commit to user
22
Untuk meningkatkan prestasi atau hasil belajar yang optimal, maka perlu dipelajari tentang unsur-unsur yang berkaitan dengan proses pembelajaran
pendidikan jasmani. Unsur-unsur tersebut meliputi: kurikulum pendidikan jasmani, prinsip-prinsip pembelajaran dan jenis-jenis latihan. Apabila unsur-unsur tersebut
dapat terpenuhi dalam proses pembelajaran, maka diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Menurut Drowatzky yang dikutip Sugiyanto 1996:27
belajar gerak adalah: belajar yang mewujudkan mulai respon-respon muscular diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh. Pendapat lain dikemukakan
Rusli Lutan 1988: 102, belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen
dalam perilaku terampil. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar motorik
merupakan perubahan perilaku motorik berupa keterampilan sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Hal ini perlu dipertegas untuk membedakan perubahan yang
terjadi karena faktor kematangan dan pertumbuhan. Faktor-faktor tersebut juga menyebabkan perubahan perilaku seperti anak yang lebih tua lebih terampil
melakukan suatu keterampilan yang baru dari pada anak lebih muda, meskipun dapat disimpulkan perubahan itu karena belajar.
d. Kondisi Belajar Gerak
Perubahan perilaku merupakan akibat dari belajar. Belajar gerak dapat mempengaruhi dari tingkat keterampilan gerak. Belajar gerak dapat berlangsung
secara kondusif ketika seorang guru memerankan perannya dengan baik sesuai kaidah atau norma sebagai pengajar yang baik. Menurut Sugiyanto, 1996: 49
“kondisi belajar merupakan suatu keadaan yang diperlukan agar proses belajar bisa berlangsung sesuai dengan hendak dicapai”.
Sugiyanto 1996: 49-51 mengelompokkan kondisi belajar gerak menjadi dua kelompok, yaitu :
commit to user
23
1 Kondisi internal ialah kondisi yang seharusnya ada pada diri pelajar meliputi 2 macam yaitu:
a Pelajar harus mengingat-ingat bagian-bagian gerakan keterampilan. b Pelajar harus mengingat-ingat urutan-urutan rangkaian gerakan.
2 Kondisi eksternal adalah stimulus dari luar dari pelajar atau perlakukan yang dikenakan pada diri pelajar agar proses belajar bisa terjadi, meliputi 4
macam yaitu : a Sajian instruksi verbal
b Sajian instruksi visual c Kegiatan praktek
d Penyampaian umpan balik
Berdasarkan teori di atas maka seorang guru harus memiliki kemampuan dalam memberikan contoh tentang belajar gerak yang disampaikan. Dengan contoh
yang benar, maka siswa dapat mengingat bagian-bagian dan urutan gerak. Melalui instruksi verbal dan non verbal diharapkan para siswa dapat mengerti dan dapat
melakukan gerakan yang diajarkan. Hal yang diperhatikan adalah keseimbangan antara instriksi dan kegiatan praktek. Managemen waktu yang tepat mempengaruhi
kondisi dalam belajar gerak. Bukan hanya bagaimana memberikan waktu yang cukup, tetapi bagaimana mengatur waktu yang tersedia agar mencapai hasil yang
memadai, baik hasil jangka pendek maupun jangka panjang. Waktu yang tersedia untuk sekali latihan perlu pendistribusian untuk praktek dan istirahat. Mengenai
banyaknya ulangan, secara umum dapat dikatakan bahwa semakin banyak mengulang-ulang maka gerakan akan semakin bisa dikuasai. Serta evaluasi dalam
proses pembelajaran memberikan sumbangan terhadap pembenahan gerakan.
e. Tahapan Belajar Keterampilan