Bagi Hasil Profit Sharing

Jumlah tabungan dan tingkat suku bunga memiliki hubungan positif, berarti peningkatan return melalui tingkat suku bunga akan mendorong masyarakat untuk menabung. Namun sebaliknya, tingkat suku bunga memiliki hubungan negatif dengan investasi. Artinya ketika biaya pinjaman meningkat sebagai akibat peningkatan suku bunga maka tingkat pengembalian dana yang diinvestasikan menurun. Akibatnya permintaan sumber dana untuk diinvestasikan pun mengalami penurunan. Bank konvensional mendapatkan keuntungan profit-nya melalui tingkat suku bunga yang dikenakan pada nasabah. Hal ini bertentangan dengan prinsip yang dipakai oleh perbankan syariah. Penetapan bunga dianggap sebagai riba oleh perbankan syariah. Dalam hal ini, pengertian riba adalah setiap penambahan yang diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan oleh syariah sesuai prinsip muamalah. Menurut Wirdyaningsih 2005: 44, riba adalah tambahan ziyadah tanpa imbalan yang terjadi karena penangguhan dalam pembayaran yang diperjanjikan sebelumnya, yang juga disebut riba nasi’ah. Transaksi pengganti yang dimaksudkan adalah transaksi bisnis yang melegitimasi adanya penambahan tersebut secara adil, seperti: tranksaksi jual beli, gadai, sewa, ataupun bagi hasil profit sharing.

