2.7 Penilaian Risiko
Bank harus melakukan evaluasi atas segala hal yang mengancam sumber daya teknologi informasi melalui proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan
risiko potensial baik kecenderungan atau probabilitas terjadinya maupun besarnya dampak Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, 2007. Penilaian risiko
menggunakan cara dari Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
Penilaian risiko ini menggunakan pendekatan aset. Aset yang digunakan aset terkait dengan informasi. Aset yang terkait dengan informasi dapat berupa
data baik hardcopy maupun softcopy, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan, perangkat pendukung misalnya sumber daya listrik, pendingin ruangan
dan sumber daya manusia Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, 2007. Hasil dari penilaian risiko ini berupa Risk register dapat dilihat pada Tabel
2.3.
Tabel 2.3 Risk Register
Ase t
Desk ripsi
Risik o
Analisa Kerawa
nan Inheren
Residual Kece
nder unga
n Da
mp ak
Kecen derung
an Kontrol
Yang ada
Kecen derun
gan Dam
pak Nilai
risiko Akhi
r Nilai
Risiko dihara
pkan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
Dalam risk register terdapat sebelas kolom yaitu kolom aset, deskripsi risiko, analisa kerawanan, inheren kecenderungan, dampak dan nilai risiko
dasar, kontrol yang ada, residual kecenderungan, dampak dan nilai risiko akhir dan nilai risiko diharapkan. Kolom aset berisi nama aset yang terkait informasi.
Tahap untuk mengisi kolom aset dilakukan identifikasi aset yang meliputi mendata aset yang terkait informasi dan menentukan tingkat pentingnya kritikal
aset untuk Bank. Setelah tingkat kritikal telah ditentukan kolom aset diisi berdasarkan aset yang paling kritikal untuk perusahaan. Penentuan tingkat
pentingnya kritikal aset untuk Bank menggunakan Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Pedoman Penilaian Kritikal Aset
Aspek Analisa
Sensitivitas Kriteria Penilaian
High Medium
Low
Confidentia lity
Berapa besar kerugian yang
ditimbulkan apabila terjadi
hilangnya kerahasiaan atas
suatu informasi dapat diakses
oleh siapa saja? Jika kerugian yang
ditimbulkan sangat signifikan karena
informasi yang bocor sangat
sensitif atau hanya bisa diakses oleh
personil tertentu yang telah diberi
otorisasi. Jika kerugian yang
ditimbulkan tidak signifikan karena
informasi tidak sensitif atau akses
informasi oleh berbagai pihak di
organisasi. Jika kerugian
yang ditimbulkan
sangat kecil karena
informasi bersifat umum
atau dapat diakses oleh
siapa saja.
Integrity Berapa besar
dampakkerugia n terhadap
jalannya proses bisnis apabila
suatu aset tidak digunakan
dengan benar, tidak lengkap,
tidak akurat dan tidak dikinikan?
Jika dampak yang ditimbulkan sangat
signifikan seperti mengakibatkan
tidak berjalannya proses bisnis dan
menimbulkan potensi
dilakukannya penyimpangan yang
mengarah pada nilai uang yang cukup
signifikan. Jika dampak yang
ditimbulkan tidak signifikan seperti
mengakibatkan tidak berjalannya
proses bisnis yang tidak signifikan,
kesalahan dalam pengambilan
keputusan. Jika dampak
yang ditimbulkan
sangat kecil dan tidak
mengganggu proses bisnis.
Availa- bility
Berapa besar dampakkerugia
n yang ditimbulkan
apabila terjadi ketidaktersediaa
n suatu aset? Jika dampak yang
ditimbulkan sangat signifikan seperti
mengakibatkan tidak berjalannya
proses bisnis. Jika dampak yang
ditimbulkan tidak signifikan karena
aset dapat digantikan dengan
biaya atau waktu yang memadai
sehingga hanya mengakibatkan
penurunan efisiensi dan efektifitas atas
jalannya proses bisnis.
Jika dampak yang
ditimbulkan sangat kecil
karena proses bisnis tetap
berjalan tanpa aset tersebut
atau aset tersebut bisa
dengan cepat diganti.
