2. Kognisi, yakni pemahamnya terhadap kebijakan
3. Intensitas disposisi implementor yakni prefensi nilai yang dimiliki
1.5.1.3 Keberhasilan Implementasi Kebijakan
Keberhasilan implementasi suatu kebijakan dapat diukur dengan melihat kesesuaian antara pelaksanaan atau penerapan kebijakan dengan desain, tujuan
dan sasaran kebijakan itu sendiri serta memberikan dampak atau hasil yang positif bagi pemecahan permasalahan yang dihadapi.
Teori implementasi menurut Edward dan Emerson, Grindle, serta Mize dalam buku Mukarom 2015:207, menjelaskan empat variabel kritis dalam
implementasi kebijakan publik dan program, yaitu: a.
Komunikasi communication Komunikasi dibutuhkan oleh setiap pelaksana kebijakan untuk mengetahui
apa yang harus mereka lakukan. Keberhasilan komunikasi ditentukan oleh tiga indikator, yaitu penyaluran komunikasi, konsistensi komunikasi, dan
kejelasan komunikasi. Komunikasi dianggappenting karena dalam proses kegiatan yang melibatkan unsur manusia dan unsur sumber daya akan
berurusan dengan permasalahan yaitu bagaimana hubungan yang dilakukan.
b. Ketersediaan Sumber Daya resources
Berkenaan dengan sumber daya pendukung untuk melaksanakan kebijakan, yaitu sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam
pelaksanaan suatu kebijakan dan merupakan potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seseorang yang meliputi fisik
dan nonfisik. 2.
Informasi yang diterima dan disampaikan haruslah jelas sehingga dapat mempermudah pelaksanaan kebijakan
3. Kewenangan hak untuk mengambil keputusan dan hak untuk
mengarahkan pekerjaan orang lain dan memberikan perintah. 4.
Sarana dan prasarana yaitu alat pendukung dan pelaksana suatu kegiatan.
5. Pendanaan digunakan untuk membiayai operasional implementasi
kebijakan tersebut, informasi yang relevan dan mencukupi tentang cara mengimplementasikan suatu kebijakan, dan kesanggupan dari
berbagai pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan tersebut.
c. Sikap dan Komitmen dari Pelaksana Program Disposition
Sikap dan komitmen ini berhubungan dengan kesedian para implementator untuk meyelesaikan suatu kebijakan publik. Disposisi menjaga konsistensi
tujuan antara apa yang ditetapkan pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan. Kunci keberhasilan program atau implementasi kebijakan
adalah sikap pekerja terhadap penerimaan dan dukungan atas kebijakan dukungan yang telah ditetapkan.
Variabel variabel tersebut berkenaan atau berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan implementasi kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2Gambaran Umum Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 154PMK.042014, SPAN merupakan suatu sistem pengelolaan keuangan negara
yang mengintegrasikan pengelolaan keuangan ke dalam satu sistem terintegrasi, yang meliputi fungsi penganggaran, pelaksanaan anggaran
dan pertanggungjawaban keuangan negara. SPAN merupakan program transformasi
berskala besar di bidang keuangan negara yang bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan
perbendaharaan negara melalui penyempurnaan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi.
Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya implementasi SPAN meliputi : a. Otomasi proses operasional penganggaran dan pegelolaan kas, asset dan utang
pemerintah; b. Peningkatan keandalan proses penganggaran dan pengelolaan kas, asset dan
utang pemerintah; c. Peningkatan efisiensi layanan kepada kementrian Negaralembaga, masyarakat
dan perbankan; d. Peningkatan akuntabilitas melalui penyusunan dan penyajian laporan keuangan
yang lebih komprehensif, akurat dan tepat waktu; e. Penyediaan fasilitas rekonsiliasi yang andal, akurat, serta tepat waktu antara
pemerintah dan perbankan;
Universitas Sumatera Utara
f. Penyediaan jejak audit audit trail untuk memfasilitasi proses audit akun pemerintah;
g. Mengintegrasikan data pada berbagai subsistem manajemen keuangan pemerintah.
Dengan adanya sasaran yang jelas, maka manfaat yang ingin dicapai dengan adanya implementasi SPAN adalah :
a. Tersedianya sistem pengendalian alokasi dan pelaksanaan anggaran yang efektif;
b. Tersedianya sistem pengelolaan kas yang terpercaya; c. Tersedianya sistem pelaporan manajerial tentang tentang operasi keuangan
pemerintah yang komprehensif, dapat diandalkan dan realtime; d. Terwujudnya tahapan transisi penerapan sistem akuntansi dari berbasis kas ke
berbasis akrual, dan; e. Terlaksananya pelayanan kepada publik yang lebih efisien.
1.5.2.1 Visi dan Misi SPAN