Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinier bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali, 2011:105. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas, maka dapat dilihat melalui nilai VIF dan nilai Tolerance. Dimana, VIF merupakan estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independenpenjelas. Sedangkan Tolerance untuk mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya Situmorang, et al., 2007:104. Cara untuk mendeteksi terjadinya multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai VIFVariable Inflation Factor dan nilai Tolerance. Jika nilai VIF 5 dan nilai Tolerance 0,1 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas. Sumber :hasil olahan data SPSS, 2015 Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa tidk adanya masalah multikolinearitas, dimana hasil uji variable inflation factor VIF ROA 1.813, DER 1.320, Size 1.721, dan status kepemilikan 1.459 masing-masing menunjukkan nilai kurang dari 5 VIF 5. Dan nilai Tolerance ROA 0.551, DER 0.758, Size 0.581, dan status kepemilikan 0.848 masing-masing menunjukkan nilai lebih besar dari 0,1. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independennya.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2011:139. Jika terdapat varians yang sama, Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant 1.954 .996 1.962 .054 ROA .227 .077 .434 2.955 .004 .551 1.813 DER .044 .022 .252 2.010 .048 .758 1.320 Size -.085 .034 -.360 -2.517 .014 .581 1.721 Status_Kepemilikan .027 .141 .025 .192 .848 .685 1.459 a. Dependent Variable: Return_Saham maka dapat dikatakan terdapat heteroskedastisitas, namun jika yang terjadi adalah yang sebaliknya, maka dapat dikatan telah terjadi heteroskedastisitas. Data yang baik adalah data yang tidak mengalami heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas diantaranya menggunakan grafik scatterplot. Adapun dasar analisis dari uji grafik scatterplot sebagai berikut: c. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. d. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sumber: hasil olahan SPSS, 2015 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Scatterplot Pada Gambar 4.3, menunjukkan garfik Scatterplot terlihat bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat beberapa plot yang berpencar dan tidak membentuk pola tetentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

4. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 3 80

Pengaruh Return on Asset, Debt Equity Ratio, dan Price Earnings Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011.

0 0 20

”PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA”.

1 2 104

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 11

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015

1 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal - Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11