Prinsip-prinsip Pembelajaran Tinjauan Pustaka 1. Lompat Jauh

commit to user 20 lingkungan belajar yang efektif. Menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra 2000: 4 tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfir supaya proses belajar terjadi di kelas atau lapangan. Ciri utama terjadinya proses belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat di dalam proses pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasi untuk lebih berperan. Dari pernyataan tersebut menegaskan bahwa seorang guru sangat penting dalam menciptakan atmosfir atau iklim dalam kegiatan belajar mengajar. Kondisi eksternal yang berpengaruh dalam pengaturan pengajaran keterampilan adalah pengaturan lingkungan. Pengaturan lingkungan yang kondusif akan berdampak baik dalam keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang efektif. Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam menyampaikan tugas ajar, agar tujuan mengajar dapat berhasil. Dari pemaparan teori di atas dapat kita petik bahwa dalam mencapai pengajaran yang efektif dan efisien, seorang guru harus menerapkan strategi mengajar yang tepat. Pengajaran yang efektif dan efisien akan diperoleh hasil belajaran yang optmal, sehingga tujuan pengajaran yang dirumuskan dapat tercapai dengan baik.

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Teori-teori ilmu olah raga merupakan dasar yang fundamental sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani. Guru merupakan sarana menyambung ilmu-ilmu tersebut dengan sistem atau metode pembelajaran agar disiplin ilmu tersebut tersampaikan dengan baik. Akan tetapi penguatan dalam praktik di lapangan adalah salah satu cara agar keseimbangan interaksi antara teori dan praktek dalam pembelajaran akan membawa keberhasilan dalam penampilan olahraga. Prinsip-prinsip pengaturan pelaksanaan gerakan dalam proses pembelajaran hendaknya harus diperhatikan oleh seorang guru agar tercapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani yang benar sehingga menghasilkan peningkatan commit to user 21 kualitas. Menurut Sugiyanto 1996: 55-57 bahwa, ada beberapa prinsip dalam pengaturan melakukan gerakan antara lain, prinsip pengaturan giliran praktek, beban belajar meningkat, kondisi belajar bervariasi dan pemberian motivasi dan dorongan semangat. Aktifitas bergerak merupakan ciri khas dari pembelajaran jasmani. Ketika seorang siswa mengikuti pelajaran Penjas, di sana pasti terdapat aktifitas gerak. Belajar gerak merupakan salah satu sarana untuk memperoleh ketrampilan gerak yang diperlukan dalam kegiatan pendidikan jasmani. Sugiyanto 1996: 25 menerangkan : belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon muscular yang diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh. Dari pendapat di atas menerangkan bahwa gerak merupakan proses pembelajaran pendidikan jasmani mempelajari pola-pola keterampilan tubuh. Sehingga ada syarat-syarat dalam belajar gerak yang harus dipenuhi. Soemanto Y. 1990: 6 menerangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam belajar gerak adalah sebagai berikut: 1 Mengetahui tujuan. Jadi harus mengenal dan yakin akan kegunaan tujuan itu bagi dirinya. 2 Mempunyai tanggapan yang jelas terhadap kecakapan itu. 3 Pelaksanaan yang tepat pada taraf permulaan. Pada taraf permulaan yang penting adalah teknik gerakan yang benar, selanjutnya baru menuju prestasi. 4 Latihan untuk meningkatkan prestasi. Manusia adalah individu yang sangat unik. Perbedaan sifat, kualitas maupun perilaku merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari tiap-tiap karakter manusia. Kenyataan ini membawa konsekuensi bahwa setiap individu memiliki potensi yang berbeda untuk berhasil dalam mempelajari keterampilan gerak. Namun sebenarnya pencapaian keterampilan gerak bukan hanya dipengaruhi oleh faktor fisik atau sifat bawaan melainkan juga, dipengaruhi oleh faktor lingkungan baik secara kualitatif maupun kuantitatif atau menunjang proses belajar gerak, yang pada gilirannya akan menentukan tingkat prestasi. commit to user 22 Untuk meningkatkan prestasi atau hasil belajar yang optimal, maka perlu dipelajari tentang unsur-unsur yang berkaitan dengan proses pembelajaran pendidikan jasmani. Unsur-unsur tersebut meliputi: kurikulum pendidikan jasmani, prinsip-prinsip pembelajaran dan jenis-jenis latihan. Apabila unsur-unsur tersebut dapat terpenuhi dalam proses pembelajaran, maka diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Menurut Drowatzky yang dikutip Sugiyanto 1996:27 belajar gerak adalah: belajar yang mewujudkan mulai respon-respon muscular diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh. Pendapat lain dikemukakan Rusli Lutan 1988: 102, belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar motorik merupakan perubahan perilaku motorik berupa keterampilan sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Hal ini perlu dipertegas untuk membedakan perubahan yang terjadi karena faktor kematangan dan pertumbuhan. Faktor-faktor tersebut juga menyebabkan perubahan perilaku seperti anak yang lebih tua lebih terampil melakukan suatu keterampilan yang baru dari pada anak lebih muda, meskipun dapat disimpulkan perubahan itu karena belajar.

d. Kondisi Belajar Gerak

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LOMPAT KANGURU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEDAGANGAN 01 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

1 43 133

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN PANJANG DAN TINGGI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH TANPA AWALAN PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI MIPITAN JEBRES SURAKARTA TAHU

0 4 62

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA SMP NEGERI 3 KARTASURA TAHUN 20010 2011

1 6 58

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES KOMPETENSI DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kompetensi Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Strategi Pendekatan Pemainan Pada Siswa SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan.

0 1 18

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES KOMPETENSI DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kompetensi Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Strategi Pendekatan Pemainan Pada Siswa SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan.

0 0 21

Motivasi Siswa Melakukan Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Menggunakan Rintangan Tali Dalam Pembelajaran Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011.

0 0 1

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lompat Jauh Dengan Pendekatan Tidak Langsung dan Langsung Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN BERMAIN LOMPAT DAN LONCAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIGENUK KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO.

1 6 128

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LOMPAT RINTANGAN

0 0 11

MENINGKATKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI LOMPAT RINTANGAN DI 07 PAKIT MULAU

0 0 13