21 Rasio inventory turnover yang tinggi menandakan perputaran persediaan
yang besar, yang berarti penjualan persediaan yang cepat terjadi dimana barang persediaan yang dimiliki perusahaan tidak tersimpan lama di gudang sejak dibeli
atau diproduksi sampai persediaan tersebut terjual. Jika penjualan meningkat maka akan meningkatkan laba perusahaan juga. Jika laba perusahaan meningkat
maka rasio gross profit margin juga meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bashar 2014 menunjukkan bahwa inventory turnover ratio memiliki
pengaruh terhadap gross profit margin. Hal tersebut sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Enekwe et.al 2013 yang menunjukkan bahwa hubungan yang
signifkan terhadap gross profit margin. Berdasarkan pemikiran – pemikiran tersebut, dapat diturunkan hipotesis yaitu: Inventory turnover ratio berpengaruh
signifikan terhadap gross profit margin.
2.2.2. Hubungan Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio terhadap
Gross Profit Margin
Account payable to cost of goods sold ratio adalah salah satu rasio aktivitas. Rasio aktivitas menunjukkan seberapa efesiensinya perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya nya. Rasio ini menunjukkan hubungan antara rata- rata utang usaha dengan harga pokok penjualan.
Semakin besar account payable to cost of goods sold ratio maka menunjukkan bahwa tingkat utang yang tinggi yang akan menyebabkan laba
perusahaan turun karena perusahaan tidak mampu membayar kewajiban tersebut serta beban bunga yang disebabkan kewajiban yang belum dibayar. Jika laba
perusahaan turun maka rasio gross profit margin juga rendah. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bashar 2014 menunjukkan bahwa
22 account payable to cost of goods sold ratio memiliki pengaruh terhadap gross
profit margin. Berdasarkan pemikiran – pemikiran tersebut, dapat diturunkan
hipotesis yaitu: Account payable to cost of goods sold ratio berpengaruh
signifikan terhadap gross profit margin.
2.2.3. Hubungan Net Working Capital to Total Asset Ratio terhadap Gross
Profit Margin
Net working capital to total asset ratio merupakan salah satu dari rasio likuiditas. Kasmir 2008 : 110 menyatakan bahwa “Rasio likuiditas digunakan
untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.” Rasio net working capital to total asset yang tinggi menunjukkan net
working capital yang tinggi. Net working capital merupakan selisih antara aset lancar dengan hutang lancar. Berarti modal kerja yang lancar menunjukkan bahwa
kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lancar dan juga menunjukkan perusahaan mampu membayar hutang-hutangnya, dengan demikian pendapatan
yang diperoleh juga meningkat. Jika pendapatan perusahaan meningkat secara tidak langsung laba juga meningkat maka rasio gross profit margin juga
meningkat. Berdasarkan pemikiran – pemikiran tersebut, dapat diturunkan
hipotesis yaitu: net working capital to total asset ratio berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin.
2.2.4. Hubungan Debt Ratio terhadap Gross Profit Margin