7. 3 Metode StiglatWippel 8 Lendutan pada Pelat Beton Bertulang

Grafik 2.2 Mencari nilai f u dan ѱ u

II. 7. 3 Metode StiglatWippel

Metode ini memberikan kemudahan dalam perhitungan pelat dengan berbagai kondisi perletakan. Untuk menentukan momen : M = � . � � .�� � Untuk v = 0 ; Max Mx = � . � � .�� � Untuk v ≠ 0 ; Max Mx = � . � � .� � 1 � �� + � � �� Max My = � . � � .� � � � �� + 1 � �� Dimana v adalah nilai poisson ratio material pelat, � �� adalah � di lapangan arah x, � �� adalah � di tumpuan arah x. Nilai α ditentukan berdasarkan tabel berikut Universitas Sumatera Utara Tabel 2. 9 Nilai α xf , α yf , α xs , dan α xs pada berbagai kondisi perletakan Universitas Sumatera Utara Lendutan pada pelat dicari dengan menggunakan persamaan berikut yaitu : w = �.�� 4 � � . � ………………………………………………………….. 2.34 Dimana P adalah beban, Lx adalah panjang pelat arah x. k w adalah koefisien lendutan yang nilainya ditentukan berdasarkan tabel 2.10. Dan N adalah kekakuan pelat. Nilai N dihitung N = � 3 12 � , d adalah tebal pelat dan E adalah modulus elastisitas pelat. Tabel 2.10 Koefisien lendutan metode StiglatWippel Stiglat, Klaus Herbert Wippel, 1982 Universitas Sumatera Utara

II. 8 Lendutan pada Pelat Beton Bertulang

Serviceability kemampuan layan suatu struktur ditentukan oleh lendutan, retak, korosi tulangan dan rusaknya permukaan beton. Rusaknya permukaan beton dpat dikurangi dengan kontrol yang baik pada waktu pengadukan, pengecoran dan perawatn betonnya. Balok dan pelat jarang sekali digunakan sebagai elemen struktur yang terisolasi, biasanya menggunakan bagian yang monolit dari suatu sistem yang terintegrasi. Lendutan yang berlebihan pada suatu pelat lantai dapat menyebabkan dislokasi partisi yang ditumpunya. Begitu pula lendutan yang berlebihan pada balok dapat menyebabkan rusaknya partisi di bawahnya, dan lendutan yang berlebihan pada balok di atas jendela dapat menyebabkan kaca jendela pecah. Dalam hal lantai terbuka atau atap, seperti lantai-lantai atas garasi parker dapat mnyebabkan rembesan air. Karena hal-hal ini maka kriteria kontrol lendutan merupakan hal yang penting. Untuk menghitung lendutan yang terjadi pada berbagai-bagai tumpuan : Perletakan sederhana, δ = 5 384 �� � � � 4 ………………………………………..……….... 2.29 Perletakan jepit-jepit, δ = 1 384 �� � � � 4 ………………….…………….………………... 2.30 Perletakan jepit-sendi ditengah bentang, δ = 1 192 �� �� � …………..….……………...... 2.31 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN