paperless, mendukung akuntansi yang akrual , serta user define report dalam rangka proses akuntansi dan pelaporannya.
4.3.4 Komunikasi
Dalam implementasi kebijakan, diperlukan komunikasi dan kerja sama di dalam instansi dan dengan instansi lain bagi keberhasilan suatu kebijakan. Selain
itu, komunikasi juga merupakan hal penting yang mempengaruhi keberhasilan dalam suatu pengimplementasikan suatu kebijakan. Komunikasi kebijakan berati
merupakan roses penyampaian informasi kebijakan kepada pelaksana kebijakan. Untuk mengetahui komunikasi dalam implementasi SPAN pada KPPN
Medan I mengajukan pertanyaan Kepada Bapak Budi Utomo selaku Kepala KPPN Medan I dan juga Ketua Implementasi SPAN mengenai siapa saja
implementor yang terlibat dalam implementasi SPAN. Bapak Budi Utomo menyatakan ada tiga unit eselon I di Kementrian Keuangan yang terdiri dari
Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Pusintek. Dan Ibu Farida, selaku Duta SPAN pada KPPN Medan I menambahkan pihak
pihak yang terlibat dalam pengembangan SPAN adalah Kementerian Keuangan adalah Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Anggaran
dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Dan saya juga mengajukan pertanyaan mengenai siapa saja yang menjadi kelompok sasaran dalam Implementasi SPAN,
Ibu Farida mengatakan kelompok sasaran pada Implementasi SPAN adalah Direktorat Jenderal Perbendaharaan DJPBN, Direktorat Jenderal Anggaran
DJA, Pusat Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek Sekretariat
Universitas Sumatera Utara
Kementrian Keuangan, Satuan Kerja, Unit Eselon I , Bank Indonesia Perbankan, dan pihak-pihak sebagai pengguna database SPAN yang memakai SPAN ini.
Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan dalam Implementasi SPAN ada tiga unit di Kementrian Keuangan yang saling bekerja
sama dan berkoordinasi yaitu Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Pusintek sebagai implementor SPAN. Para pemangku
stakeholders dari SPAN adalah unit yang termasuk dalam struktur organisasi SPAN, yaitu Menteri Keuangan, Sekretariat Jenderal Kementerian
KeuanganPusintek, DJA beserta unit di bawahnya, DJPB beserta unit di bawahnya. Dan selain itu , masih ada Satuan Kerja SatKer, unit eselon I lain
yang terkait dengan Bagian Anggaran , Bank Indonesia dan Perbankan serta pihak-pihak sebagai pengguna database SPAN. Unit yang ada di bawah DJA,
DJPB dan unit eselon I disebut sebagai business owner, artinya mereka yang selama menjalankan atau memakai sistem pengelolaan anggaran yang
dikembangkan oleh SPAN termasuk KPPN yang memakai sistem ini. Lalu peneliti juga menanyakan bagaimana komunikasi yang dilakukan
KPPN Medan I dengan Satker terkait dengan SPAN. Berdasarkan pernyataan dari Duta SPAN KPPN Medan I yang merupaakan bagian penting dalam komunikasi
antara KPPN dan Satker, Ibu Farida Aryani, beliau mengatakan KPPN Medan I punya Duta SPAN, Duta SPAN berfungsi sebagai untuk menyampaikan kebijakan
dari pusat , karena fungsi Duta SPAN adalah melakukan komunikasi dan koordinasi program kegiatan SPAN yang dimulai dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan , hingga pelaporannya. Jadi dari pusat itu setiap ada perubahan atau
kebijakan baru , jadi duta span yang wajib sosialisasi ke seluruh karyawan KPPN,
Universitas Sumatera Utara
maupun ke satker , seperti kaitannya dengan SPAN , seperti ada maintance , jadi awal pemberitahuan itu melalui duta SPAN , Hal ini diperkuat oleh Bapak Budi
Utomo, selaku Kepala KPPN Medan. Beliau mengatakan bahwa komunikasi antara KPPN dengan satuan kerja satker cukup baik. Dan dalam Implementasi
SPAN, Duta SPAN harus memiliki pengetahuan tentang SPAN yang cukup, dan komunikasi yang efektif. Dan untuk meningkatkan pemahaman Duta SPAN,
maka Duta SPAN akan dibekali pendidikan dan pelatihan mengenai SPAN, atau disebut training of trainers yang akan dikirim ke pusat. Berikut merupakan tujuan
Duta SPAN: 1.
Menyalurkan informasi serta memberikan pemahaman akan visi, misi, tujuan, dan manfaat implementasi SPAN kepada para pemangku
kepentingan. 2.
Membantu kegiatan komunikasi seputar kemajuan terkini SPAN dan koordinasi kegiatan pelatihan terkait roll out SPAN berdasarkan arahan
dari Tim Proyek SPAN Kantor Pusat. 3.
Menjadi jembatan penghubung antara Tim SPAN dan para pemangku kepentingan di unit-unit kerja SPAN.
Jadi Duta SPAN bertanggung jawab mensosialisasikan kepada seluruh pegawai maupun satker. Sosialisasi ini dilakukan kepada pegawai KPPN biasanya
secara langsung, tetapi kalau kepada satker, biasanya KPPN Medan I membuat forum formal atau seminar mengenai SPAN, yang pembicaranya Duta SPAN,
yang mengetahui dan pemahamanan yang baik mengenai SPAN.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini juga dibenarkan oleh ibu Deliana yang merupakan satker dari Dinan Perindustrian dan Perdagangan ProvSU. Beliau mengatakan sosialisasi
yang dilakukan KPPN Medan I kalau ada sistem terbaru yang akan dipakai,seperti halnya SPAN, dan sosialisasi ini biasanya dilakukan pada akhir
tahun untuk sistem yang terbaru di tahun depannya. Dan Ibu Deliana menambahkan sosialisasi yang dilakukan KPPN Medan I sudah berjalan dengan
baik, begitu juga dengan SPAN, kalau ada update sistem terbaru atau peraturan maupun prosedur terbaru KPPN akan cepat mensosialisaikan dengan satker. Dan
Bapak Sugianto, selaku staff Keuangan Unimed menambahkan sosialisasi biasanya dilakukan kalau ada sistem atau peraturan baru dari pusat. Dan itu
biasanya terjadi awal tahun, dan KPPN memberikan langsung memberikan sosialisasi langsung dari ftont office ataupun memberikan informasi kepada
seluruh satker melaluimedia sosial. Dari keterangan yang didapat dari informan dapat diketahui bahwa
sosialisasi secara rutin dilakukan oleh pegawai KPPN Medan I kepada satker. Sosialisasi ini dilakukan dengan cara langsung melalui front office kepada satker,
dan juga melalui seminar, serta KPPN Medan I juga memanfaatkan teknologi informasi seperti media sosial dalam berkomunikasi dengan satker dan
memperkuat koordinasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Front Office Pada KPPN Medan I
4.3.5 Struktur Birokrasi