6. 3. Tegangan saat transfer 6. 4 Tegangan beban layan Service load stresses 6. 5 Lawan Lendut Camber dan Lendutan Deflection

II. 6. 3. Tegangan saat transfer

Ketika kabel prategang dipotong dan tekanan diberikan kepada beton, hanya berat sendiri yang menahan tegangan eksentrisitas. Kontrol tegangan diperlukan pada titik ini untuk menentukan kekuatan beton yang diizinkan untuk mencegah retak pada sisi tarik atau hancur pada sisi tekan. Kuat beton pada saat transfer mungkin hanya 50 – 60 pada kekuatan rencana 28 hari.

II. 6. 4 Tegangan beban layan Service load stresses

Tegangan beban layan adalah ukuran performa dan kemampuan layan serviceability. Dalam hal ini beton dikatakan memiliki kemampuan layan apabila defleksi dan tegangan telah dikontrol, untuk menentukan ukuran penampang dan besarnya retak yang mungkin terjadi pada penampang yang akan digunakan. Beton yang memiliki kamampuan layan mengasumsikan bahwa semua kehilangan prategang telah terjadi. Perhitungan tegangan dibandingkan dengan tegangan izin pada bagian II. 6. 1. Hollow core slab biasanya didesain tidak mengalami retak pada saat beban layan penuh. Batas tegangan tarik yang umum digunakan diantara 6 �f′ c dan 7,5 �f′ c . Pada keadaan khusus, saat lendutan dan retak dinyatakan aman atau tidak bermasalah, sampai batas 12 �f′ c dapat digunakan.

II. 6. 5 Lawan Lendut Camber dan Lendutan Deflection

Lawan lendut camber Lawan lendut adalah lendutan ke arah atas akibat gaya prategang yang diberikan memiliki eksentrisitas terhadap pusat penampang. Karena gaya prategang dan eksentrisitas Universitas Sumatera Utara ditetapkan oleh beban rencana dan panjang bentang, lawan lendut didapat dari desain penampang itu sendiri. Namun, persyaratan lawan lendut tidak dispesifikasikan. Hollow core slab dibuat menggunakan bentuk strand yang lurus. Pengunaan tanda + untuk gerakan arak ke atas dan - untuk arah ke bawah. Lawan lendut dapat dihutung menggunakan : Lawan lendut camber δ = P �� 2 8EI − 5 �� 4 384EI …………………………...…... 2.13 Tabel 2. 6 Faktor Pengali Lawan Lendut dan Lendutan PCI, 2008 Kondisi Tanpa Topping Dengan Topping Komposit Saat Pemberian Tegangan : 1. Lendutan ke bawah - diaplikasikan pada lendutan elastis akibat berat penampang saat tegangan diberikan 1,85 1,85 2. Lawan lendutan ke atas - diaplikasikan pada lawan lendut elastis akibat tegangan pada saat tegangan mulai diberikan 1,80 1,80 Saat Akhir Pemberian Tegangan : 3. Defleksi ke bawah - diaplikasikan pada lendutan elastis akibat berat penampang saat tegangan diberikan 2,70 2,40 4. Lawan lendutan ke atas - diaplikasikan pada lawan lendut elastis akibat tegangan pada saat tegangan mulai diberikan 2,45 2,20 5. Defleksi ke bawah - diaplikasikan pada lendutan elastis akibat berat penampang dan beban mati 3,00 3,00 3. Defleksi ke bawah - diaplikasikan pada lendutan elastis akibat komposit topping - 2,30 Lendutan deflection Akibat rangkak pada beton dapat menimbulkan lendutan pada struktur. Lendutan yang terjadi pada struktur harus dikontrol terhadap tabel 2.7 berikut. Perhitungan bilinear dengan menggunakan hubungan momen-lendutan disarankan ketika gaya tarik melebihi 6 �f′ c Universitas Sumatera Utara dengan demikian retak terjadi saat tegangan tarik 7,5 �f′ c . karena pelat hollow core umumnya direncanakan tidak retak pada layan penuh, pengaruh retak dapat diabaikan. Tabel 2.7. Batas lendutan maksimum PCI, 2008

II. 7. Teori Pelat