2.1.4 Bagi Hasil Profit Sharing

Bagi hasil profit sharing merupakan sistem pembagian hasil keuntungan yang diterapkan oleh perbankan syariah, di mana porsi bagi hasilnya ditentukan pada saat kontrak akad kerjasama. Penentuan besarnya porsi bagi hasil antara Universitas Sumatera Utara kedua belah pihak ditentukan dengan kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan At-Tarodhin oleh masing-masing pihak tanpa adanya paksaan Rivai, 2010: 800. Dasar yang digunakan dalam perhitungan bagi hasil berupa laba bersih usaha, setelah dikurangi dengan biaya operasional Fadhila, 2003. Namun jika terjadi kerugian, maka dalam konsep bagi hasil kedua belah pihak akan bersama-sama menanggung risiko. Di satu pihak, pemilik modal menanggung kerugian modalnya, di pihak lain pelaksana proyek akan mengalami kerugian atas tenaga atau biaya tenaga kerja yang dikeluarkan. Tetapi jika modal berasal dari kedua belah pihak, maka porsi bagi hasil disesuaikan dengan kontribusi modal masing-masing pihak. Bagi hasil terjadi antara bank dengan nasabah, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bank syariah perlu mempertimbangkan mekanisme perhitungan bagi hasil yang terdiri dari dua sistem Tim Pengembangan Perbankan Syariah, Institut Bankir Indonesia, 2001: 1. Profit Sharing, merupakan perhitungan bagi hasil berdasar pada net dari total pendapatan setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. 2. Revenue Sharing, merupakan perhitungan bagi hasil berdasar pada total keseluruhan pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya- biaya yang telah dikeluarkan. Pihak manajemen perbankan syariah terlebih dahulu memproyeksikan tingkat bagi hasil yang diterima nasabah p.a sebelum menetapkan nisbah bagi Universitas Sumatera Utara hasil pada awal kontrak kerjasama. Secara teknis, bagi hasil merupakan persentase tertentu yang ditetapkan per tahun perhitungan keuntungan secara bulanan. Secara syariah, prinsip bagi hasil profit sharing berdasar pada kaidah al- mudharabah. Berdasarkan prinsip ini, bank syariah akan berperan sebagai mitra, baik dengan penabung maupun dengan pengusaha peminjam dana. Bank akan bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana, sedangkan penabung bertindak sebagai shahibul maal atau penyandang dana. Diantara keduanya akan diadakan akad mudharabah yang menyatakan pembagian keuntungan masing-masing pihak Antonio, 2001: 137-139. Shahibul maal Mudharib Shahibul maal Mudharib Sumber: Antonio 2001, diolah oleh peneliti Gambar 2.1 Hubungan yang Terjalin antara Bank Syariah dan Nasabah dengan Satu Akad Dalam perkembangannya, para pengguna dana bank syariah tidak hanya membatasi dirinya pada satu akad, yaitu mudharabah. Sesuai dengan jenis dan nature usahanya, ada juga yang memperoleh dananya melalui sistem perkongsian, sistem jual beli, sewa menyewa, dan lain sebagainya. PENABUNG BANK BANK NASABAH PEMINJAM Universitas Sumatera Utara Shahibul maal Mudharib Shahibul maal Mudharib Akad Mudharabah Akad: Mudharabah Musyarakah Murabahah Bai as-Salam Bai al-Istishna Ijarah, dll Sumber: Antonio 2001, diolah oleh peneliti Gambar 2.2 Hubungan yang Terjalin antara Bank Syariah dan Nasabah dengan Beberapa Akad Faktor-faktor yang mempengaruhi bagi hasil ada dua Antonio, 2001: 139- 140, yaitu: 1. Faktor langsung a. Investment rate merupakan persentase aktual dana yang diinvestasikan dari total dana. Apabila bank menetapkan 80 sebagai investment rate, maka 20 dari total dana dialokasikan untuk memenuhi likuidasi. b. Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan. Investment rate dikalikan dengan jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan akan menghasilkan jumlah dana aktual yang digunakan. c. Nisbah profit sharing ratio  Salah satu ciri al-mudharabah adalah nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.  Nisbah antara satu bank dengan bank lainnya dapat berbeda. PENABUNG BANK NASABAH PEMINJAM Universitas Sumatera Utara  Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu pada satu bank, misalnya deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.  Nisbah dapat berbeda antara satu account dengan account lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya. 2. Faktor tidak langsung a. Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah  Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya profit and sharing.  Jika seluruh biaya ditanggung bank, maka hal ini disebut revenue sharing. b. Kebijakan akunting prinsip dan model akunting Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan biaya. Perhitungan tingkat bagi hasil Perhitungan tingkat bagi hasil a. Pendapatan yang dibagikan merupakan pendapatan operasional bank syariah, yang terdiri dari:  Pendapatan Jual Beli, seperti: pendapatan margin mudharabah, pendapatan bersih salam, dan pendapatan bersih istishna.  Pendapatan Sewa, seperti: pendapatan bersih ijarah.  Pendapatan Bagi Hasil, seperti: mudharabah dan musyarakah. x Total pendapatan bulanan Universitas Sumatera Utara  Pendapatan Operasional utama lainnya, seperti: pendapatan bonus Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI, penempatan pada bank lain, dan surat berharga syariah lainnya. b. Pendapatan operasional lainnya, berasal dari biaya administrasi, fee dan komisi, fee mudharabah muqayyadah, pendapatan devisa, dan lainnya.

2.1.5 Penghimpunan Dana Bank Syariah

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Konvensional Pengaruhnya Terhadap Tingkat Bagi Hasil Dan Implikasinya Pada Penghimpunan Deposito Mudharabah Pada PT Bank Syariah Mandiri

1 63 162

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP TABUNGAN MUDHARABAH

0 4 89

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM TERHADAP JUMLAH Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syar

0 1 13

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 2 16

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TINGKAT BAGI HASIL DAN UKURAN BANK SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN DANA BANK SYARIAH DI INDONESIA.

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Suku Bunga (Interest Rate) - Pengaruh Tingkat Suku Bunga Konvensional dan Bagi Hasil Terhadap Jumlah Tabungan Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Tingkat Suku Bunga Konvensional dan Bagi Hasil Terhadap Jumlah Tabungan Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia

0 0 10

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KONVENSIONAL DAN BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH TABUNGAN

0 0 10

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE), TINGKAT BAGI HASIL, BOPO TERHADAP JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH NISBAH BAGI HASIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP JUMLAH TABUNGAN MUDHARABAH PADA BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9