67 ini digunakan untuk menunjukkan efek pinjaman terhadap profitabilitas
perusahaan”. Adanya pengaruh yang signifikan variabel account payable to cost of
goods sold ratio terhadap gross profit margin dapat dikarenakan account payable to cost of goods sold ratio yang rendah menunjukkan beban pokok penjualan yang
tinggi sehingga membuat laba perusahaan rendah. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Leahy 2012 dan Enekwe, Okwo
dan Ordu 2013. Berdasarkan persamaan regresi bahwa setiap kenaikan APCOGS satu
satuan, maka GPM akan meningkat sebesar 0,124 atau 12,4 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Pengaruh yang dihasilkan dari penelitian ini berbeda
dengan penelitian terdahulu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bashar dan Islam 2014 dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat koefisien
bertanda negatif antara APCOGS dengan gross profit margin. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan perusahaan yang digunakan, dimana penelitian Bashar
dan Islam 2014 menggunakan perusahaan industri farmasi di Bangladesh sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di BEI.
4.5.3. Net Working Capital to Total Asset Ratio
Variabel net working capital to total asset ratio mempunyai tingkat signifikansi 0,05 dan sama dengan tingkat signifikansi 0,05 atau 5 dan
sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 1,987. Nilai t hitung ini sama dengan nilai t tabel sebesar 1,98793 1,987 = 1,987. Dengan demikian, net working
68 capital to total asset ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap gross profit
margin. Hasil ini mendukung penelitian Hapsari 2007 dan Meriewaty dan Setyani
2005 yang menemukan bahwa net working capital to total asset ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang didapat, peneliti menyimpulkan bahwa net working capital to total asset ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap gross
profit margin disebabkan bahwa net working capital to total asset ratio hanya menunjukkan seberapa besar modal kerja yang dimiliki perusahaan terhadap total
aktiva yang dimiliki perusahaan. Hasil rasio tersebut tidak benar-benar menunjukkan secara langsung berpengaruh terhadap laba perusahaan. Karena,
bisa saja perusahaan memiliki modal kerja yang rendah tetapi menghasilkan laba yang besar.
4.5.4. Debt Ratio
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa debt ratio bepengaruh terhadap gross profit margin. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan
bahwa nilai t hitung untuk variabel debt ratio sebesar 4,472 dan untuk nilai t tabel menunjukkan nilai sebesar 1,98793 4,472 1,98793 serta signifikansi sebesar
0.000 yang berarti nilai ini lebih kecil daripada 0.05 0,000 0,05. Serta debt ratio memiliki koefisien negatif sebesar -0,205.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meriewaty dan Setyani 2005 yang menemukan bahwa total debt to total capital
assets ratio tidak berpengaruh terhadap operating profit.
69 Adanya pengaruh variabel debt ratio terhadap gross profit margin
dikarenakan debt ratio menunjukkan sejauhmana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Jika, aktiva dapat menutupi hutang maka perusahaan tersebut perusahaan
yang sehat dan dapat menciptakan laba. Hutang yang tinggi menunjukkan perusahaan tidak mampu membayar hutang-hutang nya sehingga pendapatan
perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan operasionalnya dengan baik.
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan