5. 1 Metode Pembuatan TINJAUAN PUSTAKA

b Tendon ditarik dan gaya tekan ditransfer c Tendon diangkur dan di-grouting Gambar. 2.7 Proses pembuatan beton prategang pascatarik Andri Budiadi, 2008

II. 5 Sistem Hollow Core Slab HCS

Hollow core slab adalah bagian dari beton prategang pracetak dengan lubang menerus yang dibuat untuk mengurangi berat dan harga sebagai keuntungan tambahan, yang digunakan untuk menyembunyikan kabel listrik maupun mesin-mesin. Umumnya digunakan sebagai sistem pelat lantai dan atap.

II. 5. 1 Metode Pembuatan

Pemahaman tentang penggunaan metode pembuatan hollow core slab akan membantu memberikan pertimbangan-pertimbangan khusus yang terkadang disyaratkan dalam penggunaan hollow core slab. Hollow core slab dicetak menggunakan beragam variasi. Ada tujuh variasi yang ada saat ini. Karena masing-masing sistem ini sudah dipatenkan, produser biasanya menetapkan franchise atau surat izin berdasarkan latar belakang, pengetahuan, dan keahlian disediakan dengan perkembangan mesin. Ada dua dasar dalam pembuatan hollow core slab yang saat ini banyak digunakan. Pertama, cetakan kering dengan atau sistem tekanan extruder dimana beton dengan slump yang sangat rendah dipaksa melewati mesin. Inti pelat dibentuk menggunakan kayu atau pipa Universitas Sumatera Utara dengan beton yang dipadatkan di sekitar inti. Kedua, sistem menggunakan beton dengan slump yang lebih tinggi. Sisi-sisinya dibentuk dengan stasionary, cetakan baku atau cetakan yang dikaitkan ke mesin dengan sisi-sisinya dibentuk lebih kecil slip forming system. Inti pelat dengan slump normal, atau cetakan basah, sistem dibentuk dengan agregat kelas ringan dituang melalui pipa yang dikait ke mesin, pipa berisi udara diangkurkan dalam bentuk kaku atau pipa panjang di kait ke mesin pencetak dengan bentuk inti yang lebih kecil. Proses pembuatan pelat pracetak di pabrik adalah sebagai berikut : a. Proses Batching and Mixing Biasanya pabrik beton pracetak memiliki tempat penyimpanan bahan-bahan pembuat beton seperti agregat, pasir dan semen. Kesemua bahan beton diangkut dari batching plan menuju proses pencampuran beton mixing. Perencanaan campuran beton menggunakan bantuan program dan diawasi dengan ketat untuk mendapatkan mutu yang sesuai kebutuhan pracetak. b. Mempersiapkan Alas Bed Preparation Universitas Sumatera Utara Cetakan pelat dipersiapkan sesuai ukuran lebar yang diinginkan sementara panjangnya bisa dibuat sesuai dengan kapasitas cetakan pabrik karena nantinya dapat dipotong sesuai panjang rencana. Pada proses ini, kabel prategang dimasukkan dan disusun ke dalam cetakan kemudian dikunci dan dihubungkan ke jacking alat penarik kabel. c. Penarikan Kabel Prategang Prestressing Penarikan kabel prategang dilakukan sesuai dengan gaya prategang yang akan diterima beton. d. Pengecoran Sebuah mesin yang memiliki cetakan yang akan membentuk lubang pada pelat diletakkan ke atas bed cetakan pelat. Mesin ini memiliki corong di bagian atas untuk menampung beton curah yang bergerak dengan mesin diatasnya membawa Universitas Sumatera Utara beton dari tempat mixing plan untuk dicorkan ke pelat. Mesin cetakan ini terus bergerak perlahan di sepanjang bed cetakan sambil mencor pelat. e. Perawatan Curing Pelat hollow yang telah dicor dilakukan perawatan dengan cara melapisi beton dengan penutup basah atau dengan metode perawatan lainnya. Hal ini bertujuan agar beton tidak terlalu cepat kehilangan air sehingga mutu beton dapat tercapai dan tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton. f. Proses Pemotongan Cutting Pelat diptong sesuai ukuran panjang yang direncanakan. Kemudian potongan- potongan pelat dibawa ke gudang tempat penyimpanan. Universitas Sumatera Utara g. Kontrol Kualitas Quality Control Sampel beton diuji kuat tekan di laboratorium untuk mengetahui apakah mutu beton yang diinginkan telah tercapai. Apabila beton telah memenuhi syarat, pelat hollow pracetak siap untuk dipasarkan.

II. 5. 2 Material Pembentuk Hollow Core Slab