Keberhasilan Implementasi Kebijakan Model Implementasi Kebijakan Van Metter dan Van Horn 2005;99

2. Kognisi, yakni pemahamnya terhadap kebijakan 3. Intensitas disposisi implementor yakni prefensi nilai yang dimiliki

1.5.1.3 Keberhasilan Implementasi Kebijakan

Keberhasilan implementasi suatu kebijakan dapat diukur dengan melihat kesesuaian antara pelaksanaan atau penerapan kebijakan dengan desain, tujuan dan sasaran kebijakan itu sendiri serta memberikan dampak atau hasil yang positif bagi pemecahan permasalahan yang dihadapi. Teori implementasi menurut Edward dan Emerson, Grindle, serta Mize dalam buku Mukarom 2015:207, menjelaskan empat variabel kritis dalam implementasi kebijakan publik dan program, yaitu: a. Komunikasi communication Komunikasi dibutuhkan oleh setiap pelaksana kebijakan untuk mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Keberhasilan komunikasi ditentukan oleh tiga indikator, yaitu penyaluran komunikasi, konsistensi komunikasi, dan kejelasan komunikasi. Komunikasi dianggappenting karena dalam proses kegiatan yang melibatkan unsur manusia dan unsur sumber daya akan berurusan dengan permasalahan yaitu bagaimana hubungan yang dilakukan. b. Ketersediaan Sumber Daya resources Berkenaan dengan sumber daya pendukung untuk melaksanakan kebijakan, yaitu sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam pelaksanaan suatu kebijakan dan merupakan potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seseorang yang meliputi fisik dan nonfisik. 2. Informasi yang diterima dan disampaikan haruslah jelas sehingga dapat mempermudah pelaksanaan kebijakan 3. Kewenangan hak untuk mengambil keputusan dan hak untuk mengarahkan pekerjaan orang lain dan memberikan perintah. 4. Sarana dan prasarana yaitu alat pendukung dan pelaksana suatu kegiatan. 5. Pendanaan digunakan untuk membiayai operasional implementasi kebijakan tersebut, informasi yang relevan dan mencukupi tentang cara mengimplementasikan suatu kebijakan, dan kesanggupan dari berbagai pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan tersebut. c. Sikap dan Komitmen dari Pelaksana Program Disposition Sikap dan komitmen ini berhubungan dengan kesedian para implementator untuk meyelesaikan suatu kebijakan publik. Disposisi menjaga konsistensi tujuan antara apa yang ditetapkan pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan. Kunci keberhasilan program atau implementasi kebijakan adalah sikap pekerja terhadap penerimaan dan dukungan atas kebijakan dukungan yang telah ditetapkan. Variabel variabel tersebut berkenaan atau berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan implementasi kebijakan. Universitas Sumatera Utara 1.5.2Gambaran Umum Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 154PMK.042014, SPAN merupakan suatu sistem pengelolaan keuangan negara yang mengintegrasikan pengelolaan keuangan ke dalam satu sistem terintegrasi, yang meliputi fungsi penganggaran, pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawaban keuangan negara. SPAN merupakan program transformasi berskala besar di bidang keuangan negara yang bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan perbendaharaan negara melalui penyempurnaan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi. Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya implementasi SPAN meliputi : a. Otomasi proses operasional penganggaran dan pegelolaan kas, asset dan utang pemerintah; b. Peningkatan keandalan proses penganggaran dan pengelolaan kas, asset dan utang pemerintah; c. Peningkatan efisiensi layanan kepada kementrian Negaralembaga, masyarakat dan perbankan; d. Peningkatan akuntabilitas melalui penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang lebih komprehensif, akurat dan tepat waktu; e. Penyediaan fasilitas rekonsiliasi yang andal, akurat, serta tepat waktu antara pemerintah dan perbankan; Universitas Sumatera Utara f. Penyediaan jejak audit audit trail untuk memfasilitasi proses audit akun pemerintah; g. Mengintegrasikan data pada berbagai subsistem manajemen keuangan pemerintah. Dengan adanya sasaran yang jelas, maka manfaat yang ingin dicapai dengan adanya implementasi SPAN adalah : a. Tersedianya sistem pengendalian alokasi dan pelaksanaan anggaran yang efektif; b. Tersedianya sistem pengelolaan kas yang terpercaya; c. Tersedianya sistem pelaporan manajerial tentang tentang operasi keuangan pemerintah yang komprehensif, dapat diandalkan dan realtime; d. Terwujudnya tahapan transisi penerapan sistem akuntansi dari berbasis kas ke berbasis akrual, dan; e. Terlaksananya pelayanan kepada publik yang lebih efisien.

1.5.2.1 Visi dan Misi SPAN

Dokumen yang terkait

SISTEM DAN PROSEDUR PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA YOGYAKARTA

3 13 103

Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surakarta IMG 20151123 0001

0 0 1

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 11

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 1

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 28

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 5

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I Chapter III VI

0 0 76

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 1

Implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara dalam Mendukung Pelayanan Perbendaharaan Negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan I

0 0 9

SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) DALAM PROSES PENCAIRAN DANA APBN PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA JAKARTA II

0 0 14