2. Dari grafik 2.2 didapat nilai {
ѱ u} dengan memasukkan nilai u yang kita dapat dari
perhitungan sebelumnnya. 3.
Momen maksimum dihitung dengan menggunakan persamaan : M
maks
=
��
3
8
{ ѱ
u}
III. 5 Menghitung Lendutan
Lendutan izin δ =
L 480
III. 5. 1 Metode Hirschfeld
1. Karena pelat konvensional bertumpuan jepit-jepit, maka lendutan arah x = arah y,
yaitu : δ =
1 384 EI
�
�
�
� 4
2. Karena pelat pracetak bertumpuan sendi-sendi, maka lendutan yang terjadi, yaitu :
δ =
5 384 EI
�
�
�
� 4
III. 5. 2 Metode StiglatWippel
Berdasarkan tabel 2.10 didapat koefisien lendutan, dengan lylx = 1,125 maka dengan interpolasi didapat kw = 465.
w = δ =
� ��
4
�
� .
�
Dimana : N =
�
3
12
� d = tinggi pelat
III. 5. 3 Metode Pelat Silindris Thimosenko
Lendutan dihitung dengan persamaan : w
maks
=
5 � �
2
384 �
� �
Universitas Sumatera Utara
Dimana D adalah kekauan pelat, D =
� . ℎ
3
121 − �
2
Nilai �
� didapat dari grafik 2.2 dengan memasukkan nilai u yang telah kita dapat sebelumnya dari grafik 2.1.
III. 6 Penulangan Pelat Konvensional
Beton bertulang sebaiknya direncanakan untuk runtuh secara perlahan dan bertahap. Hal ini terjadi apabila tulangan tarik beton terlebih dahulu meleleh sebelum regangan beton
mencapai maksimum. SNI 03-2847- 2002 pasal 12 membatasi rasio penulangan ρ, yaitu
perbandingan antar jumlah luas penampang baja tarik As terhadap luas efektif penampang. ρ =
�� ��
……………………………………………………………………. 3.1 Pembatasan jumlah tulangan yang dimaksud adalah penulangan maksimum yang
diizinkan yaitu 0,75 dari rasio penulangan dalam keadaan seimbang ρ
b
. ρ
maks
= 0,75 ρ
b
………………………………………………………..… 3.2 ρ
b
= 0,75 0,85.β
1
.
�′
�
.600 �� 600+��
…………………………………………... 3.3 Faktor β
1
= 0,85 untuk beton dengan mutu f’c
≤ 30 MPa dan harus direduksi sebesar 0,05 untuk mutu beton lebih besar dari 30 MPa untuk setiap kelebihan 7 MPa tetapi β
1
tidak boleh kurang dari 0,65.
Sedangkan untuk rasio penulangan minimum :
ρ
min
=
1,4 �
�
……………………………….……………………………… 3.4 Untuk mencari rasio penulangan yang akan menentukan luas tulangan dari suatu
penampang dapat menggunakan persamaan :
ρ = fy
m fy
m Rn
fy fy
. .
2
2
φ −
− …………………………………………….. 3.5
Universitas Sumatera Utara
Dimana m
=
�� 0,85
�′�
, dan
Rn =
�� ϕb�
2
Syarat rasio penulangan yaitu ρ
min
≤ ρ ≤ ρ
maks
Jika ρ yang diperoleh lebih kecil dari ρ
min
maka ρ yang dipakai adalah ρ
min
. Luas tulangan yang diperlukan ditentukan dengan persamaan :
As = ρ . b. d ………………………………………………...…………… 3.6
Untuk menentukan tinggi efektif pelat d :
d arah x bentang terpendek d
x
= h - s – 0,5Dx
d arah y bentang panjang d
y
= h – s – Dx – 0,5Dy Dimana :
h = tinggi pelat Dx = diameter tulangan arah x
Dy = diameter tulangan arah y Menurut pasal 12.5.1 SNI 2002, luas tulangan ini tidak boleh lebih kecil dari
As
min
=
√f′c 4f
y
b
w
d ……………………………………………………… 3.7 Struktur pelat harus direncakan hingga semua penampang memiliki kuat rencana
minimum sama dengan kuat perlu yang dihitung berdasarkan kombinasi beban gaya terfaktor. Persyaratan tersebut disederhanakan menjadi :
Mu = ϕ Mn
Penulangan arah x dan arah y, di tumpuan maupun lapangan dihitung menggunakan momen nominal Mn, dimana Mn =
M
u
ϕ
. Pelat dinyatakan telah memenuhi persyaratan apabila
ϕ Mn Mu Mn = As . fy. d – ½ a …………………………………………………. 3.8
Dimana : a =
A
s .fy
0,85.f ′
c
.b
Universitas Sumatera Utara
Menurut SNI 2002 pasal 15.3.2 spasi tulangan pada penampang kritis tidak boleh lebih daripada dua kali tebal pelat kecuali untuk bagian pelat yang berada pada daerah
berongga atau rusuk.
Tahapan Perencanaan Pelat Prestress Hollow Core Slab
Gambar 3.5 Diagram alir perencanaan pelat hollow core slab Mulai
Diberikan data desain : susunan pelat, dimensi pelat, fpu, f’c , fy dan beban hidup yang dipukul pelat. Tentukan diameter strand yang akan digunakan.
Selesai Hitung berat sendiri pelat.
Kombinasi berat sendiri saat transfer diambi 1.4 DL Kombinasi saat service 1.2 DL + 1.6 LL
Hitung momen yang terjadi : •
Momen akibat berat sendiri Mg saat transfer dan service •
Momen akibat beban hidup Mh Hitung dan kontrol tegangan prategang.
Tegangan di serat atas dan serat bawah saat transfer dan saat service.
Tentukan jumlah strand yang digunakan
HItung kehilangan losses yang terjadi
Kontrol lawan lendut camber dan lendutan deflection yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
III. 7 Menghitung Momen