Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Karakteristik Sampel

Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medis yang berada di RSUP Haji Adam Malik Medan. Rumah sakit ini berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17 km. 12, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. RSUP Haji Adam Malik adalah rumah sakit milik pemerintah dan dikelola oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah Prov. Sumatera Utara. RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335MenkesSKVII1990. Sebagaimana predikat tersebut, rumah sakit ini telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten, serta merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi provinsi Sumatera Utara, D.I. Aceh, Sumatera Barat, dan Riau. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan SK Menkes No. 502Menkes SKIX1991.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel

Jumlah kasus rinosinusitis kronik di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2014 tercatat sampel yang diambil sebanyak 105 penderita. Karakteristik yang akan dinilai adalah berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, keluhan utama, lokasi sinus yang terkena, jenis sinus yang terlibat, faktor yang mempengaruhi, dan jenis terapi yang diberikan. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang akan dinilai. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Usia No Usia Frekuensi n Persentase 1. 2. 3. 4. 5. 0-15 tahun 16-30 tahun 31-45 tahun 46-60 tahun Diatas 60 tahun 11 24 40 22 8 10.5 22.9 38.1 21.0 7.6 Total 105 100 Berdasarkan tabel 5.1. didapati bahwa penderita rinosinusitis kronik yang tertinggi terdapat pada kelompok usia 31-45 tahun yaitu sebanyak 40 orang 38,1, sedangkan yang terendah terdapat pada kelompok usia diatas 60 tahun yaitu sebanyak 8 orang 7,6. Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi n Persentase 1. 2. Laki-laki Perempuan 42 63 40.0 60.0 Total 105 100 Berdasarkan tabel 5.2. didapati bahwa penyakit rinosinusitis kronik lebih banyak diderita oleh perempuan yaitu 63 orang 60,0, sedangkan laki-laki sebanyak 42 orang 40,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi n Persentase 1. Ibu rumah tangga 13 12.4 2. Pesiunan 5 4.8 3. Tidak bekerja 3 2.9 4. Pelajar 15 14.3 5. Mahasiswa 3 2.9 6. Petani 16 15.2 7. Wiraswasta 29 27.6 8. PNSTNIPOLRI 15 14.3 9. Pegawai swata 3 2.9 10. Pekerja lepas 3 2.9 Total 105 100 Berdasarkan tabel 5.3. didapati bahwa penderita rinosinusitis kronik yang bekerja sebagai wiraswasta merupakan sampel terbanyak yaitu 29 orang 27,6, sementara yang tidak bekerja, mahasiswa, pegawai swasta dan pekerja lepas masing-masing sebanyak 3 orang 2,9. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Keluhan Utama No Keluhan Utama Frekuensi n Persentase 1. Hidung tersumbat 76 72.4 2. Nyeri pipi 8 7.6 3. Sakit kepala 4 3.8 4. Epitaksis 4 3.8 5. Hidung berair 8 7.6 6. Post nasal drip 3 2.9 7. Bersin-bersin 1 1.0 8. Halitosis 1 1.0 Total 105 100 Berdasarkan tabel 5.4. didapati bahwa yang menjadi keluhan utama paling sering penderita rinosinusitis kronik adalah hidung tersumbat yaitu sebanyak 76 orang 72,4, diikuti dengan keluhan nyeri tekan pada wajah. Keluhan utama yang paling sedikit adalah bersin-bersin dan halitosis masing-masing sebanyak 1 orang 1,0. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Lokasi Sinus yang Terkena No Sinus yang Terkena Frekuensi n Persentase 1. Maksilaris 56 53.3 2. maksilais, etmoidalis dan frontalis 5 4.8 3. maksilaris, etmoidalis, frontalis dan spenoidalis 10 9.5 4. maksilaris, frontalis dan spenoidalis 1 1.0 5. Etmoidalis 1 1.0 6. Frontalis 1 1.0 7. maksilaris dan etmoidalis 22 21.0 8. maksilaris dan spenoidalis 3 2.9 9. maksilaris dan frontalis 4 3.8 10. etmoidalis dan spenoidalis 1 1.0 11. etmoidalis dan frontalis 1 1.0 Total 105 100 Berdasarkan tabel 5.5. didapati bahwa pada penderita rinosinusitis kronik, sinus yang paling sering terkena adalah sinus maksilaris yaitu sebanyak 56 orang 53,3. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Jenis Sinus yang Terlibat No Jenis Sinus yang Terlibat Frekuensi n Persentase 1. Singel 57 54.3 2. Multisinus 38 36.2 3. Pansinusitis 10 9.5 Total 105 100 Pada tabel 5.6. didapati bahwa pada penderita rinosinusitis kronik, jenis sinus yang terlibat paling sering adalah singel rinosinusitis yaitu sebanyak 57 orang 54,3, dan yang paling jarang terkena adalah pansinusitis yaitu sebanyak 10 orang 9,5. Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Faktor yang Mempengaruhi No Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi n Persentase 1. Alergi 31 29.5 2. Deviasi Septum 21 20.0 3. Polip 27 25.7 4. Hipertropi Konka 18 17.1 5. Infeksi Gigi 8 7.6 Total 105 100 Berdasarkan tabel 5.7. didapati bahwa faktor yang mempengaruhi yang paling banyak adalah alergi yaitu sebanyak 31 orang 29,5, sementara itu faktor yang paling sedikit adalah infeksi gigi sebanyak 8 orang 7,6. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Jenis Terapi yang Diberikan No Jenis Terapi Frekuensi n Persentase 1. Medikamentosa 83 79.0 2. Operasi 22 21.0 Total 105 100 Berdasarkan tabel 5.8. didapati bahwa pada penderita rinosinusitis kronik yang menjadi jenis terapi yang paling sering adalah terapi medikamentosa yaitu sebanyak 83 orang 79,0, sedangkan tindakan operasi sebanyak 22 orang 21,0. Universitas Sumatera Utara

5.2. Pembahasan