akuntansi dan pelaporan. Jadi jumlah komputer SPAN sudah cukup pada KPPN Medan I, dan tidak diperlukan penambahan komputer lagi. Selain itu, KPPN
Medan I juga sudah dilengkapi dengan Wifi yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan SPAN pada KPPN Medan I, karena SPAN merupakan aplikasi online
yang memerlukan koneksi jaringan internet. Jaringan internet yang digunakan oleh SPAN sepenuhnya didedikasikan untuk jaringan SPAN. Dan ada kejadian
yang tidak diinginkan dan jaringan SPAN benar-benar tidak dapat digunakan akan disediakan juga jaringan internet secara dial up sebagai Bussines Contigency Plan
BCP SPAN. Disamping itu, jaringan Pusintek yang sekarang ada pada KPPN juga dapat digunakan sebagai BCP bila jaringan SPAN mengalami gangguan.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ibu Farida Aryani, selaku Duta SPAN pada KPPN Medan I. Beliau mengatakan bahwa pelaksanaan SPAN bersifat
online, tentu saja yang dibutuhkan komputer yang mempunyai spek tinggi, dan kebutuhan akan komputer tidak ada kendala. Dan komputer SPAN yang sudah
ada di KPPN , semua bersumber dari pusat dan semua program yang ada di dalamnya sudah diatur, sehingga pegawai KPPN Medan dapat memakai secara
langsung. Dan KPPN Medan I juga tersedia Wifi sebagai pendukungnya.
4.3.3 Disposisi
Disposisi implementor dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana respon implementor terhadap kebijakan, pemahamannya dan preferensi nilai yang
dimilikinya. Disposisi atau sikap yaitu menunjuk pada karakteristik yang menenpel erat pada implementor kebijakanprogram. Sikap para implementor
sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah kebijakan. Untuk mengetahui sikap implementor dalam Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
Universitas Sumatera Utara
Pada KPPN medan I, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan. Adapun pertanyaan yang peneliti ajukan berkaitan dengan tanggapan dan
komitmen pelaksana terhadap implememtasi SPAN. Disposisi merupakan watak dan karakteristik yang dimiliki oleh
implementor dalam mengimplimentasikan suatu kebijakan. Sikap yang dimiliki oleh implementor sangat berpengaruh pada proses pelaksanaan kebijakan seperti
komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas implementasi kebijakan adalah sikap implementor.
Dalam hal ini penulis ingin menggali bagaimana respon dan sikap implementor peneliti mendapat penyataan dari Bapak Budi Utomo, selaku Kepala
Kantor KPPN Medan I. Beliau mengatakan bahwa dalam pelaksanaan SPAN saya sangat mendukung dantentunya seluruh pegawai KPPN Medan I mendukung hal
tersebut. Dan hal ini juga terlihat dari respon satker sangat baik, karena SPAN meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dalam
pengelolaan anggaran dan perbendaharaan negara.Selanjutnya Pak Budi Utomo mengatakan komitmennya untuk pelaksanaan SPAN yaitu mensukseskan
pelaksanaan SPAN tanpa ada penolakan. Kemudian, Kepala Sub Bagian Umum , Bapak Danang Supriadi mengatakan Aplikasi SPAN merupakan reformasi
keuangan negara untuk mempercepat pengelolaan anggaran yang cepat dan akurat dan meningkatkan efisiensi pengelolaan. Beliau menambahkan bahwa SPAN
merupakan tuntutan masyarakat yang ingin pengelolaan yang bersih dan transparan, jadi semua harus mendukung pelaksanaan SPAN .
Universitas Sumatera Utara
Hal senada juga memberikan pernyataan bahwa Implementasi SPAN merupakan mengintegrasikan database seluruh Indonesia yang sebelumnya
terpecah-pecah dalam database berbagai aplikasi pendukung pengelolaan keuangan Negara disetiap satker. Jadi mempermudah kerja sama dan koordinasi
antara KPPN Medan I dan Satker , terutama satker satker yang ada diluar Medan , seperti Lubukpakam dan Langkat. SPAN juga sistem yang dapat memberikan
kenyamanan dan kemudahan dalam pengelolaan keuangan Negara. Jadi untuk Komitmen , Ibu Farida Aryani mengatakan sangat tinggi, karena semua berharap
sistem ini berjalan dengan baik, tidak penolakan dari berbagai pihak baik dari KPPN Medan I maupun satuan kerja. Hal ini juga diperkuat oleh penyataan Bapak
Budi Utomo. Beliau mengatakan respon Satuan kerja satker terhadap pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara sangat baik. KPPN
Medan I selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada satuan kerja Satker, yang disebut pelayanan prima, dan seluruh satker merasakan itu. Dan
seluruh proses pelayanan perbendaharaaan dilakukan dengan lebih cepat dengan SPAN karena sekarang sudah proses otomatisasi, sehingga satker tidak perlu
menunggu waktu yang lama dapat mendapatkan pelayanan. KPPN Medan I juga terbukti memberikan kepuasaan terbaik pada Kementrian Keuangan Medan.
Dari seluruh keterangan diberikan oleh pegawai KPPN Medan I dapat diketahui bahwa seluruh informan sepakat bahwa Sistem Perbendaharaan dan
Anggaran Negara sangat bagus dan memang dibutuhkan dalam mendukung pelayanan perbendaharaan negara yang sebelum nya pelayanan yang diberikan
secara manual, mereka juga sangat mendukung pelaksanaan program ini karena
Universitas Sumatera Utara
banyaknya manfaat yang diberikan SPAN dalam kinerja pegawai maupun dalam memberikan pelayanan.
