3.6 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder kuantitatif yang berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia tentang data laporan keuangan yang
diperoleh dari tahun 2011 sampai tahun 2013, dan juga data dari buku-buku, referensi, internet dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan: 1. Metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka
seperti jurnal-jurnal, buku-buku dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
2. Metode dokumentasi yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang diperoleh dari media internet dengan cara mendownload melalui
situs www.idx.co.id, www.sahamoke.com dan www.yahoofinance.com untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah merupakan kegiatan mengolah data yang telah terkumpul kemudian dapat memberikan interprestasi pada hasil-hasil tersebut. Kegiatan dalam
analisis data meliputi: pengelompokan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis yang digunakan
untuk menguji hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
3.8.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu,
organisasional, industry atau perpektif yang lain. Serta bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang: apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana yang
berkaitan dengan karakteristik populasi atau fenomena tersebut Erlina, 2008:20.
3.8.2 Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah return on asset ROA, debt to equity ratio DER, ukuran perusahaan dan status kepemilikan
berpengaruh terhadap return saham. Untuk itu digunakan teknik analisis regresi linear berganda, dengan model sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1 +
β
2
X
2 +
β
3
X
3 +
β
4
X
4 +
e Dimana:
Y = Return Saham
α = Konstanta
X
1
= Return on Asset ROA X
2
= Debt to Equity Ratio DER X
3
= Ukuran Perusahaan Size X
4
= Status Kepemilikan
β
1,2,3,4
= Koefisien regresi variabel independen e
= Error term atau variabel yang tidak diteliti.
3.9 Uji Asumsi Klasik
Mengingat alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, maka untuk memenuhi
syarat yang ditentukan sehingga penggunaan model regresi linear berganda perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu : pengujian
normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.9.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen, keduanya mempunyai distribusi
normal ataukah tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2011:160. a. Analisis Grafik
Salah satu uji statistik yang bisa digunakan untuk menguji normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang
lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Dasar pengambilan keputusan : • Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
• Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab
itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang bisa digunakan untuk menguji normalitas residual
adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
HA : Data residual tidak berdistribusi normal Pedoman pengambilan keputusan :
• Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas 0.05. Distribusi adalah tidak normal.
• Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas 0.05. Distribusi adalah normal.
3.9.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen Ghozali,
2011:105. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas,
maka dapat dilihat melalui nilai VIF dan nilai Tolerance. Dimana, VIF merupakan suatu estimasi berapa besar multikolinieritas meningkatkan varian
pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independenpejelas. Sedangkan Tolerance untuk mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya Situmorang, et al., 2007:104.
Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan
membandingkan sebagai berikut: a. Bila VIF 5 terdapat masalah multikolinieritas.
b. Bila VIF 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas. c. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas.
d. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas.
3.9.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2011:139. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas diantaranya menggunakan
grafik scatterplot dan uji glejser. Dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan untuk menguji ada atau
tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji grafik scatterplot. Adapun dasar analisis dari uji grafik scatterplot sebagai berikut Ghozali,
2011:139: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.9.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2011:110. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu dan berkaitan satu sama
lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin- Watson DW test dengan ketentuan sebagai berikut Ghozali, 2011:110:
Tabel 3.4 Pengambilan Keputusan Durbin Watson
Hipotesis nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0 d dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak
4 – dl d 4 Tidak ada autokorelasi negatif
No decision 4 – du
≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada autokorelasi, positif
atau negatif Tidak ditolak
du d 4 - du
3.10 Uji Hipotesis
Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada 2 dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan
yaitu uji-F dan uji-t.
3.10.1Uji Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas independen secara simultan dapat berpengaruh terhadap variabel terikat
dependen. Bentuk pengujiannya adalah:
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara simultan variabel ROA, DER, Ukuran Perusahaan dan Status Kepemilikan variabel dummy tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Ha : b1 = b2 = b3 = b4 ≠ 0, artinya secara simultan variabel ROA, DER,
Ukuran Perusahaan dan Status Kepemilikan variabel dummy memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.10.2Uji Parsial Uji-t
Pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial
masing-masing variabel bebas independen mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat dependen. Setelah didapat nilai t
hitung
maka seelanjutnya nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Bentuk pengujiannya sebagai berikut:
H0 : b1 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel ROA secara
parsial terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H0 : b1 ≠ 0
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel ROA secara parsial terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. H0 : b2 = 0
Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel DER secara parsial terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. H0 : b2
≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel DER secara parsial
terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H0 : b3 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Ukuran
Perusahaan secara parsial terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H0 : b3 ≠ 0
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Ukuran Perusahaan secara parsial terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
H0 : b4 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Status
Kepemilikan Variabel Dummy secara parsial terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H0 : b4 ≠ 0
Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Status Kepemilikan Variabel Dummy secara parsial terhadap return saham perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini t
hitung
akan dibandingkan dengaan t
tabel
pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah:
Terima H0 bila -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
Tolak H0 terima H1 bila t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan Perbankan di Indonesia
1. Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk BRI AGRO dahulu PT Bank Agroniaga Tbk AGRO didirikan tertanggal 27 September 1989 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat AGRO berlokasi di Plaza Great River, Jl. H.R. Rasuna Said Blok X2 No.1, Jakarta. Saat ini AGRO
memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional, 13 Kantor Cabang dan 13 Kantor Cabang Pembantu. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham Bank BRI AGRO,
antara lain: Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk BBRI 80,424 dan Dana Pensiun Perkebunan 14,025.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan AGRO adalah menjalankan kegiatan umum di bidang perbankan. BRI AGRO memperoleh
izin sebagai bank umum pada tanggal 11 Desember 1989 dan izin sebagai Bank Devisa 08 Mei 2006. Pada tanggal 30 Juni 2003, AGRO memperoleh pernyataan
efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AGRO IPO kepada masyarakat melalui pasar modal. Kemudian pada 8 Agustus
2003 Perusahaan mencatatkan saham perdananya sebanyak 1.514.043.000 lembar
saham di Bursa Efek Surabaya BES sekarang Bursa Efek Indonesia BEI.