23 Semakin rendah debt ratio menunjukkan tingkat hutang yang rendah juga,
berarti meunjukkan perusahaan mampu membayar hutang-hutangnya sehingga pendapatan perusahaan juga meningkat. Sedangkan jika debt ratio tinggi
menunjukkan pendanaan dengan kewajiban semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dan membuat perusahaan tidak
dapat melakukan kegiatan operasionalnya dengan baik dan akan mengurangi laba. Jika laba perusahaan turun maka rasio gross profit margin juga rendah. Menurut
penelitian yang dilakukan Arowoshegbe dan Idialu 2013 : 99 bahwa debt ratio mempengaruhi secara simultan terhadap operating profit margin dan net profit
margin. Berdasarkan pemikiran – pemikiran tersebut, dapat diturunkan hipotesis
yaitu: debt ratio berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin.
2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain : 1.
Penelitian Bashar dan Islam 2013, dengan penelitian yang berjudul ”Determinants of Profitability in the Pharmaceutical Industry of
Bangladesh”. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan tahunan 5 perusahaan farmasi yang dipilih untuk periode 5 tahun yaitu
mulai tahun 2008 sampai 2012. Variabel bebas yang digunakan adalah Selling and General Administrative Expenses Net Sales Ratio, Average
Inventory Cost of Goods Sold Ratio, Average Account Receivable Net Sales Ratio, Average Account Payable Cost of Goods Sold Ratio,
Depreciation Net Sales. Sedangkan profitabilitas diwakili oleh Gross Profit Margin. Hasil penelitian menunjukkan hanya Inventory Cost of
24 Goods Sold Ratio dan Account Payable Cost of Goods Sold yang
determinan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan farmasi di Bangladesh.
2. Penelitian Leahy dan Taft 2012, dengan judul penelitian”The
Determinants of Profitability in The Pharmaceutical Industry”. Sampel yang digunakan 21 perusahaan farmasi di Amerika pada tahun 2001 yang
memiliki kode SIC Standard Industrial Classification 2834 yang menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki laba bersih lebih besar dari
50 juta US Dollar. Variabel bebas yang digunakan adalah Selling and General Administrative Expenses Net Sales Ratio, Average Inventory
Cost of Goods Sold Ratio, Average Account Receivable Net Sales Ratio, Average Account Payable Cost of Goods Sold Ratio, Depreciation Net
Sales. Sedangkan profitabilitas diwakili oleh Gross Margin, Operating Margin, dan Berry Ratio. Hasil penelitian menunjukkan pada Gross Profit
Margin tidak terdapat variabel bebas yang mempengaruhi secara determinan terhadap profitabilitas perusahaan. Pada Operating Margin hanya
Depreciation Net Sales yang mempengaruhi secara signifikan positif determinan. Sedangkan pada Berry Ratio hanya Average Inventory Cost of
Goods Sold Ratio yang mempengaruhi secara signifikan positif determinan. 3.
Penelitian Enekwe, Okwo dan Ordu 2013, dengan penelitian yang berjudul”Financial Ratio Analysis as a Determinant of Profitability in
Nigerian Pharmaceutical Industry”. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi tahunan 5 perusahaan
farmasi yang dipilih untuk periode 11 tahun yaitu mulai tahun 2001 sampai
25 2011. Variabel bebas yang digunakan adalah Inventory Turnover Ratio,
Debtors’ Turnover Ratio, Creditors’ Velocity Ratio, dan Total Asset Turnover Ratio. Sedangkan profitabilitas diwakili oleh Gross Profit Margin.
Hasil penelitian secara simultan menunjukkan hubungan negatif antara semua variabel bebas dengan profitabilitas. Secara parsial, hanya variabel
inventory turnover ratio yang memiliki hubungan signifikan terhadap profitabilitas.
4. Penelitian Wijaya 2014, dengan judul penelitian ”Pengaruh Inventory
Turnover Ratio dan Debtors’ Turnover Ratio Terhadap Gross Profit Margin: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia”. Sampel yang digunakan 13 perusahaan maunfaktur yang terdaftar di BEI Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009 - 2012.
Variabel bebas yang digunakan adalah Inventory Turnover Ratio ITR dan Debtors’ Turnover Ratio DTR dengan variabel dependennya Gross Profit
Margin GPM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ITR dan DTR secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap GPM pada
tingkat signifikansi 95. Namun secara parsial, hanya variabel DTR yang berpengaruh terhadap GPM
5. Penelitian Meriewaty dan Setyani 2005, dengan penelitian yang berjudul
“Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri Food and Beverages yang Terdaftar di BEJ.” Variabel
penelitiannya adalah current ratio, quick ratio, working capital to total assets, total debt to equity ratio, total debt to total capital assets, long term
debt to equity ratio, total assets turnover, inventory turnover, average day’s
26 inventory, working capital turnover, gross profit margin, net profit margin,
return on investment, dan return on equity terhadap earning after tax dan operating profit . Periode penelitian adalah tahun 1999 – 2003 pada
perusahaan industri food and beverages yang terdaftar di BEJ. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio total debt to total capital assets, total assets
turnover, dan return on investment berpengaruh signifikan terhadap perubahan kinerja untuk earning after tax. Sedangkan rasio keuangan
yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan kinerja untuk operating profit adalah current ratio.
