Interpretasi Tema Keterkaitan Tema dengan Judul Studi Banding Tema sejenis

57 merupakan bagian dari arsitektur berkelanjutan sustainable architecture. Arsitektur ini merupakan sebuah proses perancangan dalam mengurangi dampak lingkungan yang kurangbaik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan menigkatkan efisiensi, dan pengurangan penggunaan sumberdaya,energi, pemakaian lahan dan pengelolaan sampah efektif, dalam tataran arsitektur. Disinilah dengan “berkelanjutan” dalam The Green Studio Handbook Kwok, Alisaon Grondzik, Walter T, 2007 menerangkan berkelanjutan memiliki pengertian luas, terkait berbagai dampak lingkungan binaan bagi generasi mendatang dan menuntut penelitian tentang hubungan antara ekologi, ekonomi dan sosial. FuturArc: Green issue 2008. Di banyak negara, konsep ekologi arsitektur terbukti menambah nilai jual. Strategi desain yang dapat diterapkan antara lain, pemanfaatan material berkelanjutan, keterkaitan dengan ekologi lokal, keterkaitan antara transit dan tempat tinggal, rekreasi dan bekerja, serta efisiensi penggunaan air, penanganan limbah, dan memprioritaskan kondisi lokal baik secara fisik maupun secara sosial. Dari ketiga kata diatas dapat di maksudkan Eco Future Architecture merupakan konsep yang menjawab masalah lingkungan saat ini dengan mempersiapkan dan menjawab kebutuhan dimasa yang akan datang.

2.4.2 Interpretasi Tema

Kualanamu Plaza and Park menjadi fasilitas perbelanjaan dan sarana hiburan yang dapat mendukung fungsi Bandara Internasional Kualanamu. Selain itu juga menjadi yang pertama di Kecamatan Batang Kuis dan menjadi roda perputaran ekonomi bagi masyarakat sekitar. Penerapan tema Eco Future pada bangunan dengan mencoba memunculkan keseimbangan antara alam, namun juga tetap memperhatikan kenyamanan manusia sebagai pengguna. Sehingga menerapkan gaya hidup yang tetap memperhatikan alam. Disisi lain menjadikan bangunan respon dengan isu lingkungan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 58

2.4.3 Keterkaitan Tema dengan Judul

Tema Eco Future Architecture dengan pendekatan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan ruang yang berkaitan dengan fungsi bangunan yang merupakan sarana publik sebagai area perbelanjaan dan sarana hiburan. Selain bentuk, warna dan tekstur juga akan menjadi pertimbangan design agar image dari Kualanamu Plaza and Park. Seperti warna biru yang mencirikan langit dekat dengan bandar udara dan air site dekat dengan sungai, warna alami seperti cokelat dan warna netral perpaduan warna abu-abu profil baja yang di ekspose dan dinding putih. Pemakaian Eco Future Architecture paling cocok jika dilihat dari tujuan penggunaan fungsi sarana publik. Berkaitan dengan Perbelanjaan dan ruang terbuka yang tujuannya sebagai pusat rekreasi masyarakat.

