ± 24 jam. 2 Timbang berat benda uji lalu letakkan pada compressor machine sedemikian sehingga berada tepat ditengah-tengah alat penekannya. 3 Secara perlahan-perlahan beban tekan diberikan pada benda uji dengan cara mengoperasikan mesin sampai benda uji runtuh. 4 Pada saat jarum penunjuk skala tidak naik lagi atau bertambah, maka cata skala yang ditunjuk oleh jarum tersebut yang merupakan beban maksimum yang dapat dipikul benda uji tersebut. 5 Percobaan diulang untuk setiap benda uji. 6 Hitung kuat tekan batako dengan persamaan rumus 2.2. Bagan pengujian kuat tekan sebagai berikut: Hidupkan alat tekan beton Letakan benda uji pada alat tekan Tarik tuas alat tekan Mulai Universitas Sumatera Utara 65 Gambar 3.8. Bagan Alir Pengujian Kuat Tekan

3.9.4 Pengujian Kuat Tarik Belah

a. Peralatan yang diperlukan pada pengujian kuat tarik belah: 1 Wadah berisi air sebagai tempat merendam batako. 2 Kain lap dipergunakan untuk menyeka permukaan batako dari kelebihan air setelah direndam. 3 Timbangan dipergunakan untuk menimbang batako dalam keadaan jenuh air dan kering oven. Timbangan yang dipergunakan dengan kapasitas 60 kg dengan ketelitian 0,1 gr. 4 Mistar sorong dipergunakan untuk mengukur luas bidang tarik belah. Mistar sorong dipergunakan sampai dengan ketelitian 0,01 mm. 5 Alat uji yang digunakan adalah mesin uji kuat tarik belah beton compression machine dengan menggunakan benda uji silinder. b. Prosedur Pengujian: 1. Benda uji silinder dikeluarkan dari bak perendaman, lalu dijemur selama ± 24 jam. Selesai Lihat jarum pada alat ukur Catat hasil pengamatan pada alat ukur Hitung kuat tekan batako Universitas Sumatera Utara 66 2. Timbang berat benda uji lalu masukkan ke dalam alat splitting test kemudian benda uji beserta alat splitting dimasukkan kedalam compressor machine. Lapisi permukaan benda uji dengan pelat baja agar permukaan yang ditekan rata, dan usahakan benda uji berada dalam keadaan sentris. 3. Jalankan mesin desak dengan kecepatan penambahan beban yang konstan, kemudian catat besarnya beban maksimum yang dapat diterima pada masing-masing benda uji. 4. Pada saat jarum penunjuk skala tidak naik lagi atau bertambah, maka catat skala yang ditunjuk oleh jarum tersebut yang merupakan beban maksimum yang dapat dipikul benda uji tersebut. 5. Percobaan diulang untuk setiap benda uji. 6. Hitung kuat tarik belah batako dengan persamaan rumus 2.3. Bagan pengujian kuat tarik belah sebagai berikut: Hidupkan alat compression machine benda uji beserta alat splitting dimasukkan kedalam compressor machine dalam keadaan tidak bergerak Mulai Letakan benda uji pada alat splitting test Universitas Sumatera Utara 67 Gambar 3.9. Bagan Alir Pengujian Kuat Tarik Belah Adapun tahapan keseluruhan penelitian ini dirangkum sebagai berikut : Selesai Tarik tuas alat tekan Lihat jarum pada alat ukur Catat hasil pengamatan pada alat ukur Hitung kuat tarik belah batako Mulai Identifikasi Masalah Studi literature Pengumpulan data Persiapan bahan Semen Pasir Plastik PET Abu batu Universitas Sumatera Utara 68 Gambar 3.10. Bagan Alir Tahapan Penelitian Pengujian bahan Pembuatan benda uji Data Batako Masa pemeliharaan Selama 28 hari Pengujian ukuran dan tampak luar Pengujian daya serap, Pengujian kuat tekan, dan Pengujian kuat tarik belah Silinder Analisa data dan pembahasan Memenuhi Standar SNI ? Kesimpulan dan Saran Selesai Tidak Ya Universitas Sumatera Utara 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Visual 4.1.1