2.1.5.1 Modal
Modal adalah dana yang diserahkan oleh para pemilik owner. Pada akhir periode tahun buku, setelah dihitung keuntungan yang didapat pada tahun
tersebut, pemilik modal akan memperoleh bagian dari hasil usaha yang biasa dikenal dengan dividen. Dana modal dapat digunakan untuk pembelian gedung,
tanah, perlengkapan, dan sebagainya, yang secara langsung tidak menghasilkan fixxed assetnon earning asset. Selain itu, modal juga dapat digunakan untuk
hal-hal yang produktif, misalnya pembiayaan. Pembiayaan yang berasal dari modal, tentu saja hasilnya menjadi milik pemilik modal, tidak dibagikan kepada
pemilik dana lainnya. Dalam perbankan syariah, mekanisme penyertaan modal pemegang saham
dapat dilakukan melalui musyarakah fi sahm asy-syarikah atau equity participation pada saham perseroan bank Antonio, 1999.
1.Sektor Modal 4.Bagi Dividen
3.Bagi Hasil 2.Pemanfaatan
Dana
Sumber: Antonio 2001, diolah oleh peneliti
Gambar 2.3 Sumber Dana dari Modal
Pemegang Saham INVESTOR
Shahibul Sahm Pemegang Saham
BANK
Musyarik Partner
USER
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Salah satu sumber dana bank berasal dari pemegang saham dengan setoran modal,
kemudian disalurkan menjadi pembiayaan. Dalam satu periode pembukuan, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham, investor akan mendapatkan hasil dalam
bentuk dividen.
2.1.5.2 Titipan Prinsip Wadi’ah
Salah satu prinsip yang digunakan bank syariah dalam memobilisasi dananya adalah dengan menggunakan prinsip titipan. Akad yang sesuai dengan
prinsip tersebut adalah al- wadi’ah. Al-wadi’ah merupakan titipan murni yang
setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Secara umum, prinsip wadi’ah terdiri dari dua jenis yaitu: wadi’ah amanah murni titipan dan wadi’ah
dhamanah barang atau uang yang dititip boleh dimanfaatkan.
1.Titip Barang
2.Bebankan Biaya Penitipan
Sumber: Antonio 2001, diolah oleh peneliti
Gambar 2.4 Skema
al- Wadi’ah Yad al-Amanah
Keterangan: Pada konsep
wadi’ah amanah, pihak yang menerima titipan tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Pihak
penerima titipan bank dapat membebankan biaya kepada penitip sebagai biaya penitipan.
NASABAH
Muwaddi’ Penitip
BANK
Mustawda’ Penyimpan
Universitas Sumatera Utara
Dalam perbankan syariah, yang diterapkan adalah wadi’ah dhamanah pada
produk rekening giro. Pada prinsip ini, nasabah berlaku sebagai penitip dan meminjamkan uang, sedangkan bank sebagai pihak yang dipinjami dan dititipi
uang.
1.Titip Dana 4.Beri Bonus
3.Bagi Hasil 2.Pemanfaatan
Dana
Sumber: Antonio 2001, diolah oleh peneliti
Gambar 2.5 Skema
al- Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
Keterangan: Pada konsep
wadi’ah dhamanah, pihak yang menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Tentu saja,
pihak penerima titipan bank akan mendapatkan hasil dari pemanfaatan dana. Bank dapat memberikan insentif kepada penitip dalam bentuk bonus.
2.1.5.3 Investasi Prinsip Mudharabah