Lalu peneliti menanyakan bagaimana mengetahui keluhan atau masalah yang dihadapi satuan kerja satker terkait Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara, dan peneliti memperoleh pernyataan dari Ibu Farida Aryani, selaku Duta SPAN KPPN Medan I mengatakan bahwa setiap keluhan dan masalah yang
didapatkan satuan kerja satker terkait dengan SPAN biasanya disampaikan ke Duta SPAN pada KPPN Medan I atau kita menyebarkan angket atau kuisioner
kepada satker , sehingga dari laporan dari Duta SPAN maupun kuisiner kita dapat mengetahui kendala dan masalah yang ada pada satuan kerja , sehingga secara
langsung dapat diatasi dan kita mengetahui juga hal hal apa yang perlu ditingkatkan.
Bapak Budi Utomo, selaku kepala KPPN Medan I juga menambahkan bahwa untuk kendala dan masalah tidak ada yang serius, karena semua
dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan tahapan yang ada , tetapi kalau ada keluhan dan masalah yang KPPN Medan dapatkan dari satker akan kita
diskusikan untuk mencari solusinya, dan kita berusaha memberikan yang terbaik dengan satker. Oleh karena itu kita selalu memberikan sosialisasi kepada satuan
kerja apabila ada update sistem ataupun peraturan baru yang mungkin tidak semua Satuan kerja mengetahuinya. KPPN Medan I juga menjalin koordinasi dengan
seluruh satker dengan media sosial , sehingga komunikasi yang terjalin baik, dan tidak ada kesalahpahaman. KPPN Medan I biasanya menggunakan media sosial
seperti Whats App, atau Line , yang mudah digunakan untuk segala kalangan usia. Jadi seluruh pegawai KPPN Medan I memiliki akun Whats App dan line dan
Universitas Sumatera Utara
hampir seluruh satker juga menggunakannya sehingga koordinasi dan komunikasi akan lebih mudah dan bisa kapan saja. Dengan begini , masalah dan kendala yang
dihadapi Satker dapat diatasi dengan cepat sehingga pelayanan tidak terkendala. Dari keterangan yang diberikan informan dapat diketahui bahwa KPPN
Medan I sudah berusaha untuk mengetahui masalah dan kendala yang dihadapi dengan memberikan pelayanan perbendaharaan negara dengan model SPAN.
KPPN Medan I tidak mendapatkan masalah yang serius, tetapi KPPN Medan I menyebarkan angket atau kuisioner seputar Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara kepada seluruh satker. Jadi, KPPN Medan I akan mendapatkan jawaban atas masalah dan kendala yang dihadapi satker. KPPN Medan I juga berusaha
menjaga komikasi dan koordinasi yang baik dengan seluruh satker. Selanjutnya, peneliti menanyakan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Medan I, Bapak Budi Utomo, mengenai target yang ingin dicapai dengan implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam
mendukung pelayanan perbendaharaan. Beliau mengatakan bahwa Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara sangat mendukung pelayanan
perbendaharaan, karena program SPAN mewujudkan pengelolaan keuangan negara efisien efektif , transparan, dan akuntabel sebagaimana sesuai dengan UU
dengan Keuangan Negara yang ada. SPAN dapat dikatakan medukung pelayanan perbendaharaan negara karena dapat memanusiakan pegawai KPPN yang ada ,
karena mempermudah segala kegiatan pelayanan yang ada, tidak seperti sistem sebelumnya yang manual yang mempersulit kinerja seluruh pegawai KPPN
Medan I , sangat jauh lebih efektif dan efisien dari segi tenaga, waktu, dan pemakain kertas. Pelayanan baik juga harus sejalan dengan kinerja pegwai yang
Universitas Sumatera Utara
baik. Oleh karena ini, untuk memberikan pelayanan yang prima kepada satker, KPPN juga membuat mekanisme reward dan pinishment kepada seluruh pegawai
sehingga seluruh berusaha sebaik mungkin memberikan pelayanan terbaik mereka Pernyataan ini diperkuat oleh pernyataan Ibu Farida Aryani, selaku Duta
SPAN pada KPPN Medan I, yang mengatakan pelaksanaan SPAN sangat mendukung pelayanan perbendaharaan negara, karena mempermudah
pelayananan, seperti mengecek dokumen dokumen yang masuk dari satuan kerja, karena SPAN dilengkapi oleh aplikasi monitoring, jadi pengecekan dokumen
semakin jauh lebih mudah. Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara yang sesuai tujuannya memperlancar proses pengelolaan anggaran dan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Jadi target KPPN Medan I dengan implementasi SPAN adalah semua pelayanan perbendaharaan terrealisasi, dan
semua harapan satker kepada KPPN bisa terlaksana semua seperti pelayanan dengan cepat.
Dari hasil keterangan yang didapat , bahwa pegawai KPPN Medan I dengan implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara sangat
mendukung dengan adanya SPAN karena mewujudkan pengelolaan anggaran negara yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan dan mempermudah segala
pelayanan perbendaharaan negara. Dan targer yang ingin dicapai KPPN medan I adalah semua pelayanan perbendaharaan terlaksana, dan dapat memuaskan
harapan satker dan memberikan pelayanan yang prima. Hal ini sangat didukung oleh Sistem Perbendaharaan dan Anggaran yang memberikan keunggulan
diantaranya: otomatisasi dan audit trail, single database rekonsiliasi data,
Universitas Sumatera Utara
paperless, mendukung akuntansi yang akrual , serta user define report dalam rangka proses akuntansi dan pelaporannya.
4.3.4 Komunikasi