Beban Hidup 400 Kgm 3. Perencanaan Pelat Hollow Core Slab

2. Lendutan terjadi ke arah bawah dan diberi tanda -. Lendutan deflection Lendutan akibat berat sendiri : 5 369,214 4 384 . 30277 ,6325,72427 .10 −4 x 10 3 = 0,71 mm Lendutan akhir akibat berat sendiri = 0,71 3,0 = 2,13 mm Lendutan akibat beban hidup : 5 8004 4 384 . 30277 ,632 5,72427 .10 −4 x 10 3 = 0,769 mm Posisi akhir lendutan akibat berat sendiri = : final camber = 1,091 mm net camber = - 1,038 mm - 2,13 mm lendutan akibat beban hidup = = -1,808 mm 8,33 mm OK - 0,769 mm Gambar 4.10 Jumlah dan letak strand pelat hollow beban hidup 250 Kgm 2 Pro. RS 02

3. Beban Hidup 400 Kgm

2 Digunakan stand berdiameter : D strand = 516 in. = 7,93 mm ; As = 37,419 mm 2 Berat sendiri pelat qD = A BJ = 307,675 Kgm 1,4 . qD = 430.745 Kgm 1,2 . qD = 369,21 Kgm 1,6 . qL = 640 Kgm 6 D 6,35 mm Universitas Sumatera Utara Momen-momen yang bekerja Saat transfer : Momen akibat berat sendiri, Mg t = 18 . 430.745 . 4 2 = 861.49 Kgm Saat service : Momen akibat berat sendiri, Mg s = 18 . 369,21 . 4 2 = 738.42 Kgm Momen akibat beban hidup, Mh = 18 . 640 . 4 2 = 1280 Kgm Tegangan prategang Tegangan izin menurut SNI 2002 : Saat transfer : Tekan σ bt = 0,6f’ci = 0,6x41,5 = 24,9 MPa Tarik σ at = 0,5 √f’ci = 0,5√41,5 = 3,221 MPa Saat service : Tekan σ as = 0,45f’ci = 0,45x41,5 = 18,675 MPa Tarik σ bs = 0,5 √f’ci = 0,5√41,5 = 3,221 MPa Tegangan izin tarik dalam perencanaan fully prestress Tarik σ at = Tarik σ bs = 0 Maka gaya prategang minimum ditentukan oleh : Saat transfer : P = Mg t .A �.�− � � P = 861 ,49 . 0.12307 0.12307 .0,07 − 5,72427 .10 −3 = 36678,42 Kg Saat service : P = Mg s + M h .A � � + �.� P = 738 .42+1280 . 0.12307 5,72427 .10 −3 + 0.12307 .0,07 = 17323,66 Kg Jumlah strand yang digunakan Dengan memakai nilai P = 17323,66 Kg, dapat kita tentukan jumlah strand yang akan digunakan : Universitas Sumatera Utara n = � 0,7 . �� . ��� = 17323 ,66 0,7 . 37,419 .10 −6 .1724 .10 5 = 3,84 Digunakan 4 buah strand dengan gaya P sebesar : P = 4 x 0,7 x 37,419 . 10 −6 x 1724 . 10 5 = 18063,03 Kg = 18,06 Ton P service P P transfer = 17323,66 Kg 18063,03 Kg 36678,42 Kg OK Kontrol tegangan Tegangan saat transfer : σ at = - 18063 ,03 0.12307 + 18063 ,03 . 0,07 5,72427 .10 −3 − 861 .49 5,72427 .10 −3 x 10 -5 = 0,76 MPa 3,221 MPa OK σ bt = - 18063 ,03 0.12307 − 18063 ,03 . 0,07 5,72427 .10 −3 + 861 .49 5,72427 .10 −3 x 10 -5 = 2,17 MPa 24,9 MPa OK Tegangan saat service : σ as =- 18063 ,03 0.12307 + 18063 ,03 . 0,07 5,72427 .10 −3 − 738 .42+1280 5,72427 .10 −3 x10 -5 = 2,78 MPa 18,675MPa OK Universitas Sumatera Utara σ bs =- 18063 ,03 0.12307 − 18063 ,03 . 