Uji Normalitas Uji Multikoliniaritas

50 tahun 2012 yaitu sebesar nilai maksimum sebesar 0.714 menunjukkan perusahaan tersbeut memiliki total utang lebih banyak terhadap asset dibandingkan perusahaan yang lain. Standar deviasi debt ratio sebesar 0.15638 lebih kecil dibandingkan dengan mean sebesar 0.3931. Dengan kecilnya simpangan data, menunjukkan rendahnya fluktuasi data variabel debt ratio.

4.3. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Dalam analisis regresi ini, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen Ghozali, 2006. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah gross profit margin sedangkan variabel independen meliputi inventory turnover ratio, account payable to cost of goods sold ratio, net working capital to total asset ratio, dan debt ratio.

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian terhadap normalitas data dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik dan uji statistik Kolmogrov-Smirnov terhadap nilai signifikansi atau probabilitas 0.05, menunjukkan data terdistribusi dengan normal. Sedangkan bila nilai signifikansi atau probabilitas 0.05 maka data tidak terdistribusi normal. 51 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 96 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .13802662 Most Extreme Differences Absolute .104 Positive .104 Negative -.069 Kolmogorov-Smirnov Z 1.018 Asymp. Sig. 2-tailed .251 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2 terlihat nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 1,018 dan nilai signifikansi sebesar 0,251 dimana kedua nilai tersebut berada diatas 0.05 maka H diterima data berdistribusi normal. Berikut dilampirkan grafik histogram dan grafik P-Plot data yang telah berdistribusi normal. a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil pengolahan SPSS 20,2015 52 Sumber: Hasil pengolahan SPSS 20, 2015 Gambar 4.1 Grafik Histogram Grafik histogram pada gambar 4.1 menunjukkan pola distribusi normal karena grafik tidak melenceng ke kiri maupun menceng ke kanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. 53 Sumber: Hasil pengolahan SPSS 20, 2015 Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Berdasarkan grafik normal p – p plot, terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, hal ini berarti model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2. Uji Multikoliniaritas

Ghozali, 2006 menjelaskan bahwa uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Untuk melihat ada tidaknya multikoliniaritas, dapat dilihat dari nilai 54 Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoliniaritas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant ITR .829 1.206 AP_COGS .752 1.329 NWCTA .342 2.927 DR .348 2.877 Dependent Variable: GPM Sumber: Hasil pengolahan SPSS 20, 2015 Berdasarkan tabel 4.3, nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance 10, dimana Tolerance value ITR senilai 0,829; APCOGS senilai 0,752; NWCTA senilai 0,342; dan DR senilai 0,348, yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama dimana tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai 10, dimana VIF ITR yaitu 1,206; APCOGS senilai 1,329; NWCTA senilai 2,927; dan DR senilai 2,877. Dengan demikian semua variabel independen bebas dari pengujian asumsi klasik multikolinearitas, sehingga variabel-variabel independen ini tidak perlu dikeluarkan dari model regresi. 55

4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

5 89 108

Pengaruh Opini Audit, Debt To Total Asset Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 64 99

Analisis Hubungan Net Profit Margin dan Total Asset Turnover dengan Return on Asset pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan.

2 118 56

Analisis Pengaruh Debt To Total Asset Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Sektor Properti Dan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bei

2 49 90

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

0 0 8

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

1 2 2

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

0 0 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan - Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

0 1 8

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

0 0 12