Kolom deskripsi risiko berisi tentang potensi kegagalan dari proses keamanan yang ada atas aset yang ditetapkan. Satu aset dapat memiliki beberapa
risiko. Kolom analisa kerawanan berisi faktor yang rawan dapat menyebabkan terjadinya kegagalan pengaman teknologi informasi. Setiap deskripsi risiko dapat
memiliki beberapa kerawanan. Kolom inheren berisi tentang hasil pengukuran sebelum pengendalian dilakukan terhadap aset. Kolom inheren kecenderungan
berisi tentang hasil penilaian kecenderungan sebelum pengendalian dilakukan terhadap aset menggunakan kriteria pengukuran kecenderungan. Kriteria
pengukuran kecenderungan dalam menentukan nilainya berdasarkan hasil kesepakatan dengan auditee. Kriteria pengukuran kecenderungan seperti pada
Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Kriteria Pengukuran Kecenderungan
Nilai Potensi Kejadian
Frekuensi Kejadian 5.
Potensi terjadi tinggi dalam jangka pendek
Sangat sering terjadi
4.
Potensi terjadi tinggi dalam jangka panjang
Lebih sering terjadi
3. Potensi terjadi sedang
Cukup sering terjadi
2. Potensi terjadi kecil
Jarang terjadi
1. Kemungkinan terjadi kecil
Hampir tidak pernah terjadi
Kolom inheren dampak berisi tentang hasil penilaian dampak sebelum pengendalian dilakukan terhadap aset. Penilaian dampak dilakukan dengan cara
menentukan seberapa besar akibat yang terjadi pada aset apabila tidak terdapat kontrol keamanan. Tabel klasifikasi dampak seperti terlihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6 Klasifikasi Dampak
Nilai Potensi gangguan terhadap
proses bisnis Potensi Penurunan Reputasi
5 Aset pemrosesan informasi mengalami
kegagalan total sehingga keseluruhan bisnis bank tidak tercapai.
Kerusakan reputasi yang mengakibatkan penurunan reputasi yang serius dan
berkelanjutan dimata
nasabah stakeholder utama dan masyarakat.
Tabel 2.6 Klasifikasi Dampak Lanjutan
Nilai Potensi gangguan terhadap
proses bisnis Potensi Penurunan Reputasi
4 Aset pemrosesan informasi mengalami
gangguan yang menyebabkan aktifitas bisnis
bank mengalami
penundaan sampai aset pemrosesan informasi yang
terkait pulih Kerusakan
reputasi yang
tidak meyeluruh, hanya nasabah atau partner
bisnis tertentu.
3 Aset pemrosesan informasi mengalami
gangguan yang menyebabkan sebagian bisnis
bank mengalami
penundaan sampai aset pemrosesan informasi yang
terkait pulih. Kerusakan reputasi hanya pada unit
tersebut.
2 Aset pemrosesan informasi mengalami
gangguan namun akifitas pokok Tim dapat dikerjakan secara normal karena
aset pemrosesan informasi yang terkait dapat digantikan oleh Aset Pemrosesan
Informasi lainnya. Kerusakan
reputasi yang
tidak menyeluruh hanya satuan kerja tertentu.
1
Tidak menyebabkan gangguan terhadap operasional proses bisnis.
Tidak berpengaruh pada reputasi.
Kolom Inheren Nilai Risiko Dasar berisi tingkatan risiko aset sebelum ada pengendalian terhadap aset. Matrik pengukuran risiko terdapat tiga nilai yaitu
high, medium dan low. Nilai high menunjukkan tingkat kerusakan yang
disebabkan oleh terjadinya risiko cukup tinggi, sedang medium menunjukkan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh terjadinya risiko dalam tingkat sedang
dan untuk low menunjukkan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh terjadinya risiko kecil atau malah tidak berpengaruh. Penilaian kecenderungan dan dampak
berdasarkan kesepakatan dengan auditee dan penilaian auditor. Matrik pengukuran risiko seperti pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Matrik Pengukuran Risiko
Ke ce
nd erunga
n
n 5
Medium Medium High
High High
4 Low
Medium High
High High
3 Low
Low Medium
High High
2 Low
Low Medium Medium
High 1
Low Low
Medium Medium High
1 2
3 4
5 Dampak
Setelah kolom inheren terisi semua maka selanjutnya mengisi kolom nilai risiko diharapkan. Kolom nilai risiko diharapkan berisi harapan dari Bank terhadap nilai
risiko yang akan dicapai. Kolom ini pengisiannya berdasarkan kolom nilai risiko dasar.
