Manajemen Risiko LANDASAN TEORI

Tabel 2.2. Susunan Kontrol Keamanan dan Kategori Keamananan Utama ISO 27002:2013 Lanjutan Klausul Kontrol Keamanan Kategori Keamanan Utama 10. Cryptografi 10.1 Kontrol Kriptografi. 12. Keamanan Operasi 12.1 12.2 12.3 12.4 12.5 12.6 12.7 Tanggung jawab dan prosedur operasional. Perlindungan dari malware Back up Logging dan monitoring Pengendalian operasional perangkat lunak. Manajemen kerentanan teknis Konsiderasi sistem informasi. 13. Komunikasi 13.1 13.2 Manajemen jaringan keamanan Pengiriman informasi 14. Akusisi sistem, pengembangan dan perawatan 14.1 14.2 Persyaratan keamanan sistem informasi Keamanan dalam pengembangan dan proses dukungan. 15. hubungan dengan distributor 15.1 15.2 Keamanan informasi hubungan distributor. Manajemen pelayanan distributor. 16. manajemen insiden keamanan informasi 16.1 Pengelolaan insiden keamanan informasi dn perbaikan 17 aspek keamanan informasi manajemen kelangsungan bisnis. 17.1 17.2 Kelanjutan informasi Ketimpangan 18. Compliance 18.1 18.2 Kepatuhan dengan hukum dan kontrak Pengulangan informasi

2.6 Manajemen Risiko

Semua organisasi, pemerintahan maupun swasta, bermotifkan laba atau nirlaba yang dibangun dengan satu tujuan yaitu memberi nilai kepada semua pihak yang terkait. Dalam upaya mencapai tujuan menciptakan nilai tambah bagi stakeholder , setiap organisasi akan menghadapi ketidakpastian. Ketidakpastian ini yang mengandung risiko potensial, yang dapat menghilangkan peluang untuk menghasilkan nilai tambah. Tugas dari manajemen untuk mengelola risiko-risiko dimaksud agar menjadi peluang yang akan dapat meningkatkan nilai dari para stakeholder tersebut Tampubolon, 2005. Dalam bidang manajemen dan penyusunan strategi, risiko didefinisikan sebagai sebuah rentang continuum yang dapat bergerak ke arah ancaman dengan dampak negaif, yaitu tidak tercapainya tujuan atau kesempatan dengan dampak positif, yaitu tercapainya tujuan yang ditetapkan disertai berbagai tingkat kemungkinan terjadinya ancaman maupun peluang tersebut. Bank perlu memiliki fungsi penerapan manajemen risiko penggunaan TI dalam organisasi Bank yang melibatkan pihak-pihak yang memiliki risiko dan yang memantau risiko serta yang melakukan test dan verifikasi Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, 2007. Bank wajib memiliki pendekatan manajemen risiko yang terintegrasi untuk dapat melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko secara efektif. Risiko yang terkait dengan penyelenggaraan TI utamanya terdapat lima yaitu risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum risiko reputasi dan risiko strategis Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, 2007. Risiko operasional dapat timbul disebabkan antara lain oleh ketidaksesuaian desain, implementasi, pemeliharaan, metode pengamanan, testing, standar internal audit dan penggunaan jasa pihak lain dalam penyelenggaraan teknologi informasi. Risiko kepatuhan dapat timbul disebabkan bila Bank tidak memiliki sistem yang dapat memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku. Risiko hukum dapat timbul disebabkan adanya tuntutan hukum, ketidakadaan peraturan perundangan yang mendukung dan kelemahan perikatan. Risiko reputasi dapat timbul karena kegagalan dalam memberikan dukungan layanan kepada nasabah. Risiko strategis dapat timbul karena ketidakcocokan teknologi informasi yang digunakan Bank dengan tujuan strategis Bank dan rencana strategis untuk mencapat tujuan tersebut.

2.7 Penilaian Risiko