4.2.3 Penilaian Risiko
A. Identifikasi Aset
Identifikasi aset dapat dilakukan setelah auditor mendata aset yang dipergunakan dalam mendukung proses bisnis pada PT. Bank Rakyat Indonesia
persero Tbk. Unit Sukomoro. Daftar aset tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Daftar Aset yang Diaudit
No. Nama Aset
Jenis Aset 1.
Berkas Pinjaman Berupa Hardcopy Data
2.
Berkas Simpanan Berupa Hardcopy Data
3.
Bukti Transaksi Harian Dalam Bentuk Hardcopy
Data
4.
Laporan Transaksi Harian Berupa Hardcopy
Data
5.
Server Perangkat Keras
6.
Printer Pas Book Perangkat Keras
7. Mesin ATM Anjungan Tunai Mandiri
Perangkat Keras
8. Printer Laser
Perangkat Keras
9. Personal computer
Kepala Unit Perangkat Keras
10.
Personal computer Teller
Perangkat Keras
11. Personal computer Costumer service
Perangkat Keras
12. Printer Inkjet
Perangkat Keras
13. Pendingin ruangan Ruang Server
Perangkat Pendukung
14. Brankas Tanam
Perangkat Pendukung
15.
Lemari Besi Anti Api Perangkat Pendukung
16.
Brankas Jinjing Perangkat Pendukung
17. Genset
Perangkat Pendukung
18. CCTV
Perangkat Pendukung
19. Tabung Pemadam
Perangkat Pendukung
Setelah daftar aset telah ditentukan tahap selanjutnya mengidentifikasi aset berdasarkan tingkat kritikal aset. Dalam menentukan tingkat kritikal aset
diperlukan pedoman untuk memberikan penilaian. Bentuk pedoman penilaian identifikasi aset dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Pedoman Penilaian Identifikasi Aset
Aspek Analisa
Sensitivitas Kriteria Penilaian
High Medium
Low
Confi- dentia-lity
Berapa besar kerugian
yang ditimbulkan
apabila terjadi
hilangnya kerahasiaan
atas suatu informasi
dapat diakses oleh siapa
saja? Jika kerugian
yang ditimbulkan
sangat signifikan
karena informasi yang bocor
sangat sensitif atau hanya bisa
diakses oleh personil tertentu
yang telah diberi otorisasi.
Jika kerugian yang
ditimbulkan tidak signifikan
karena informasi tidak sensitif
atau akses informasi oleh
berbagai pihak di organisasi.
Jika kerugian
yang ditimbulkan
sangat kecil karena
informasi bersifat
umum atau dapat
diakses oleh siapa saja.
Integrity
Berapa besar dampakkeru
gian terhadap jalannya
proses bisnis apabila suatu
aset tidak digunakan
dengan benar, tidak
lengkap, tidak akurat
dan tidak dikinikan?
Jika dampak yang
ditimbulkan sangat
signifikan seperti
mengakibatkan tidak
berjalannya proses bisnis
dan menimbulkan
potensi dilakukannya
penyimpangan yang mengarah
pada nilai uang yang cukup
signifikan. Jika dampak
yang ditimbulkan
tidak signifikan seperti
mengakibatkan tidak
berjalannya proses bisnis
yang tidak signifikan,
kesalahan dalam pengambilan
keputusan. Jika
dampak yang
ditimbulkan sangat kecil
dan tidak menggangg
u proses bisnis.
Tabel 4.11 Pedoman Penilaian Identifikasi Aset Lanjutan
Aspek Analisa
Sensitivitas Kriteria Penilaian
High Medium
Low
Availa- bility
Berapa besar dampakkeru
gian yang ditimbulkan
apabila terjadi
ketidaktersed iaan suatu
aset? Jika dampak
yang ditimbulkan
sangat signifikan
seperti mengakibatkan
tidak berjalannya
proses bisnis. Jika dampak
yang ditimbulkantida
k signifikan karena aset
dapat digantikan dengan biaya
atau waktu yang memadai
sehingga hanya mengakibatkan
penurunan efisiensi dan
efektifitas atas jalannya proses
bisnis. Jika
dampak yang
ditimbulkan sangat kecil
karena proses
bisnis tetap berjalan
tanpa aset tersebut
atau aset tersebut
bisa dengan cepat
diganti.
