b. Bunga Pinjaman, merupakan sejumlah harga yang harus dibayarkan oleh nasabah yang melakukan kegiatan peminjaman dana kepada bank yang
bersangkutan. Bunga-bunga bank tersebut memiliki hubungan yang positif. Keduanya
saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila bunga simpanan mengalami kenaikan, maka bunga pinjaman pun akan mengalami kenaikan dan sebaliknya.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga Kasmir, 2005: 122-124 adalah:
a. Kebutuhan dana Kebutuhan dana yang diperlukan oleh bank akan mempengaruhi naik atau
tidaknya suku bunga. Apabila bank membutuhkan dana yang cukup besar, namun permohonan pinjaman meningkat, maka bank perlu meningkatkan
suku bunga simpanan. Dengan demikian nasabah terdorong untuk menyimpankan uangnya pada bank tersebut dan akhirnya bank dapat
menggunakannya dalam kegiatan operasional mereka. b. Persaingan
Kompetisi dalam menentukan tingkat suku bunga juga dapat mempengaruhi seberapa banyak dana yang akan masuk pada bank tersebut. Misalkan ketika
suatu bank memerlukan dana dalam waktu yang sempit, sedangkan rata-rata tingkat suku bunga berkisar 14 maka bank perlu meningkatkan suku
Universitas Sumatera Utara
bunganya agar nasabah lebih memilih memasukkan dan kepada bank tersebut.
c. Jangka waktu Dalam setiap pengambilan keputusan khususnya yang berhubungan dengan
finansial, perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan kemungkinan timbulnya risiko. Hal ini berkaitan dengan prinsip Risk and Return. Ketika
seseorang mengharapkan keuntungan yang besar, maka terdapat risiko yang besar. Begitu juga halnya dengan bank dalam meminimalkan kemungkinan
terjadinya pengembalian pinjaman yang macet di kemudian hari. Pinjaman dengan rentang waktu yang cukup lama akan menyebabkan bunga yang
tinggi. Begitu juga halnya dengan bunga simpanan. Semakin panjang waktunya, maka bunga simpanan semakin rendah dan sebaliknya.
d. Reputasi perusahaan Reputasi perusahaan juga mempengaruhi besar dan kecilnya tingkat bunga.
Bonafiditas perusahaan dalam memperoleh kredit akan menentukan suku bunga yang dibebankan. Perusahaan yang bonafit akan memiliki citra yang
baik, di mana bank memperkirakan bahwa kemungkinan kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan begitu pun sebaliknya.
e. Hubungan baik Hubungan baik berkenaan dengan kebijakan bank dalam menggolongkan
nasabahnya menjadi nasabah utama primer dan nasabah biasa sekunder. Penggolongan ini berkaitan dengan keaktifan dan loyalitas nsabah terhadap
Universitas Sumatera Utara
bank. Nasabah utama memiliki loyalitas yang lebih besar dibandingkan nasabah biasa, sehingga penentuan suku bunganya pun berbeda.
f. Produk yang kompetitif Produk yang kompetitif artinya adalah produk-produk yang mampu
bersaing dan laku di pasaran. Pada produk yang kompetitif, bunga kredit yang dikenakan relatif rendah karena tingkat pengembalian pembayaran
yang diharapkan bank akan lancar. g. Kebijakan pemerintah
Dalam penentuan bunga baik simpanan maupun pinjaman, pemerintah menentukan batasan maksimal dan batasan minimal. Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi persaingan yang tidak sehat di antara bank konvensional. h. Kualitas jaminan
Jaminan juga mempengaruhi penentuan suku bunga. Semakin likuid jaminan yang diberikan oleh nasabah, maka bunga kredit yang dibebankan
bank pun rendah. Hal ini untuk menanggulangi risiko di kemudian hari, misalnya kredit yang bermasalah.
i. Target laba yang diharapkan Laba profit merupakan salah satu motif bank konvensional dalam
menentukan tingkat suku bunga. Jika bank menginginkan laba yang besar maka bunga pinjaman pun besar. Namun bank dihadapkan pada persaingan,
sehingga laba yang diharapkan pun diturunkan seminimal mungkin.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Teori Penentuan Tingkat Suku Bunga 2.1.3.1 Penentuan Tingkat Suku Bunga dalam Moneter