commit to user
32
2 Dengan sasaran bola yang digantung, siswa terpacu untuk melompat guna meraih sasaran yang ada di atas.
3 Siswa termotivasi dengan sasaran di atas sehingga menimbulkan rasa senang serta saling berkompetisi dengan rekannya.
Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok menggunakan raihan tentu juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pembelajaran lompat jauh gaya gaya
jongkok menggunakan raihan yaitu: 1 Siswa hanya berkonsentrasi untuk meraih sasaran, sehingga siswa cenderung
melompat ke atas. 2 Pola dan sudut lompatan yang optimal terabaikan karena siswa lebih
termotivasi untuk meraih sasaran.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut :
1. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Lompat Jauh dengan Rintangan dan Raihan Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok.
Pembelajaran lompat jauh dengan rintangan kardus memiliki karakteristik dapat membentuk daya ledak otot tungkai. Sehingga secara fisik dapat membantu
siswa dalam melaksanakan lompatan dengan jarak lompatan yang jauh. Daya ledak otot sangat berperan penting dalam gerak lompat ke depan. Dengan melompat
melewati rintangan, secara tidak langsung membiasakan kaki untuk menumpu serta melakukan tolakan. Kemudian dengan rintangan juga dapat menjaga kestabilan sudut
lompatan yang optimal. Sudut yang optimal sangat berpengaruh penting dalam pembentukan pola gerak lompatan. Sehingga pendekatan pembelajaran lompat jauh
dengan menggunakan rintangan ini dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok.
Pembelajaran lompat jauh dengan raihan memberikan rangsangan untuk melayang di udara dengan durasi yang lama. Sasaran raihan di atas merupakan alat
commit to user
33
bantu yang memotivasi kepada siswa untuk berkompetisi sehingga para siswa akan berlomba mencapai target raihan. Sehingga pendekatan pembelajaran dengan
menggunakan raihan dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok.
2. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Lompat Jauh dengan Rintangan dan Raihan Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya
Jongkok.
Pembelajaran lompat jauh dengan rintangan kardus memiliki orientasi tujuan belajar yaitu meningkatkan kemampuan secara fisik terhadap daya ledak otot
tungkai saat menumpu pada tolakan lompatan ke depan. Serta memiliki tujuan untuk membentuk sudut tolakan yang optimal saat melayang di udara sehingga pola
gerakan melompat dapat mencapai jarak lompatan yang jauh. Sedangkan pembelajaran lompat jauh dengan raihan memberikan rangsangan untuk melayang di
udara dengan durasi yang lama. Dari kedua media alat bantu tersebut memiliki peran yang baik dalam meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Akan tetapi
pada siswa SD memiliki kecenderungan melakukan kesalahan dalam teknik sudut tolakan yang tepat. Perbaikan sudut tolakan akan lebih berpengaruh terhadap
peningkatan kemampuan lompat jauh yang dicapai siswa. Penekanan pembelajaran yang tepat untuk siswa SD yaitu pada pola lompatan dan sudut lompatan yang
optimal. Ciri pada alat yang menggunakan rintangan lebih sesuai dengan penempatan sudut tolakan dan pola gerakan saat melayang di udara. Dengan demikian
pembelajaran menggunakan rintangan diduga lebih efektif terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SD.
C. Hipotesis