Berdasarkan pedoman penilaian identifikasi aset maka dihasilkan dokumen identifikasi aset. Dokumen identifikasi aset ini berdasarkan data aset yang ada
selanjutnya dilakukan penilaian dengan pedoman penilaian identifikasi aset. Identifikasi aset dapat dilihat pada Gambar 4.4. Identifikasi aset untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
Gambar 4.10 Identifikasi Aset
Dokumen Identifikasi Aset
- Berkas Pinjaman Berupa Hardcopy
Aspek Kriteria Penilaian
High Medium
Low Confidentiality
Integrity
Availability
-
Berkas Simpanan Berupa Hardcopy
Aspek Kriteria Penilaian
High Medium
Low Confidentiality
Integrity
Availability
-
Bukti Transaksi Harian Berupa Hardcopy
Aspek Kriteria Penilaian
High Medium
Low Confidentiality
Integrity
Availability
-
Laporan Transaksi Harian Berupa Hardcopy
Aspek Kriteria Penilaian
High Medium
Low Confidentiality
Integrity
Availability
-
Server
Aspek Kriteria Penilaian
High Medium
Low Confidentiality
Integrity
Availability
B. Pengisian Risk Register Awal
Dalam pengisian risk register awal melalui beberapa tahapan. Tahap pertama yang dilakukan auditor mengisi kolom satu kolom aset dengan hasil
yang diperoleh dari tahap identifikasi aset. Pengisian kolom aset dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Pengisian Kolom Aset Risk Register
No Aset
0. 1.
1. Berkas pinjaman berupa
hardcopy 2.
Berkas simpanan berupa hardcopy
Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh auditor adalah mengisi kolom dua kolom deskripsi risiko. Kolom deskripsi risiko berkas pinjaman diantaranya
adalah ketidaksesuaian inventaris dan pencurian. Pengisian deskripsi risiko dapat terlihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Pengisian Deskripsi Risiko Risk Register
No Aset
Deskripsi Risiko 0.
1. 2.
1. Berkas pinjaman berupa
hardcopy Ketidaksesuaian inventaris
Pencurian
Tahap selanjutnya yng dilakukan auditor adalah mengisi kolom tiga kolom analisa kerawanan. Kolom analisa kerawanan dari ketidaksesuaianan
inventaris diantaranya adalah tidak terdapat inventaris aset, tidak terdapat kepemilikan aset, tidak terdapat klasifikasi aset dan tidak terdapat penandaan
informasi. analisa kerawanan ini berasal dari pernyataan yang telah dibuat. Pengisian analisa kerawanan dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Pengisian Analisa Kerawanan Risk Register
No Aset
Deskripsi Risiko Analisa Kerawanan
0. 1.
2. 3.
1. Berkas
pinjaman berupa
hardcopy Ketidaksesuaian
inventaris Tidak terdapat inventaris aset.
Tidak terdapat kepemilikan aset. Tidak terdapat klasifikasi informasi.
Tidak terdapat penandaan informasi.
Tahap selanjutnya adalah mengisi kolom inheren. Kolom inheren adalah kolom penilaian sebelum adanya pengendalian. Dalam mengisi kolom inheren kita
memerlukan kriteria pengukuran kecenderungan, kriteria pengukuran dampak dan matrik tingkatan risiko. Kriteria pengukuran kecenderungan membantu auditor
dalam memberi nilai kecenderungan terjadinya risiko sebelum adanya pengendalian. Kriteria pengukuran kecenderungan dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15 Kriteria Pengukuran Kecenderungan
Level Potensi Kejadian
Frekuensi Kejadian
Frekuensi kejadian perminggu
5.
Potensi terjadi tinggi dalam jangka pendek
Sangat sering terjadi
Terjadi selama 5 hari kerja berulang.
4.
Potensi terjadi tinggi dalam jangka panjang
Lebih sering terjadi
Terjadi 4 kali dalam seminggu hari kerja.
3. Potensi terjadi sedang