6. Penelitian Arowoshegbe dan Idialu 2013, dengan penelitian yang berjudul
“Capital Structure and Profitability of Quoted Companies in Nigeria.” Variabel independen yang digunakan adalah debt ratio, total asset turnover
ratio, current ratio, age, size, dan capital intensity terhadap net profit margin dan operating profit margin. Data yang digunakan bersumber dari
laporan keuangan tahunan 60 perusahaan non keuangan di Nigeria yang dipilih untuk periode 15 tahun yaitu mulai tahun 1996 sampai 2010. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa operating profit margin memiliki hubungan
yang signifikan terhadap enam variabel independen secara simultan. Sedangkan net profit margin memiliki hubungan yang signifikan terhadap
enam variabel independen secara simultan, serta terdapat hubungan negatif yang signifikan antara profitabilitas dan struktur modal.
27
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Tedahulu
Nama Judul
Variabel yang digunakan
Metode Analisis
Hasil Penelitian Bashar
dan Islam 2013
Determinants of Profitability
in the Pharmaceutica
l Industry of Bangladesh
Selling and General
Administrative Expenses Net
Sales Ratio, Average
Inventory Cost of Goods
Sold Ratio, Average
Account Receivable
Net Sales Ratio, Average
Account Payable Cost
of Goods Sold Ratio,
Depreciation Net Sales, dan
Gross Profit Margin
Analisis Regresi
Linear Berganda
dan model koefisien
Pearson. Inventory Cost
of Goods Sold Ratio dan
Average Account
Payable Cost of Goods Sold
Ratio memiliki determinan yang
signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan
farmasi di Bangladesh.
Leahy dan Taft
2012 The
Determinants of Profitability
in The Pharmaceutica
l Industry Selling and
General Administrative
Expenses Net Sales Ratio,
Average Inventory
Cost of Goods Sold Ratio,
Average Account
Receivable Net Sales
Ratio, Average Account
Payable Cost of Goods Sold
Ratio, Depreciation
Regresi Linear
Berganda Pada Gross
Margin tidak terdapat variabel
independen yang
mempengaruhi secara
determinant terhadap
profitabilitas perusahaan.
Pada Operating Margin hanya
Depreciation Sales yang
mempengaruhi secara positif
signifikan
28 Net Sales.
Gross Profit Margin,
Operating Margin, Gross
Margin, Operating
Margin, dan Berry Ratio.
determinant.
Pada Berry Ratio hanya
Average Inventory Cost
of Goods Sold Ratio yang
mempengaruhi secara positif
signifikan determinant.
Enekwe, Okwo dan
Ordu 2013
Financial Ratio Analysis
as a Determinant of
Profitability in Nigerian
Pharmaceutica l Industry
Inventory turnover ratio,
debtors’ turnover ratio,
creditors’ velocity ratio,
total asset turnover ratio,
dan gross profit margin
Regresi Linear
Berganda Secara simultan
menunjukkan hubungan
negatif antara semua variabel
bebas dengan profitabilitas
dan secara parsial, hanya
variabel inventory
turnover ratio yang memiliki
hubungan signifikan
terhadap profitabilitas.
29 Wijaya
2014 Pengaruh
Inventory Turnover Ratio
Dan Debtors’ Turnover Ratio
Terhadap Gross Profit
Margin: Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Inventory
Turnover Ratio ITR
dan Debtors’ Turnover
Ratio DTR, dan Gross
Profit Margin GPM
Regresi Linear
Berganda ITR dan DTR
secara simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap GPM
pada tingkat signifikansi
95. Namun secara parsial,
hanya variabel DTR yang
berpengaruh terhadap GPM
Meriewaty dan
Setyani 2005
Analisis Rasio Keuangan
Terhadap Perubahan
Kinerja pada Perusahaan di
Industri Food and Beverages
yang Terdaftar di BEJ
Current ratio, quick ratio,
working capital to total
assets, total debt to equity
ratio, total debt to total
capital assets, long term debt
to equity ratio, total assets
turnover, inventory
turnover, average day’s
inventory, working
capital turnover,
gross profit margin, net
profit margin, return on
investment, return on
equity. Earning after
tax dan operating
profit Regresi
Linear Berganda
Pada earning after tax; total
debt to total capital assets,
total assets turnover, dan
return on investment
berpengaruh signifikan
terhadap perubahan
kinerja.
Pada operating profit hanya
current ratio yang
berpengaruh signifikan
terhadap perubahan
kinerja.
30 Arowoshe
gbe dan Idialu
2013 Capital
Structure and Profitability of
Quoted Companies in
Nigeria Debt ratio,
total asset turnover ratio,
current ratio, age, size, dan
capital intensity. Net
profit margin dan operating
profit margin Regresi
Linear Berganda
Operating profit margin memiliki
hubungan yang signifikan
terhadap enam variabel
independen secara simultan.
Net profit margin memiliki
hubungan yang signifikan
terhadap enam variabel
independen secara simultan.
Terdapat hubungan
negatif yang signifikan antara
profitabilitas dan struktur
modal.
Sumber : Data diolah peneliti, 2014
2.4. Kerangka Konseptual