Analisis Regresi Berganda METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 4.10 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 DW dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl≤ DW ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4-dl DW du Tidak ada korelasi negative No decision 4-du ≤ DW ≤ 4-dl Tidak ada autokorelasi. positif atau negatif Tidak ditolak du DW 4-du Sumber: Situmorang 2010: 145 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa hasil Durbin Watson DW pada penelitian ini adalah sebesar 1.633 dan berada pada daerah “Tidak ditolak” yaitu duDW4- du 1.571.6332.43, yang artinya tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif pada model regresi. Tabel 4.11 Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .758 a .574 .548 .67214404 1.633 a. Predictors: Constant, ZscoreLnX2, ZscoreLnX1 b. Dependent Variable: ZscoreLnY Sumber: Hasil olahan SPSS17 12 Juni 2012

4.4. Analisis Regresi Berganda

Hasil estimasi regresi dari pengolahan data, setelah didapatkan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.323E-16 .112 .000 1.000 ZscoreLnX1 .038 .114 .038 .332 .742 ZscoreLnX2 .754 .114 .754 6.617 .000 a. Dependent Variable: ZscoreLnY Sumber: Hasil olahan SPSS17 12 Juni 2012 Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 2.323E-16 + 0.38X 1 + 0.754X 2 + e Persamaan tersebut akan digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan uji F dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial uji t, serta dapat menguji hipotesis. Ketepatan fungsi regresi dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya goodness of fit dapat diukur dari nilai determinasi R 2 , nilai statistik F dan nilai uji statistic t. Rasio yang semakin tinggi menunjukkan bahwa model regresi akan semakin baik. Hal ini menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar. Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .758 a .574 .548 .67214404 a. Predictors: Constant, ZscoreLnX2, ZscoreLnX1 b. Dependent Variable: ZscoreLnY Sumber: Hasil olahan SPSS17 12 Juni 2012 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.13 terlihat bahwa nilai R-nya adalah 0.758, berarti hubungan relation antara suku bunga konvensional dan bagi hasil terhadap jumlah tabungan mudharabah sebesar 75.8. Artinya hubungannya sangat erat. Selain itu, dapat dilihat juga nilai Adjusted R Square sebesar 0.548, berarti 54.8 dari jumlah tabungan mudharabah dapat dijelaskan oleh suku bunga konvensional dan bagi hasil. Sedangkan sisanya 45.2 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

1. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan. Jika F hitung F tabel , maka H diterima atau H a ditolak, sedangkan jika F hitung F tabel, H ditolak atau H a diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Tabel 4.14 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 20.091 2 10.046 22.236 .000 a Residual 14.909 33 .452 Total 35.000 35 a. Predictors: Constant, ZscoreLnX2, ZscoreLnX1 b. Dependent Variable: ZscoreLnY Sumber: Hasil olahan SPSS17 12 Juni 2012, diolah Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai F hitung -nya adalah 22.236 dengan tingkat signifikansi 0.000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 0.05 adalah 3.32. Oleh karena pada perhitungan yaitu F hitung 22.236 F tabel 3.32 dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen suku bunga konvensional dan bagi hasil secara serempak Universitas Sumatera Utara berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah pada bank syariah.

2. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan. Jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel , maka H ditolak atau H a diterima. Dan jika tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka H ditolak atau H a diterima. Berdasarkan output pada Tabel 4.15 berikut terlihat bahwa: Tabel 4.15 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.323E-16 .112 .000 1.000 ZscoreLnX1 .038 .114 .038 .332 .742 ZscoreLnX2 .754 .114 .754 6.617 .000 a. Dependent Variable: ZscoreLnY Sumber: Hasil olahan SPSS17 12 Juni 2012 Analisis Tabel 4.15 untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial uji t terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: 1. Variabel suku bunga konvensional memiliki t hitung 0.332 sedangkan t tabel 1.697 maka t hitung 0.332 t tabel 1.697, dan taraf signifikansinya 0.742 taraf signifikansi 0.05. Sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa suku bunga konvensional berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah. Hal ini berarti walaupun variabel suku bunga ditingkatkan atau diturunkan maka jumlah tabungan Universitas Sumatera Utara mudharabah Y tidak akan meningkat ataupun menurun. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Indrawan 2006 dan Fadhila 2004, yang menyatakan bahwa suku bunga konvensional memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap volume simpanan mudharabah. Karena hasil penelitian ini menyatakan bahwa suku bunga konvensional memiliki hubungan yang positif dengan jumlah tabungan mudharabah. Kesimpulan dari hasil pembahasan tersebut adalah hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang ditetapkan bahwa suku bunga konvensional berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah pada perbankan syariah. Hal dikarenakan pada dasarnya, perbankan syariah tidak menggunakan sistem suku bunga dalam kegiatan operasionalnya. Walaupun uji koefisien determinan menunjukkan bahwa variabel suku bunga konvensional dan bagi hasil memiliki hubungan yang sangat erat sebesar 75.8, namun hasil statistik menunjukkan bahwa sebenarnya tingkat suku bunga konvensional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah. Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak masyarakat yang berkeinginan melakukan transaksi keuangan sesuai dengan keyakinan agama. Nasabah lebih memilih untuk menggunakan jasa perbankan syariah karena prinsip- prinsip syariah sesuai dengan keyakinan yang mereka anut. Prinsip dasar yang ditawarkan oleh perbankan syariah yaitu prinsip efisiensi, keadilan, dan kebersamaan. Oleh karena itu, nasabah yang memilih perbankan syariah sudah puas dengan bagi hasil yang ditawarkan oleh perbankan Universitas Sumatera Utara syariah, tanpa harus mempertimbangkan tingkat suku bunga pada bank- bank konvensional. 2. Variabel bagi hasil memiliki t hitung 6.617 sedangkan t tabel 1.697 maka t hitung 6.617 t tabel 1.697, dan taraf signifikansinya 0.000 taraf signifikansi 0.05. Sehingga secara parsial dapat dikatakan bahwa variabel bagi hasil berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah. Artinya, jika variabel bagi hasil ditingkatkan sebesar satu satuan maka jumlah tabungan mudharabah akan meningkat sebesar 0.754 dengan asumsi variabel bebas lainnya relatif konstan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Haron dan Ahmad 2000, yang menyatakan bahwa bagi hasil bank syariah mempunyai hubungan positif terhadap jumlah dana deposito bank syariah. Kesimpulan dari hasil pembahasan tersebut adalah hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang ditetapkan yaitu bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan mudharabah pada perbankan syariah. Hal ini dikarenakan, pada dasarnya perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil profit sharing dalam kegiatan operasionalnya. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Konvensional Pengaruhnya Terhadap Tingkat Bagi Hasil Dan Implikasinya Pada Penghimpunan Deposito Mudharabah Pada PT Bank Syariah Mandiri

1 63 162

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL, SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP TABUNGAN MUDHARABAH

0 4 89

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM TERHADAP JUMLAH Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syar

0 1 13

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah Dan Suku Bunga Deposito Bank Umum Terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah(Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 2 16

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA BANK KONVENSIONAL TINGKAT BAGI HASIL DAN UKURAN BANK SYARIAH TERHADAP PERTUMBUHAN DANA BANK SYARIAH DI INDONESIA.

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Suku Bunga (Interest Rate) - Pengaruh Tingkat Suku Bunga Konvensional dan Bagi Hasil Terhadap Jumlah Tabungan Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Tingkat Suku Bunga Konvensional dan Bagi Hasil Terhadap Jumlah Tabungan Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia

0 0 10

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KONVENSIONAL DAN BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH TABUNGAN

0 0 10

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA (BI RATE), TINGKAT BAGI HASIL, BOPO TERHADAP JUMLAH SIMPANAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH NISBAH BAGI HASIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP JUMLAH TABUNGAN MUDHARABAH PADA BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI) - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9