30 Arowoshe
gbe dan Idialu
2013 Capital
Structure and Profitability of
Quoted Companies in
Nigeria Debt ratio,
total asset turnover ratio,
current ratio, age, size, dan
capital intensity. Net
profit margin dan operating
profit margin Regresi
Linear Berganda
Operating profit margin memiliki
hubungan yang signifikan
terhadap enam variabel
independen secara simultan.
Net profit margin memiliki
hubungan yang signifikan
terhadap enam variabel
independen secara simultan.
Terdapat hubungan
negatif yang signifikan antara
profitabilitas dan struktur
modal.
Sumber : Data diolah peneliti, 2014
2.4. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual digunakan untuk memahami hubungan antara teori dan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai hal yang penting sehingga dapat
menjelaskan hubungan antara teori dengan variabel yang akan diteliti.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working
31 Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah Gross Profit Margin GPM. Iventory Turnover Ratio digunakan untuk mengukur tingat efisiensi
perusahaan dalam mengelola persediaan barang dagangan. Jika perputaran persediaan perusahaan meningkat maka dapat dikatakan bahwa persediaan
perusahaan laku terjual dan berdampak pada meningkatnya penjualan. Penjualan yang dilakukan akan memberikan laba bagi perusahaan. Dengan demikian dapat
diasumsikan jika Iventory Turnover Ratio menunjukkan angka yang tinggi, maka penjualan perusahaan akan menunjukkan angka yang tinggi pula. Penjualan yang
tinggi tersebut akan menyebabkan Gross Profit Margin perusahaan mencapai titik yang tinggi.
Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio menunjukkan bahwa tingkat utang yang tinggi yang akan menyebabkan laba perusahaan turun karena
perusahaan tidak mampu membayar kewajiban tersebut serta beban bunga yang disebabkan kewajiban yang belum dibayar. Jika laba perusahaan turun maka
Gross Profit Margin juga rendah. Net Working Capital to Total Asset Ratio merupakan perbandingan antara
aktiva lancar dikurangi hutang lancar terhadap jumlah aktiva. Jika rasio NWCTA ini tinggi disebabkan oleh Net Working Capital yang tinggi. Jika Net Working
Capital tinggi berarti menunjukkan bahwa kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lancar dan juga menunjukkan perusahaan mampu membayar
hutang-hutangnya, dengan demikian pendapatan yang diperoleh juga meningkat. Jika pendapatan perusahaan meningkat secara tidak langsung laba juga meningkat
maka Gross Profit Margin juga meningkat.
32 Debt Ratio menunjukkan sejauhmana utang dapat ditutupi oleh aktiva atau
juga bisa dibaca berapa bagian utang terhadap total aktiva. Debt Ratio yang kecil menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dalam keadaan sehat. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa seiring dengan Debt Ratio yang kecil maka Gross Profit Margin juga meningkat.
Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.5. Hipotesis