Setelah nilai risiko yang diharapkan telah diisi selanjutnya adalah mengisi kolom kontrol yang ada dan kolom residu. Kolom-kolom ini diisi setelah audit
dilaksanakan. Kolom residu berisi tentang hasil pengukuran setelah pengendalian dilakukan terhadap aset. Pengisian kolom kecenderungan residu dan dampak
residu dengan menggunakan tabel rincian penilaian risk register. Bentuk tabel rincian penilaian risk register dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Rincian Penilaian Risk Register
No Aset
Deskripsi Risiko
Analisa Kerawanan
Residu 1 Pernyataan
Residu 2 Kecender
ungan Dam
pak Kecender
ungan Dam
pak
Pengisian rincian penilaian risk register pertama kali isi nomor dengan urutan aset sesuai dengan risk register awal. Kolom aset diisi dengan nama aset. Kolom
analisa kerawanan diisi dengan analisa kerawanan yang telah ditentukan pada saat pembuatan risk register awal. Pernyataan berisi tentang pernyataan audit yang
telah dibuat berdasarkan standar yang telah ditentukan. Kolom residu dua penilaiannya berdasarkan dari pernyataan tentang keamanan dari tiap analisa
kerawanan. Kolom residu satu berisi nilai yang berdasar pada ada atau tidaknya
pengendalian yang tercantum pada kolom pernyataan. Kolom residu dua berisi
kalkulasi nilai dari kolom residu satu. Pada kolom residu terdapat dua kolom yaitu kolom kecenderungan dan dampak. Kolom kecenderungan berisi nilai
kecenderungan yang terjadi setelah adanya pengendalian yang dilakukan oleh auditee. Kolom dampak berisi nilai dampak yang dapat terjadi setelah adanya
pengendalian. Kolom kecenderungan dan dampak berisi nilai antara satu hingga lima. Penilaian pada kolom kecenderungan menggunakan kriteria pengukuran
kecenderungan seperti pada Tabel 2.5 Kolom residu dampak berisi tentang hasil penilaian dampak setelah
pengendalian dilakukan terhadap aset. Penilaian dampak dengan menggunakan klasifikasi dampak seperti terlihat pada Tabel 2.6. Kolom residu satu berisi rata-
rata hasil penilaian dari kolom residu dua baik kolom kecenderungan maupun kolom dampak. Hasil kolom residu satu kecenderungan dan dampak menjadi
dasar yang dimasukkan kedalam kolom residu di risk register. Pernyataan audit yang didapat dimasukkan ke dalam kolom kontrol yang ada pada risk register.
Hasil dari kolom residu satu dari rincian penilaian risk register tentang kecenderungan dan dampak dimasukkan ke dalam kolom residu kecenderungan
dan dampak dalam risk register. Pengisian selanjutnya dari risk register adalah pada kolom residu Nilai Risiko Akhir NRA yaitu tingkatan risiko aset setelah
ada pengendalian terhadap aset. Pengukuran NRA dengan matrik pengukuran risiko seperti pada Tabel 2.7.
Setelah terisi semua penilaian risiko dilakukan dengan membandingkan hasil dari NRA dengan Nilai Risiko Diharapkan. Dari perbandingan ini dapat
dilihat apakah NRA sesuai dengan Nilai Risiko Diharapkan. Berdasarkan NRA tersebut dapat dibuat rekomendasi bagi NRA yang tidak tercapai.
24
BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab III akan dibahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan mengaplikasikan antara
langkah-langkah audit menurut Cannon 2006 yang disesuaikan dengan langkah- langkah penelitian tugas akhir, sehingga menghasilkan alur metode penelitian
seperti terlihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian
Tahap Pelaksanaan
Audit Pengumpulan
Bukti Pemeriksaan
Data dan Bukti Analisa Hasil
Pemeriksaan Tahap
Perencanaan Audit
Studi Literatur
Identifikasi Proses Bisnis
dan TI Identifikasi
Ruang Lingkup dan
Tujuan Persetujuan
Engagement Letter
oleh Perusahaan
Tahap Persiapan
Audit Pembuatan
Audit Working Plan
Membuat Pernyataan
Membuat Pertanyaan
Penilaian Risiko
Tahap Pelaporan
Audit Penyusunan
dan Persetujuan
Laporan Audit Melaporkan
Laporan Audit