11
2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
Penentuan lokasi proyek harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Tabel 2.1 Kriteria pemilihan lokasi
NO KRITERIA INTERNAL
LOKASI
1 Posisi Site
Berada di lokasi berdekatan dengan bandara sebagai penunjang fungsi bangunan dan
konsep Aerotropolis
2 Lingkungan
Berada di lingkungan dengan kepadatan sedang. Dengan bebrapa bangunan baru,
pemukiman warga dan kebun jagung dan karet.
3 Pencapaian atau
Aksesbilitas
Berada di jalan utama menuju bandara dari medan. Dan juga terintegrasi langsung
dengan stasiun kereta api ditambah lagi dengan adanya jalan tol.
4 View
Adanya view yang baik dari dalam keluar maupun dari luar kedalam.
5 Ukuran Lahan
Harus mencukupi untuk program dan fasilitas yang akan direncanakan yaitu ± 1.5
hektar.
6 Kontur Tapak Topografi Sebaiknya relatif datar
7 Jaringan Jalan
Terdapat pada jaringan jalan yang mudah untuk
diakses dari
berbagai wilayah
khususnya dari kota Medan.
NO KRITERIA
EKSTERNAL LOKASI
1 Status Kepemilikan
Lahan
Merupakan lahan yang telah bebas atau lahan yang tidak dalam sengketa.
2 Ketersediaan Utilitas
Terdapat di lokasi yang sudah tersedia utilitas listrik, air, telepon, gas, dan
kebakaran,dsb.
3 GSB, KLB, KDB, dsb.
Disesuaikan dengan RDTR Kecamatan yang bersangkutan atau melihat keadaan sekitar
site.
4 Pola Penggunaan Lahan
Site Tata Guna Lahan
Berada di lokasi pengembangansesuai RTRW
Sumber: Pengolahan data primer
Universitas Sumatera Utara
12 1.
Tinjauan Terhadap Struktur Kota Batang Kuis merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Deli Serdang yang mengalami pengembangan sistem Pusat Pelayanan Kecamatan PPK. Konsep pelayanan PPK ini ditetapkan berdasarkan
pertimbangan Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro dan potensi pengembangan Kabupaten Deli Serdang, dengan kriteria dan
pertimbangan sebagai berikut Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Deli Serdang tahun 2005-2025 :
Peluang pengembangan Kabupaten Deli Serdang sebagai kawasan metropolitan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan
Metropolitan Mebidangro Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo, Keberadaan Bandara Kualanamu sebagai pusat transportasi
regional, Mensejajarkan Wilayah Sibolangit bagian selatan dengan bagian
wilayah lainnya, Menghidupkan kembali bekas Stasiun Kereta Api menjadi pusat
pelayanan sekaligus
menjadi pusat
kegiatan dengan
mengintegrasikan antara penggunaan lahan yang ada konsep pengembangan Transit Oriented DevelopmentTOD,
Peluang pengembangan potensi pertanian dan parawisata di selatan Kabupaten Deli Serdang,
Ketersediaan jaringan jalan di selatan Kabupaten Deli Serdang yang menghubungkan dengan wilayah lainnya.
Universitas Sumatera Utara
13 Gambar 2.3 Struktur Ruang Mebidangro
Sumber: Mebidangro Berdasarkan konsep pengembangan diatas, maka strategi untuk
mewujudkannya adalah sebagai berikut : Memaduserasikan dan kerjasama pembangunan kawasan industri
dengan Kota Medan maupun Binjai, Pengembangan Kawasan Aerocity untuk mendukung keberadaan
Bandara Kualanamu, Membuka jalur regional akses masuk dan keluar Kabupaten Deli
Serdang dengan prioritas memberikan akses untuk simpul kegiatan di Selatan Kabupaten Deli Serdang,
Rencana jalan Inner Ring Road dan Outer Ring Road Mebidangro, Pengembangan sentra-sentra industri pertanian di bagian selatan
Kabupaten Deli Serdang, Peningkatan fungsi jalan yang menghubungkan simpul kegiatan
wilayah selatan dengan Bandar Udara Internasional Kualanamu,
Universitas Sumatera Utara
14 Pembangunan unit-unit pengumpul hasil pertanian di bagian
selatan Kabupaten Deli Serdang. Sistem pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Deli Serdang dapat
dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.2 Rencana sistem perkotaan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2025
NO HIRARKI
KOTA FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN
1 Pusat
Kegiatan Lokal PKL
Lubuk Pakam
Pusat pemerintahan kabupaten; Perdagangan dan jasa;
Kota transit; Pusat pelayanan fasilitas sosial dan
umum; Permukiman perkotaan
Pancur Batu Perdagangan dan jasa regional pasar
induk dan terminal sayur; TOD
Pendidikan dan olah raga; Pariwisata;
Perumahan dan permukiman. 2
Pusat Pelayanan
Kawasan PPK
Tanjung Morawa
Perdagangan dan jasa lokal; Industri;
Perumahan dan permukiman.
