Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

Tabel 4.9 Uji Nilai Tolerance dan VIF Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu : Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 27.714 3.131 8.850 .000 Penempatan Kerja .214 .080 .289 2.683 .009 .751 1.331 Kompensasi .493 .118 .450 4.171 .000 .751 1.331 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Universitas Sumatera Utara a. Pendekatan Grafik Sumber :Hasil pengolahan SPSS 2016 Gambar 4.3 Scatterplot Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik- titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai untuk memprediksi prestasi kerja berdasarkan masukan variabel penempatan kerja dan kompensasi Universitas Sumatera Utara b. Uji Glesjer Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.623 2.082 -.299 .766 Penempatan Kerja .093 .053 .242 1.758 .083 Kompensasi -.053 .079 -.093 -.672 .504 a. Dependent Variable: Abs_Res Pada Tabel 4.10 terlihat variabel independen penempatan kerja dan kompensasi yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas penempatan kerja 0.083dan kompensasi 0.504 diatas tingkat signifikansi 5 0.05, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e 4.4 Analisis Regresi Linear Berganda Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas penempatan kerja dan kompensasi terhadap variabel terikat prestasi kerja. Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : Dimana : Y = Prestasi Kerja X 1 = Penempatan Kerja X 2 = Kompensasi α = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 27.714 3.131 8.850 .000 Penempatan Kerja .214 .080 .289 2.683 .009 Kompensasi .493 .118 .450 4.171 .000 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui pada kolom kedua unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1 variabel penempatan kerja sebesar 0,214 nilai b2 dan variabel kompensasi sebesar 0,493 dan nilai konstanta a adalah 27.714 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : 4.5 Pengujian Hipotesis 4.5.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F