Kondisi Belajar Gerak Tinjauan Pustaka 1. Lompat Jauh

commit to user 22 Untuk meningkatkan prestasi atau hasil belajar yang optimal, maka perlu dipelajari tentang unsur-unsur yang berkaitan dengan proses pembelajaran pendidikan jasmani. Unsur-unsur tersebut meliputi: kurikulum pendidikan jasmani, prinsip-prinsip pembelajaran dan jenis-jenis latihan. Apabila unsur-unsur tersebut dapat terpenuhi dalam proses pembelajaran, maka diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Menurut Drowatzky yang dikutip Sugiyanto 1996:27 belajar gerak adalah: belajar yang mewujudkan mulai respon-respon muscular diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh. Pendapat lain dikemukakan Rusli Lutan 1988: 102, belajar motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar motorik merupakan perubahan perilaku motorik berupa keterampilan sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Hal ini perlu dipertegas untuk membedakan perubahan yang terjadi karena faktor kematangan dan pertumbuhan. Faktor-faktor tersebut juga menyebabkan perubahan perilaku seperti anak yang lebih tua lebih terampil melakukan suatu keterampilan yang baru dari pada anak lebih muda, meskipun dapat disimpulkan perubahan itu karena belajar.

d. Kondisi Belajar Gerak

Perubahan perilaku merupakan akibat dari belajar. Belajar gerak dapat mempengaruhi dari tingkat keterampilan gerak. Belajar gerak dapat berlangsung secara kondusif ketika seorang guru memerankan perannya dengan baik sesuai kaidah atau norma sebagai pengajar yang baik. Menurut Sugiyanto, 1996: 49 “kondisi belajar merupakan suatu keadaan yang diperlukan agar proses belajar bisa berlangsung sesuai dengan hendak dicapai”. Sugiyanto 1996: 49-51 mengelompokkan kondisi belajar gerak menjadi dua kelompok, yaitu : commit to user 23 1 Kondisi internal ialah kondisi yang seharusnya ada pada diri pelajar meliputi 2 macam yaitu: a Pelajar harus mengingat-ingat bagian-bagian gerakan keterampilan. b Pelajar harus mengingat-ingat urutan-urutan rangkaian gerakan. 2 Kondisi eksternal adalah stimulus dari luar dari pelajar atau perlakukan yang dikenakan pada diri pelajar agar proses belajar bisa terjadi, meliputi 4 macam yaitu : a Sajian instruksi verbal b Sajian instruksi visual c Kegiatan praktek d Penyampaian umpan balik Berdasarkan teori di atas maka seorang guru harus memiliki kemampuan dalam memberikan contoh tentang belajar gerak yang disampaikan. Dengan contoh yang benar, maka siswa dapat mengingat bagian-bagian dan urutan gerak. Melalui instruksi verbal dan non verbal diharapkan para siswa dapat mengerti dan dapat melakukan gerakan yang diajarkan. Hal yang diperhatikan adalah keseimbangan antara instriksi dan kegiatan praktek. Managemen waktu yang tepat mempengaruhi kondisi dalam belajar gerak. Bukan hanya bagaimana memberikan waktu yang cukup, tetapi bagaimana mengatur waktu yang tersedia agar mencapai hasil yang memadai, baik hasil jangka pendek maupun jangka panjang. Waktu yang tersedia untuk sekali latihan perlu pendistribusian untuk praktek dan istirahat. Mengenai banyaknya ulangan, secara umum dapat dikatakan bahwa semakin banyak mengulang-ulang maka gerakan akan semakin bisa dikuasai. Serta evaluasi dalam proses pembelajaran memberikan sumbangan terhadap pembenahan gerakan.

e. Tahapan Belajar Keterampilan

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERMAINAN LOMPAT KANGURU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEDAGANGAN 01 KABUPATEN TEGAL TAHUN 2013

1 43 133

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT DENGAN RINTANGAN PANJANG DAN TINGGI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH TANPA AWALAN PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI MIPITAN JEBRES SURAKARTA TAHU

0 4 62

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR ABILITY TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA SMP NEGERI 3 KARTASURA TAHUN 20010 2011

1 6 58

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES KOMPETENSI DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kompetensi Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Strategi Pendekatan Pemainan Pada Siswa SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan.

0 1 18

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES KOMPETENSI DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kompetensi Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Strategi Pendekatan Pemainan Pada Siswa SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan.

0 0 21

Motivasi Siswa Melakukan Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Menggunakan Rintangan Tali Dalam Pembelajaran Lompat Jauh Pada Siswa Kelas V SDN Pakintelan 03 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011.

0 0 1

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lompat Jauh Dengan Pendekatan Tidak Langsung dan Langsung Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN BERMAIN LOMPAT DAN LONCAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIGENUK KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO.

1 6 128

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LOMPAT RINTANGAN

0 0 11

MENINGKATKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI LOMPAT RINTANGAN DI 07 PAKIT MULAU

0 0 13