Batangkuis Perdagangan dan jasa lokal;
Pengolahan pertanian dan perkebunan; TOD
Perumahan dan permukiman; Kota transit
Percut Sei
Tuan Perdagangan dan jasa regional;
Pengolahan pertanian dan perikanan; Perumahan dan permukiman.
Industri; Pusat pendidikan dan olah raga;
Hamparan Perak
Perdagangan dan jasa; Industri;
Kawasan konservasi Kawasan Suaka Alam;
Universitas Sumatera Utara
15
NO HIRARKI
KOTA FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN
Pariwisata, dan Kegiatan Militer
Perumahan dan permukiman. Sunggal
Perdagangan dan jasa lokal; Industri;
Perumahan dan permukiman. Deli Tua
Perdagangan dan jasa regional pasar induk sayuran;
TOD Pelayanan sosial
Perumahan dan permukiman. Pagar
Merbau Perdagangan dan jasa lokal;
Pengolahan pertanian dan perkebunan; Perumahan dan permukiman.
Tembung Perdagangan dan jasa;
Industri; Perumahan dan permukiman.
Galang Perdagangan dan jasa lokal;
Pengolahan pertanian dan perkebunan; TOD
Militer Perumahan dan permukiman.
Sibolangit Perdagangan dan jasa lokal;
Pariwisata; Agropolitan
Kawasan konservasi Kawasan Suaka Alam
Perumahan dan permukiman. Gunung
Meriah Pengolahan pertanian;
Kehutanan
Namo Rambe
Pengolahan pertanian; Perumahan
Pariwisata
Universitas Sumatera Utara
16
NO HIRARKI
KOTA FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN
Bangun Purba
Pengolahan pertanian dan perkebunan; Perumahan dan permukiman;
Patumbak Pengolahan pertanian dan perkebunan;
Perumahan; Industri;
Perdagangan dan jasa. 3
Pusat Pelayanan
Lingkungan PPL
STM Hulu Pengolahan pertanian;
Kehutanan Pariwisata
Kutalimbaru Pengolahan pertanian dan perkebunan;
Perumahan dan permukiman; Kehutanan
Biru-biru Pengolahan pertanian;
Pariwisata STM Hilir
Pengolahan pertanian; Kehutanan
Labuhan Deli
Pengolahan pertanian dan perikanan; RTH;
Perumahan dan permukiman; Perdagangan dan jasa.
Pantai Labu Pengolahan pertanian dan perikanan;
Transpotasi; Perdagangan dan jasa;
Perumahan dan permukiman Beringin
Pengolahan pertanian; Transpotasi;
Perdagangan dan jasa; Perumahan dan permukiman
Sumber: RTRW Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010-2030
Universitas Sumatera Utara
17 Dari tabel diatas, fungsi yang dikembangkan di Kecamatan
Batangkuis adalah perdagangan dan jasa lokal, pengolahan pertanian dan perkebunan, TOD, perumahan dan permukiman, dan kota transit.
Ditinjau dari tata ruang Kualanamu kawasan Batang Kuis diperuntuhkan untuk sawit, hutan kota, perdagangan dan jasa. Dari
data di atas dapat di simpulkan bahwa perancangan sebuah fasilitas pusat perbelanjaan di kawasan Batang Kuis merupakan tapak yang
tepat. 2.
Pencapaian Ada beberapa akses untuk mencapai lokasi tapak perancangan.
Seperti dari gerbang utama kualanamu, jalan tol, trans mebidnagro dan kereta api. Masing-masing akses ini memiliki jarak tempuh yang
berbeda-beda. 3.
Area pelayanan Lokasi site dekat dengan Bandar Udara Kualanamu yang
berjarak 6,8 Km dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Lokasi site juga dekat dengan pemukiman penduduk dan hotel.
4. Status kepemilikan
Status kepemilikan site merupakan pemilik pribadi. Karena lokasi site berada dekat dengan pemukiman penduduk.
5. Nilai lahan
Nilai lahan lokasi perancangan tergolong sedang di banding dengan lahan yang berada di kota. Namun kemungkinan besar nilai
lahan dapat berubah seiring dengan perkembangan kawasan. Sebelum Bandar udara direncanakan di daerah ini, harga lahan sangat murah
namun setelah Bandar udara di bangun di kawasan ini harga lahan pun ikut naik.
Universitas Sumatera Utara
18 6.
Peraturan Peraturan pembangunan di kawasan ini masih dalam tahap
perencanaan. Sehingga peraturan yang dipakai yaitu peraturan pembangunan fasilitas yang berada di luar Bandara Kualanamu dan
juga MEBIDANGRO.
2.2.2 Analisis Pemilihan Lokasi