terjadi inflasi yang mengakibatkan nilai Rupiah melemah. Suku bunga tertinggi terjadi pada tahun 2002 sebesar 8.81. Pada tahun 2003 suku bunga menurun
menjadi 6.65. Posisi suku bunga cukup stabil pada lima tahun terakhir yaitu 3.56, 3.57, 3.13, 3.13, dan 2.46. Kondisi ini membawa angin segar bagi
perbankan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, terutama perbankan konvensional yang sangat bergantung pada tingkat suku bunga.
4.2.2. Tabungan Mudharabah dan Bagi Hasil Profit Sharing
Data bagi hasil dan jumlah tabungan mudharabah dari 8 bank syariah yang diambil dari tahun 2000-2011, akan terlihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3 Bagi Hasil
Profit Sharing dan Jumlah Tabungan Mudharabah
No Nama Bank
Syariah Tahun
Bagi Hasil Tabungan Mudharabah
dalam jutaan rupiah Jumlah Tabungan
Mudharabah dalam jutaan rupiah
1. BMI
2000 25.751
243.867 2.
BMI 2001
70.667 334.763
3. BMI
2002 61.604
373.839 4.
BMI 2003
98.399 661.660
5. BMI
2004 207.573
1.187.269 6.
BMI 2005
323.100 1.606.211
7. BMI
2006 397.788
2.480.757 8.
BMI 2007
413.681 3.351.678
9. BMI
2008 354.659
3.869.993 10.
BMI 2009
252.784 4.436.731
11. BMI
2010 201.753
5.006.966 12.
BMI 2011
207.397 6.257.463
13. BSM
2000 2.339
71.596 14.
BSM 2001
13.054 186.722
15. BSM
2002 25.918
342.188 16.
BSM 2003
42.698 781.472
17. BSM
2004 83.953
1.567.226 18.
BSM 2005
101.947 1.988.476
Universitas Sumatera Utara
No Nama Bank
Syariah Tahun
Bagi Hasil Tabungan Mudharabah
dalam jutaan rupiah Jumlah Tabungan
Mudharabah dalam jutaan rupiah
19. BSM
2006 121.338
2.689.958 20.
BSM 2007
159.817 3.901.041
21. BSM
2008 443.356
5.143.473 22.
BSM 2009
462.263 6.902.395
23. BSM
2010 550.451
9.394.495 24.
BSM 2011
636.928 13.513.079
25. BMIS
2005 20.505
74 26.
BMIS 2006
38.595 564
27. BMIS
2007 20.932
925 28.
BMIS 2008
8.706 6.249
29. BMIS
2009 3.136
14.913 30.
BMIS 2010
793 404.097
31. BMIS
2011 25
364.524 32.
BSB 2009
6.068 27.794
33. BSB
2010 14.577
28.288 34.
BSB 2011
20.467 64.262
35. BPS
2010 3.151
4.027 36.
BPS 2011
20.808 7.661
37. BRIS
2009 5.690
33.893 38.
BRIS 2010
43.408 54.005
39. BRIS
2011 57.120
102.793 40.
BVS 2010
398 5.208
41. BVS
2011 1.382
4.994 42.
BNIS 2010
6.975 1.874.693
Sumber: www.bi.go.id 4 Juni 2012, data diolah www.muamalatbank.com 4 Juni 2012, data diolah
www.syariahmandiri.co.id 4 Juni 2012, data diolah www.bsmi.co.id 4 Juni 2012, data diolah
www.syariahbukopin.co.id 4 Juni 2012, data diolah www.paninbanksyariah.co.id 4 Juni t 2012, data diolah
www.brisyariah.co.id 4 Juni 2012, data diolah www.bnisyariah.co.id 4 Juni 2012, data diolah
www.bankvictoriasyariah.co.id 4 Juni 2012, data diolah
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: BMI
: Bank Muamalat Indonesia BSM
: Bank Syariah Mandiri BMIS
: Bank Mega Indonesia Syariah BSB
: Bank Syariah Bukopin BPS
: Bank Panin Syariah BRIS
: Bank Rakyat Indonesia Syariah BVS
: Bank Victoria Syariah BNIS
: Bank Negara Indonesia Syariah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah tabungan mudharabah yang
terhimpun pada beberapa bank syariah mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Misalnya, dapat dilihat pada perkembangan jumlah tabungan mudharabah yang
terhimpun pada BMI dari tahun 2000-2011. Pada tahun 2000, BMI dapat menghimpun dana sebesar 243.867 juta rupiah. Pada tahun-tahun berikutnya
pun, BMI dapat meningkatkan himpunan dananya dari tabungan mudharabah. Meskipun, pada tahun 2005 sudah terdapat 3 BUS yaitu BMI, BSM, dan BMIS,
namun BMI masih dapat menghimpun dana yang besar dari tabungan mudharabah-nya yaitu sebesar 1.606.211 juta rupiah. Begitu pun halnya dengan
bank-bank syariah lainnya, di setiap tahunnya bank syariah dapat meningkatkan jumlah dana yang terhimpun, khususnya dari tabungan mudharabah. Pada Tabel
4.3 terlihat juga bahwa bagi hasil dari tabungan mudharabah mengalami perkembangan yang cukup menjanjikan bagi nasabah. Selain itu, dapat dilihat
juga bahwa bagi hasil dan jumlah tabungan mudharabah memiliki hubungan yang positif. Hal ini terlihat ketika jumlah tabungan mudharabah mengalami kenaikan,
bagi hasil pun mengalami kenaikan pula. Contohnya pada tahun 2000, BMI dapat menghimpun tabungan mudharabah sebesar 243.867 juta rupiah dan bagi hasil
sebesar 25.751 juta rupiah. Pada tahun berikutnya, BMI dapat menghimpun
Universitas Sumatera Utara
dana sebesar 334.763 juta rupiah dan bagi hasil sebesar 70.667 juta rupiah. Pada tahun 2002, bagi hasil yang didapat mengalami penurunan meskipun jumlah
tabungan mudharabah-nya mengalami kenaikan. Pada akhir tahun 2011, sudah terdapat 11 BUS, dan 8 diantaranya sudah dapat menghimpun dana dari tabungan
mudharabah dengan baik.
4.3. Analisis Statistik