perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
raihan. Hasil t-test untuk tes awal antara K
1
dan K
2
dapat dilihat dalam tabel 6 berikut ini :
Tabel 6. Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal Kelompok
1
dan Kelompok
2
Kelompok N Mean
t
o
t
t5
K
1
18 2.54 K
2
18 2.53 0.64 2.11
Dari rangkuman hasil t-test untuk tes awal di atas, pada K
1
dapat diketahui bahwa rata-rata sebesar 2.54 sedangkan K
2
diketahui bahwa rata-rata sebesar 2.53. Dengan derajat kebebasan N - 1 = 18 - 1 = 17 pada taraf signifikansi
5, ternyata nilai t
tabel
sebesar 2.11 sedangkan nilai t
hitung
sebesar 0.64. Ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol. Maka hipotesis nol diterima.
Dengan demikian antar kelompok sebelum diberi perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan pada awalnya.
2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan
a. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan
Setelah dilakukan pendekatan pembelajaran lompat jauh yaitu, kelompok 1 K1 mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran dengan rintangan dan kelompok
2 K2 mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran dengan raihan, kemudian diadakan tes akhir. Dan untuk membuktikan apakah pendekatan pembelajaran yang
diberikan telah menunjukkan pengaruh yang meyakinkan terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok, maka dicari dengan uji t-test antara tes awal dan tes
akhir pada masing-masing kelompok. Adapun hasil t-test untuk mengetahui peningkatan prestasi tes awal ke tes akhir antara K
1
dan K
2
dapat dilihat dalam tabel 7 berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 47
1 Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada K
1
Tabel 7. Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal dan Tes Akhir K
1
Tes N Mean t
o
t
t5
Awal 2.54 Akhir
18 2.89
13.86 2.11
Dari rangkuman hasil t-test di atas, pada K
1
dapat diketahui bahwa pada tes awal rata-rata sebesar 2.54 dan tes akhir sebesar 2.89. Dengan derajat kebebasan 17
N – 1 = 18 - 1 pada taraf signifikansi 5, ternyata nilai t
tabel
sebesar 2.11, sedangkan nilai t
o
sebesar 13.86. Berarti t
o
lebih besar dari t
tabel
maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian antara tes awal dan tes akhir pada K
1
ada perbedaan yang signifikan. Berarti bahwa setelah mendapat perlakuan K
1
memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang signifikan.
2 Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada K
2
Tabel 8. Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Awal dan Tes Akhir K
2
Tes N Mean t
o
t
t5
Awal 2.53
Akhir 18
2.68 12.23 2.11
Dari rangkuman hasil t-test di atas, pada K
2
dapat diketahui bahwa pada tes awal rata-rata sebesar 18.24 dan tes akhir sebesar 19.83. Dengan derajat kebebasan
17 N – 1 = 18 - 1 pada taraf signifikansi 5, ternyata nilai t
tabel
sebesar 2.11, sedangkan nilai t
o
sebesar 12.23. Berarti t
o
lebih besar dari t
tabel
maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian antara tes awal dan tes akhir pada K
2
ada perbedaan yang signifikan. Berarti bahwa setelah mendapat perlakuan K
2
memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
3 Hasil Uji Perbedaan Peningkatan Kemampuan Kelompok 1 dan 2
Untuk mengetahui ada perbedaan hasil latihan antara K
1
dan K
2
setelah diberi perlakuan, dapat dilihat pada hasil t-test untuk tes akhir dari kedua kelompok
dalam tabel 9 berikut ini : Tabel 9. Rangkuman Hasil t-test Untuk Tes Akhir Antar Kelompok
Kelompok N Mean t
o
t
t5
K
1
2.89 K
2
18 2.68
5.49 2.11
Berdasarkan rangkuman di atas, pada tes akhir pada K
1
diketahui rata-rata sebesar 2.89 dan untuk K
2
diketahui rata-rata sebesar 2.68. Dengan derajat kebebasan 17 N – 1 = 18 - 1 pada taraf signifikansi 5, ternyata nilai t
o
sebesar 5.49, sedangkan nilai t
tabel
sebesar 2.11. Berarti t
o
lebih besar dari t
tabel
maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian pada tes akhir kemampuan lompat jauh gaya jongkok
antara K
1
dan K
2
terdapat perbedaan yang signifikan.
4 Perbedaan Prosentase Peningkatan
Untuk mengetahui kelompok yang memiliki prosentase peningkatan yang lebih baik, diadakan perhitungan perbedaan prosentase peningkatan tiap-tiap
kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dalam persen pada kelompok 1 dan 2 adalah :
Tabel 10. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Dalam Persen Pada K
1
dan K
2
Kelompok N Mean
Pretest Mean
Posttest Mean
Different Prosentase
Peningkatan K
1
18 2.54 2.89 0.35 12.11
K
2
18 2.53 2.68 0.15 5.60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa kelompok 1 memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok sebesar 12.11. Sedangkan
kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok sebesar 5.60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 memiliki prosentase
peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang lebih besar dari pada kelompok 2.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data