commit to user
lxxxvi penceritaan novel
Nayla
ini dapat diambil keterkaitan antara tema, tokoh, alur, latar dan sudut pandang yang membentuk keterpaduan isi cerita dalam novel.
Alasan pemilihan tema, tokoh, alur, latar dan sudut pandang untuk dianalisis pada novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu adalah bahwa pada novel ini
tokoh Nayla dinilai sebagai tokoh yang memiliki kehidupan yang begitu luar biasa.
A. Tema
Tema merupakan dasar cerita atau gagasan yang ingin disampaikan pengarang. Novel Nayla bertema perjuangan seorang tokoh yang bernama Nayla
untuk menunjukkan keberadaan dirinya ditengah-tengah kehidupan dunia ini. Ia berjuang untuk tidak menangis setiap kali petini yang telah disiapka oleh ibunya
itu menusuki selangkangannya jika ia masih ngompol. Ia berjuang untuk menunjukkan bahwa perempua tidak selamanya bisa di jajah oleh laki-laki.
Walaupun dia perempuan dan lesbian dengan pasangannya yaitu Juli tetapi ia juga berhubungan dengan laki-laki bahkan sejak berumur sembilan tahun.
Perjuangan hidup Nayla memang sang berliku-liku. Ia pergi meninggalkan rumah karena takut kepada ibunya yang seperti monster; setiap kali Nayla berbuat
kesalahan sedikit saja selalu disiksa. Ia mencari ayahnya dan akhirnya bertemu tetapi tidak lama ayahnya meninggal. Nayla kemudian tinggal bersama ibu tirinya
tetapi nasibnmya sama saja. Ia dimasukkan ke panti rehabilitasi korban narkoba. Setelah keluar bekerja di bar dan akhirnya menjadi pengarang,
Secara garis besar, tema novel
Nayla
adalah novel yang berkisah tentang cinta yang terdistorsi antara manusia dalam setiap wujud relasinya. Antara
sesama, antara laki-laki dan perempuan, antara ibu dan anak. Novel ini juga menceritakan tentang pengalaman hidup seseorang tokoh Nayla yang dibesarkan
di dalam lingkungan keluarga yang keras. Dalam novel
Nayla
, pengarang menampilkan perjuangan hidup Nayla dalam menghadapi tekanan dan garis
kehidupan yang keras. Tidak mengenal orang tua sebagaimana orang tua. Ia kejar apa yang ia mampu, ia atasi segala sesuatunya baik soal materi dan psikologis
71
commit to user
lxxxvii dengan caranya sendiri untuk bertahan hidup. Semua menjadikannya ia tangguh
sebagai perempuan, merasa hebat, hingga mampu menantang balik. Namun dari ketangguhannya yang hebat, tersimpan kesepian batin yang luar biasa. Hal ini
dapat dilihat dalam kutipan berikut: ”Nayla butuh pilihan. Tapi apa yang bisa ia pilih ketika ia sama sekali tak
punya pilihan ? hanya untuk semua inikah ia dilahirkan ? Terlahir, terluka, dan disia-siakan ? sampai matikah ia akan seperti ini ?” Nayla, hlm 76
….. ”Mendadak ia seperti mendapat kekuatan. Pada saat itu Nayla sadar kalau
ia pasti bisa bertahan selama punya akal dan mental. Selama ia masih bisa peka terhadap hal-hal yang diangap tak berarti oleh kebanyakan orang dan
menjadikannya sebuah nilai”. Nayla, hlm 76
Adapun tema mayor tersebut juga diikuti beberapa tema tambahan, yaitu tidak mendapat kasih sayang keluarga. Masa kanak-kanaknya dilalui Nayla
dengan berbagai peristiwa tidak menyenangkan : perceraian orang tuanya, ibu yang otoriter dan kasar, diperkosa oleh pacar ibunya serta pernah dimasukkan
paksa ke panti perawatan korban narkotika oleh ibu tirinya, meski ia bukan seorang pecandu. Ia hanya sempat mengecap bahagia sejenak ketika tinggal
bersama ayah kandungnya. Nayla mengalami tekanan fisik maupun batin sebab ia tidak bisa
merealisasikan keinginannya untuk bisa hidup bahagia selayaknya anak-anak seusianya. Misalnya, pada kutipan berikut:
”Rasa sakit di hatinya pun masih kerap menusuk setiap kali melihat sosok ibu tak ubahnya monster. Padahal ia ingin melihat Ibu seperti Ibu-Ibu lain
yang biasa dilihatnya di sekolah ataupun di ruang tunggu dokter. Ia ingin ibu seperti Ibu-Ibu lain yang terkejut ketika anak kandungnya jatuh hingga
terluka dan mengeluarkan darah, bukan sebaliknya membuat berdarah. Nayla ingin punya Ibu, tapi bukan ibunya sendiri. Nayla ingin memilih tak
punya Ibu, ketimbang punya Ibu yang mengaruskannya memilih peniti” Nayla, hlm 3
Selain itu novel ini juga menyajikan tema tambahan tentang persahabatan. Kesetiakawanan, tolong-menolong, kekompakan mewarnai kisah Nayla bersama
sahabat-sahabatnya. Subtema ini dapat dilihat pada kutipan berikut: “Tapi hari ini saya tak berjaan kaki menuju sekolah. Saya menunggu
sahabat-sahabat disebuah restoran cepat saji” Nayla, hlm 9 …..
72
commit to user
lxxxviii “Saat ini saya sementara tinggal di rumah kos Luna, salah satu anak bina
yang sudah lebih dulu bebas. Besok Yanti dan Maya, anak bina yang bebas juga, akan datang kemari.” Nayla, hlm 22
….. “Nayla resah. Tapi ia tak punya pilihan selain berserah. Ia baru sehari
menjalani hidup mandiri. Hidupnya bergantung pada ketiga temannya.” Nayla, hlm 69
….. “Suara-suara yang ikut kesenangan, ikut bangga dan penasaran karena
nereka pikir Nayla belum bangun dihari kebahagiaan. Di momentum yang layak untuk diperingati dan dirayakan. Nayla akan selamatan dengan
teman-teman seniman. Dengan Broto, Tomboy, Gumelar dan Wawan. Nayla akan traktir mereka minuman sampai muntah-muntah.” Nayla,
hlm 153
B. Tokoh Utama