Sinus Sfenoidalis Sinus Etmoidalis

Universitas Sumatera Utara ke posterior, sehingga sinus yang satu bisa lebih besar daripada yang lain. Sinus frontalis bermuara ke dalam meatus medius melalui duktus nasofrontalis. Kadang- kadang kedua sinus frontalis tidak terbentuk atau yang lebih lazim tidak terbentuk salah satu sinus Hilger, 2013.

2.2.3. Sinus Sfenoidalis

Sinus sfenoidalis terletak di dalam korpus os sfenoidalis di belakang sinus etmoidalis posterior. Sinus sfenoidalis dibagi dua oleh sekat yang disebut septum intersfenoidalis. Batas-batas sinus ini adalah bagian superior terdapat fosa serebri media dan kelenjar hipofise, sebelah inferior adalah atap nasofaring, sebelah lateral berbatasan dengan sinus kavernosus dan arteri karotis interna, dan di sebelah posterior berbatasan dengan fosa serebri posterior di daerah pons Soetjipto, 2011.

2.2.4. Sinus Etmoidalis

Sinus etmoidalis terdapat di dalam os etmoidalis, di antara konka media dan dinding medial orbita. Sinus etmoidalis terdiri dari sel-sel yang jumlahnya bervariasi. Sinus ini terpisah dari orbita oleh selapis tipis tulang, sehingga infeksi dengan mudah menjalar dari sinus ke dalam orbita. Berdasarkan letaknya, sinus etmoidalis dibagi menjadi sinus etmoidalis anterior yang bermuara di meatus medius dan sinus etmoidalis posterior yang bermuara di meatus superior. Sel-sel sinus etmoidalis anterior biasanya kecil dan banyak, terletak di depan lempeng yang menghubungkan bagian posterior konka media dengan dinding lateral lamina basalis, sedangkan sel-sel sinus etmoidalis posterior biasanya lebih besar dan lebih sedikit jumlahnya dan terletak di posterior dari lamina basalis Snell, 2006; Soetjipto, 2011. Di bagian terdepan sinus etmoidalis anterior terdapat bagian sempit yang disebut resesus frontalis, yang berhubungan dengan sinus frontalis. Sel etmoidalis yang terbesar disebut bula etmoidalis. Pada daerah etmoidalis anterior terdapat suatu penyempitan yang disebut infundibulum, tempat bermuara ostium sinus maksilaris. Pembengkakan atau peradangan di resesus frontalis dapat Universitas Sumatera Utara menyebabkan sinusitis frontalis dan bila di infundibulum menyebabkan sinusitis maksilaris. Membrana mukosa dipersarfi oleh nervus etmoidalis anterior dan posterior Soetjipto, 2011; Snell, 2006.

2.3. Fisiologi Sinus Paranasal