2.4.4 Studi Banding Tema sejenis

Berikut studi banding proyek dengan tema yang sejenis dengan : 2.5 Tiajin Riverside 66 Gambar 2.31 Tiajin Riverside 66 Sumber : Internet Bangunan ini berlokasi di Tiajin, China. di rancang oleh Kohn Pedersen Fox yang bentuk strukturnya terinspirasi dari rangka ikan paus. Dengan bentukan beton yang berbentuk kurva lengkungan. Universitas Sumatera Utara 59 Bangunan ini baru diresmikan tahun 2014 lalu dengan megastruktur sepanjang 350 meter. Dengan pedestrian boulevard, menjadi bagian utama kawasan komersil yang berada di tepi sungai Hai He. Penghubung ke area lainnya dan menjadi penyelesaian masaalah urban yaitu kemacetan. . Gambar 2.32 Tiajin Riverside dan Detail Atap Sumber : Internet Diharapkan bangunan ini menjadi penanda dan menghubungkan sungai dengan He Ping Lu. Rangka kerang menjadi salah satu bagian struktur terpanjang dengan 7 plat lantai beton dan lebih dari 10.000 panel kaca. ] ] ] Gambar 2.33 Tiajin Riverside 66 Sumber : Internet Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 2.34 Zoning Tiajin Riverside 66 Sumber : Internet Sirkulasi yang dengaja dibuat aktif didalamnya menelilingi bangunan ini. Pada tengah atrium menjadi area plaza untuk publik hingga ke lantai yang paling atas. sky street pada bangunan ini menjadi penghubung dari satu retail ke retail lain. Sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan sungai sambil berjalan diatas bangunan ini. Bangunan ini sudah mendapatkan beberapa penghargaan seperti penghargaan bangunan yang ramah terhadap lingkungan LEED. Gambar 2.35 Potongan Tiajin Riverside 66 Sumber : Internet Universitas Sumatera Utara 61 2. Gambar 2.36 Tiajin Riverside 66 Sumber : Internet 2.6 . Bandara Internasional Sepinggan Gambar 2.37 Bandara Internasional Sepinggan Sumber : Internet Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur. Bandara bernama lengkap ini sekilas sedikit mengadopsi konsep arsitektur Bandara Kualanamu, Sumatera Utara yang memiliki kelebihan layanan kereta api dalam kota. Namun, bandara seluas 100 ribu meter persegi ini hanya menambah sedikit sentuhan nuansa etnik Dayak di bangunan modern yang aman sekaligus nyaman. Konsep Bandara Sepinggan menerapkan rancangan modern disisipi nuansa etnik khas Kalimantan yang menjadi identitas daerah tersebut. Arsitektur bandara mencoba mengingatkan pengunjung akan keindahan hutan tropis borneo berbalut tiang tiang beton. Hampir di setiap sudut Bandara Universitas Sumatera Utara 62 Sepinggan dihiasi taman-taman buatan yang berhiaskan berbagai jenis angrek yang satu diantaranya adalah angrek hitam. Gambar 2.38 Bandara Internasional Sepinggan interior dan eksterior Sumber : Internet Gambar 2.39 Bandara Internasional Sepinggan eksterior Sumber : Internet Gambar 2.40 Bandara Internasional Sepinggan Sumber : Internet Universitas Sumatera Utara 63 Semua dipadukan dengan kenyamanan penumpang karna adanya fasilitas garbarata, tangga berjalan, lift, hingga fasilitas parkir yang mampu menampung ribuan kendaraan bermotor serta pengamanan tinggi. Mobil pengantar penumpang yang langsung menuju lantai tiga Bandara Sepinggan dikhususkan bagi keberangkatan penumpang pesawat. Untuk pemisahan sirkulasi terminal keberangkatan dengan kedatangan pesawat di lantai dasar Bandara Sepinggan. Hal ini agar tidak terjadi kekacauan sirkulasi dan penumpukan arus penumpang yang bisa mengurangi kenyamanan penumpang. Dinding kaca dan bingkai baja menjadi dominan pada fasad bangunan, hingga atap Bandara Sepinggan agar lampu penerangan bisa dipadamkan di siang hari dan dapat menghemat penggunaan listrik hingga 90. Namun demikian suasana dalam gedung tetap terjaga untuk kenyamanan berkat peralatan pengontrol suhu udara yang disesuaikan jumlah pengunjung maupun kondisi cuaca Kota Balikpapan. Bandara Sepinggan memaksimalkan dinding-dinding kaca guna meminimalisir penggunaan energi listrik yang memang terbatas di Balikpapan. Gambar 2.41 Bandara Internasional Sepinggan Sumber : Internet Universitas Sumatera Utara 64 PT Angkasa Pura Balikpapan selaku otoritas Bandara Sepinggan sudah menyiapkan sarana pusat belanja berbagai produk ternama negeri. Lokasinya pun dapat dijangkau dengan menuruni tangga berjalan di lantai dua bangunan Bandara Sepinggan yang dikombinasikan dengan sarana kuliner siap saji. Sehingga kebutuhan penumpang dapatterpenuhi tanpa harus keluar dari komplek bandara. Kemegahan bandara terbesar nomor empat setelah Soekarno – Hatta Jakarta, Ngurah Rai Denpasar dan Juanda Surabaya ini nanti akan terasa lengkap saat jalan layang Balikpapan – Penajam Paser Utara sudah terbangun. Pemerintah daerah memang berencana membangun jalan layang yang terhubung langsung dengan jembatan Balikpapan – Penajam Paser Utara yang panjangnya hingga 5 kilometer. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan jumlah penduduk mencapai 3.49 dan menempati posisi negara terpadat keempat di dunia 1 .Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang relatif tinggi. Hal ini juga berpengaruh pada pola pikir dan gaya hidup masyarakat yang terus berkembang. Sehingga pemenuhan kebutuhan tidak hanya sekedar primer dan sekunder, melainkan perlu adanya pemenuhan tersier. Selain itu, adanya f aktor perdagangan bebas “open sky” memaksa negara Indonesia harus siap bersaing dari segi ekonomi dan pariwisata. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran Bandara Kualanamu sebagai pintu utama atau gerbang awal bagi masuknya wisatawan dan investor ke Sumatera Utara. Keberadaan Bandara Kualanamu sendiri berdampak pada pembangunan kawasan di sekitarnya, salah satunya pembangunan infrastruktur dan transportasi di Kecamatan Batangkuis. Seperti, pembangunan Stasiun Batangkuis yang terhubung dengan Stasiun Bandar Khalifah serta Stasiun Bandara Kualanamu. Saat ini juga sedang dalam proses pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Pembangunan ini sendiri semata untuk memudahkan akses dan pencapaian ke kota- kota lainnya. Oleh karena itu, Kecamatan Batangkuis menjadi kawasan yang berpotensi menjadi kawasan berkembang sebagai pusat bisnis, hunian, rekreasi dan hiburan. Kualanamu Plaza and Park ini didesain untuk mengingat besarnya perkembangan gaya hidup dan daya beli masyarakat. Tak lupa juga 1 http:informasipedia.comkependudukanjumlah-penduduk-dunia diupdate 14 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara