c. Variabel Ukuran Perusahaan Size Nilai t
hitung
Size adalah -2,517 dan nilai t
tabel
adalah 1,993 sehingga t
hitung
t
tabel
-2,517 1,993. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Size memiliki pengaruh negative dan signifikan 0,014 0,05 secara parsial terhadap
return saham pada perusahaan Perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
d. Variabel Status Kepemilikan Nilai t
hitung
status kepemimpinan adalah 0,192 dan nilai t
tabel
adalah 1,993 sehingga t
hitung
t
tabel
0,192 1,993. Hal ini menunjukkan bahwa variabel status kepemilikan berpengaruh tidak signifikan 0,848 0,05
secara parsial terhadap return saham pada perusahaan Perbankan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Variabel Return on Asset ROA
Return on Asset ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. Semakin besar ROA suatu perusahaan maka semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset Dendrawijaya, 2003
dalam Putri, 2012. Dengan pencapaian laba yang tinggi, maka investor dapat mengaharapkan keuntungan dari deviden karena hakikatnya dalam ekonomi
konvensional, motif investasi adalah untuk memperoleh laba yang tinggi, maka
apabila suatu saham menghasilkan deviden yang tinggi ketertarikan investor juga akan meningkat, sehingga kondisi tersebut akan berdampak pada
peningkatan return saham.
Berdasarkan penelitian, variabel ROA diperoleh hasil secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari t
hitung
ROA adalah 2,955 dan nilai t
tabel
1,993 sehingga t
hitung
t
tabel
2,955 1,993 dan nilai signifikan variabel ROA adalah sebesar 0,004 dan tingkat signifikan sebesar 0,05 sehingga 0,004 0,05
hipotesis diterima. Koefisien regresi pada variabel ROA adalah sebesar +0,227.
Menunjukkan bahwa variabel ROA memiliki nilai koefisien regresi kearah yang positif dan berpengaruh signifikan. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan
1 variabel ROA, maka variabel return saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,227 dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap.
Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian Zulfa 2013, Sari 2013, Farkhan dan Ika 2013 yang menemukan bahwa ROA berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham. Namun dalam penelitian Bukit dan Anggono 2013 menemukan bahwa ROA berpengaruh negatif dan signifikan.
4.3.2 Variabel Debt to Equity Ratio DER
Debt to equity ratio DER digunakan untuk mengukur sejauhmana perusahaan menggunakan hutangnya dan menfaatkan sumber ekonomi yang
ada untuk menciptakan laba. Rasio DER yang tinggi menunjukkan komposisi total hutang hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang semakin besar
apabila dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga hal ini akan berdampak pada semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak eksternal
para kreditur Sugiarto, 2011. Akibatnya perusahaan yang bersangkutan menjadi kurang menarik di mata investor dan dapat berdampak pada turunnya
harga saham, sehingga return saham dapat menurun. Namun, dalam Balancing theory disebutkan bahwa keputusan menambah hutang tiak hanya berdampak
negatif, tetapi dapat juga berdampak positif karena perusahaan harus berupaya menyeimbangkan manfaat dengan biaya yang ditimbulkan akibat hutang.
Berdasarkan penelitian variabel DER diperoleh hasil secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari t
hitung
ROA adalah 2,010 dan nilai t
tabel
1,993 sehingga t
hitung
t
tabel
2,010 1,993 dan nilai signifikan variabel DER adalah sebesar 0,048 dan tingkat signifikan sebesar 0,05 sehingga 0,048 0,05
hipotesis diterima.
Koefisien regresi pada variabel debt to equity ratio DER adalah sebesar +0,044. Menunjukkan bahwa variabel DER memiliki nilai koefisien regresi
kearah yang positif dan berpengaruh signifikan. Hal ini juga dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1 variabel DER, maka variabel return saham akan
mengalami peningkatan sebesar 0,044 dengan asumsi variabel yang lain dianggap tetap.
Hasil pengujian ini berbeda dengan penelitian Sugiarto 2011 yang menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return
saham. Dan hasil Zulfa 2013 menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.
4.3.3 Variabel Ukuran Perusahaan Size