0,07 5,72427 .10 −3 + 738 .42+1280 5,72427 .10 −3 x 10 -5 = 0,15 MPa 3,221 MPa OK Kehilangan gaya prategang Kehilangan gaya prategang dapat diakibatkan oleh beton maupun bajanya. Jenis- jenis kehilangan prategang adalah : 1. Perpendekan elastis beton Kcir = 0,9 ; Kes = 1 ; Pi = P = 18063,03 Kg = 18,06 Ton Es = 200000 MPa Ec = 4700 �41,5 = 30277.632 MPa f cir = K cir Pi A + Pi � 2 I - Mg e I f cir = 0,9 18063 ,03 0.12307 + 18063 ,03 0,07 2 5,72427 .10 −4 - 861.49 0,07 5,72427.10 −4 x 10 -5 = 1,764 MPa ES = K es Es Eci f cir = 1 200000 30277 ,632 1,764 = 11,654 MPa 2. Rangkak Kcr = untuk struktur pratarik = 2,0 f cds = Msd e I = 1280 . 0,07 5,72427.10 −4 = 1,565 MPa CR = K cr Es Ec f cir - f cds = 2 200000 30277 .632 1,764 – 1,565 = 2,63 MPa 3. Susut Є SH = 300 x 10 -6 SH = Є SH x Es = 300 x 10 -6 . 200000 = 60 MPa 4. Relaksasi baja Universitas Sumatera Utara Dari tabel 2.4 bab 2 didapat nilai Kre dan J untuk kabel dengan relaksasi rendah adalah 4630 psi dan 0,037. Pada umumnya fsi = 0,7 fpu, maka untuk fsifpu = 0,7 dari tabel 2.5 didapat nilai C = 0,75. RE = [K re – J SH +CR + ES] C RE = [31,923 – 0,037 60 +2,63 + 11,654] 0,75 = 21,88 MPa Total kehilangan prategang : 2,63 + 11,654+60 + 21,88 = 96,166 MPa Persentase kehilangan total : 96,166 0,7 .1724 x 100 = 7,97 Lawan lendut dan lendutan Lendutan akhir pada pelat tidak boleh melebihi lendutan yang diizinkan yaitu : 4000480 = 8,33 mm. 1. Lawan lendut adalah lendutan ke arah atas akibat pemberian tegangan yang diberi tanda positif +. Dengan menggunakan koefisien pengali dari tabel 2.6 kita mendapatkan nilai lawan lendut yang terjadi. Lawan lendut camber Lawan lendut yang terjadi saat pemberian tegangan at erection : Initial camber : 18063 ,03 . 0,07. 4 2 8. 30277 ,632 5,72427 .10 −4 − 5 430 ,745 4 4 384 . 30277 ,632 5,72427 .10 −4 x 10 3 = 1,459 - 0,828 = 0,63 mm Erection camber : 1,459 1,80 – 0,828 1,85 = 1,093mm Final camber : 1,459 2,45 – 0,828 2,70 = 1,338 mm arah ke atas 2. Lendutan terjadi ke arah bawah dan diberi tanda -. Lendutan deflection Universitas Sumatera Utara Lendutan akibat berat sendiri : 5 369,214 4 384 . 30277 ,6325,72427 .10 −4 x 10 3 = 0,71 mm Lendutan akhir akibat berat sendiri = 0,71 3,0 = 2,13 mm Lendutan akibat beban hidup : 5 1280 4 4 384 . 30277 ,632 5,72427 .10 −4 x 10 3 = 1,23 mm Posisi akhir lendutan akibat berat sendiri = : final camber = 1,388 mm net camber = - 0,792 mm - 2,13 mm lendutan akibat beban hidup = = -2,023 mm 8,33 mm OK - 1,23 mm Gambar 4.11 Jumlah dan letak strand pelat hollow beban hidup 400 Kgm 2 Pro. RS 03

4. Beban Hidup 500 Kgm