5 Menghitung Lendutan 5. 1 Metode Hirschfeld 5. 2 Metode StiglatWippel 5. 3 Metode Pelat Silindris Thimosenko 6 Penulangan Pelat Konvensional

2. Dari grafik 2.2 didapat nilai { ѱ u} dengan memasukkan nilai u yang kita dapat dari perhitungan sebelumnnya. 3. Momen maksimum dihitung dengan menggunakan persamaan : M maks = �� 3 8 { ѱ u}

III. 5 Menghitung Lendutan

Lendutan izin δ = L 480

III. 5. 1 Metode Hirschfeld

1. Karena pelat konvensional bertumpuan jepit-jepit, maka lendutan arah x = arah y, yaitu : δ = 1 384 EI � � � � 4 2. Karena pelat pracetak bertumpuan sendi-sendi, maka lendutan yang terjadi, yaitu : δ = 5 384 EI � � � � 4

III. 5. 2 Metode StiglatWippel

Berdasarkan tabel 2.10 didapat koefisien lendutan, dengan lylx = 1,125 maka dengan interpolasi didapat kw = 465. w = δ = � �� 4 � � . � Dimana : N = � 3 12 � d = tinggi pelat

III. 5. 3 Metode Pelat Silindris Thimosenko

Lendutan dihitung dengan persamaan : w maks = 5 � � 2 384 � � � Universitas Sumatera Utara Dimana D adalah kekauan pelat, D = � . ℎ 3 121 − � 2 Nilai � � didapat dari grafik 2.2 dengan memasukkan nilai u yang telah kita dapat sebelumnya dari grafik 2.1.

III. 6 Penulangan Pelat Konvensional

Beton bertulang sebaiknya direncanakan untuk runtuh secara perlahan dan bertahap. Hal ini terjadi apabila tulangan tarik beton terlebih dahulu meleleh sebelum regangan beton mencapai maksimum. SNI 03-2847- 2002 pasal 12 membatasi rasio penulangan ρ, yaitu perbandingan antar jumlah luas penampang baja tarik As terhadap luas efektif penampang. ρ = �� �� ……………………………………………………………………. 3.1 Pembatasan jumlah tulangan yang dimaksud adalah penulangan maksimum yang diizinkan yaitu 0,75 dari rasio penulangan dalam keadaan seimbang ρ b . ρ maks = 0,75 ρ b ………………………………………………………..… 3.2 ρ b = 0,75 0,85.β 1 . �′ � .600 �� 600+�� …………………………………………... 3.3 Faktor β 1 = 0,85 untuk beton dengan mutu f’c ≤ 30 MPa dan harus direduksi sebesar 0,05 untuk mutu beton lebih besar dari 30 MPa untuk setiap kelebihan 7 MPa tetapi β 1 tidak boleh kurang dari 0,65. Sedangkan untuk rasio penulangan minimum : ρ min = 1,4 � � ……………………………….……………………………… 3.4 Untuk mencari rasio penulangan yang akan menentukan luas tulangan dari suatu penampang dapat menggunakan persamaan : ρ = fy m fy m Rn fy fy . . 2 2 φ − − …………………………………………….. 3.5 Universitas Sumatera Utara Dimana m = �� 0,85 �′� , dan Rn = �� ϕb� 2 Syarat rasio penulangan yaitu ρ min ≤ ρ ≤ ρ maks Jika ρ yang diperoleh lebih kecil dari ρ min maka ρ yang dipakai adalah ρ min . Luas tulangan yang diperlukan ditentukan dengan persamaan : As = ρ . b. d ………………………………………………...…………… 3.6 Untuk menentukan tinggi efektif pelat d :  d arah x bentang terpendek d x = h - s – 0,5Dx  d arah y bentang panjang d y = h – s – Dx – 0,5Dy Dimana : h = tinggi pelat Dx = diameter tulangan arah x Dy = diameter tulangan arah y Menurut pasal 12.5.1 SNI 2002, luas tulangan ini tidak boleh lebih kecil dari As min = √f′c 4f y b w d ……………………………………………………… 3.7 Struktur pelat harus direncakan hingga semua penampang memiliki kuat rencana minimum sama dengan kuat perlu yang dihitung berdasarkan kombinasi beban gaya terfaktor. Persyaratan tersebut disederhanakan menjadi : Mu = ϕ Mn Penulangan arah x dan arah y, di tumpuan maupun lapangan dihitung menggunakan momen nominal Mn, dimana Mn = M u ϕ . Pelat dinyatakan telah memenuhi persyaratan apabila ϕ Mn Mu Mn = As . fy. d – ½ a …………………………………………………. 3.8 Dimana : a = A s .fy 0,85.f ′ c .b Universitas Sumatera Utara Menurut SNI 2002 pasal 15.3.2 spasi tulangan pada penampang kritis tidak boleh lebih daripada dua kali tebal pelat kecuali untuk bagian pelat yang berada pada daerah berongga atau rusuk. Tahapan Perencanaan Pelat Prestress Hollow Core Slab Gambar 3.5 Diagram alir perencanaan pelat hollow core slab Mulai Diberikan data desain : susunan pelat, dimensi pelat, fpu, f’c , fy dan beban hidup yang dipukul pelat. Tentukan diameter strand yang akan digunakan. Selesai Hitung berat sendiri pelat. Kombinasi berat sendiri saat transfer diambi 1.4 DL Kombinasi saat service 1.2 DL + 1.6 LL Hitung momen yang terjadi : • Momen akibat berat sendiri Mg saat transfer dan service • Momen akibat beban hidup Mh Hitung dan kontrol tegangan prategang. Tegangan di serat atas dan serat bawah saat transfer dan saat service. Tentukan jumlah strand yang digunakan HItung kehilangan losses yang terjadi Kontrol lawan lendut camber dan lendutan deflection yang terjadi Universitas Sumatera Utara

III. 7 Menghitung Momen