commit to user
lxxxiv kebahagian seperti apa yang di alami anak usianya. Nayla hanya mendapat
kekerasan fisik maupun mental dari sang ibu yang menyebabkan Nayla mengalami trauma dan frustasi.
Di samping gaya bahasa atau majas, pengarang juga menampilkan estetika dari hubungan percintaan antara Nayla dan Juli. Cinta selalu identik dengan
keindahan. Cermati gambaran percintaan dan romantisme antara Nayla dan Juli berikut ini.
”Perempuan yang mencuri hatinya pada saat pandangan pertama” Nayla, hlm 62
. . . . ”Kami bercinta dalam waktu yang singkat. Maka, dalam waktu sesingkat
itu tak ada satu orang pun yang dapat memuaskan saya seperti Juli, tetapi bukan hanya kepuasan kelamin yang saya cari. Saya butuh kepuasan
rohani.” Nayla, hlm 101 . . . .
”Terjatuh dalam pelukan Nayla yang baru ddatang. Nayla yang bahagia. Nayla yang berpeluh dan membawa setangkai bunga.” Nayla, hlm 103
. . . . ”Merintih untuk cinta Juli. Begitu saya memintanya kembali.”
Nayla, hlm 105
Monolog di atas menggambarkan kisah cinta antara Nayla dan Juli. Juli mengibaratkan percintaannya dengan Nayla selalu dalam posisi yang berganti.
Kadang-kadang Nayla yang mendominasi percintaan di antara mereka, kadang- kadang Juli yang kemudian mendominasi hubungan tersebut.
Cinta adalah penonjolan sisi positif dan tidak mempersoalkan sisi negatif dari yang dicintainya itulah gambaran keindahan atau estetika cinta.
d. Nilai Sosial
Nilai sosial ini berisi tentang nilai-nilai ajaran tentang cara hidup bersosialisasi dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kepedulian terhadap
sesama manusia dan kepentingan umum. Nilai sosial yang terdapat dalam novel
Nayla
adalah Nayla bisa bersosialisi dengan lingkungan sekitar seperti pada kutipan di bawah ini .
69
commit to user
lxxxv “Saya menunggu sahabat-sahabat saya di sebuah restoran cepat saji. Kami
janjian bolos. Bukan untuk yang pertama kali. Tapi kali ini, acara bolos kami punya misi” Nayla ,hlm9
Kutipan di atas adalah monolog Nayla saat bersama sahabatnya Olin, Lidya, Shanty dan Nathalia merencanakan untuk pergi ke rumah ayah. Namun
sejak ayahnya meninggal Nayla dikirim oleh ibu tirinya ke pusat rehabilitasi. Di sana Nayla bertemu dengan Ibu Lina seorang Pembina di sana. Ibu Lina sangat
menyayangi Nayla selain itu di sana Nayla juga berkenalan dengan anak bina yang berada di sana,
“Saat ini saya sementara tinggal di rumah kos Luna, salah satu anak bina yang sudah lebih dulu bebas. Besoknya Yanti dan Maya, anak bina yang
sudah bebas juga akan datang kemari.” Nayla, hlm 22 . . . .
“Saya punya teman yang bekerja jadi sopir antar jemput karyawan untuk sebuah diskotik dan menawari saya pekerjaan.” Nayla, hmn 53-54
Semenjak Nayla bekerja di diskotik hidupnya menjadi sangat bebas dan di sana Nayla berkenalan dengan Juli yang menjadi kekasihnya. Karena Nayla bisa
beradaptasi dengan lingkungannya membuat Nayla menjadi mengenal beberapa penulis senior seperti kutipan di bawah ini.
“ Bahkan ia tak ingin nongkrong untuk sekedar mendengarkan diskusi Broto, Gumelar, Tomboy dan Wawan, teman-teman barunya yang penulis
senior.” Nayla, hlm 110
Dalam hal ini Nayla memiliki dua dunia dalam pergaulan tetapi terlihat jelas pada kutipan di atas bila Nayla lebih membicarakan hal-hal yang
menyenangkan. Nayla tidak membicarakan tentang pribadinya, Nayla hanya ingin bergaul tanpa melibatkan masa lalunya.
3. Keterjalinan Unsur Instrinsik